Pentingnya sektor kelautan bagi masa depan dan ajakan meningkatkan kerja sama dalam menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi dalam kerja sama kelautan ditekankan Indonesia pada Pertemuan ke-22 ASEAN-Republic of Korea (ROK)Dialogue di Seoul, Korea Selatan(21/6/2018).
“Rusaknya lingkungan laut dan over fishing menjadi tantangan utama dalam kelautan dunia yang perlu diatasi melalui kerja sama antar-bangsa. Untuk itu, ASEAN dan Korea Selatan perlu bekerja sama melalui ASEAN-led mechanisms guna memastikan kerja sama sektor kelautan dapat menjamin keberlanjutan dan masa depan yang lebih baik," ujar Jose Tavares, Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN, Ketua Delegasi RI/Ketua SOM ASEAN-Indonesia pada pertemuan tersebut.
Dalam kesempatan ini, Tavares juga menyampaikan komitmen dan kepemimpinan Indonesia di bidang kelautan, salah satunya melalui usulan EAS Leaders' Statement on Regional Plan of Action on Combating Marine Plastic Debris sebagai salah satu dokumen para Pemimpin Negara Peserta East Asia Summit (EAS), November 2018.
Pertemuan juga menyambut baik inisiatif New Southern Policy yang dikembangkan oleh Pemerintah ROK sebagai komitmen peningkatan kerja sama dengan ASEAN dan negara anggotanya. Kebijakan ini akan berporos pada tiga isu utama: people (manusia), prosperity (kesejahteraan), dan peace (perdamaian). Peningkatan hubungan ekonomi dan budaya, serta semakin terikatnya stabilitas di Asia Tenggara dan Asia Timur menjadi alasan pembentukan kebijakan yang digagas langsung oleh Presiden Moon Jae-in.
Pertemuan mencatat informasi Korea Selatan atas perkembangan di Semenanjung Korea. KTT Inter-Korea yang dilaksanakan April dan Mei 2018, serta KTT Amerika Serikat – Korea Utara (DPRK) pada Juni 2018 menghasilkan komitmen tertinggi untuk perdamaian dan denuklirisasi Semenanjung Korea. Komitmen seperti ini belum pernah didapat sebelumnya. Untuk itu, Korea Selatan meminta ASEAN memberikan waktu agar proses damai dapat terus berjalan, termasuk dengan memberi kesempatan DPRK untuk menyelesaikan tantangan politik dalam negeri.
Korea Selatan juga berharap ASEAN dapat terus memainkan peran penting dalam proses perdamaian di Semenanjung Korea, salah satunya dengan tetap memberi sambutan positif atas perkembangan proses damai dan jika saatnya tiba, ASEAN dapat memberikan sumbangsih dalam proses transisi di DPRK, mengingat kapasitas ASEAN dalam perdamaian dan transformasi politik yang damai.
Indonesia menyambut baik antusiasme warga Korea Selatan dalam mengunjungi dan melaksanakan aktivitas budaya di ASEAN Culture House (ACH) yang telah diresmikan pada September 2017. Indonesia bangga karena ACH yang dilengkapi berbagai fasilitas memberikan tempat bagi Kedutaan negara anggota ASEAN di Korea Selatan dan perwakilan budaya ASEAN untuk menampilkan kebudayaan ASEAN. Indonesia juga menyampaikan komitmen ASEAN untuk ikut memelihara dan mengembangkan koleksi ACH ke depan.
Pertemuan ke-22 ASEAN-ROK Dialogue dipimpin bersama oleh H.E. Kan Pharidh, Ketua SOM ASEAN-Kamboja/Under-Secretary of State, Kemlu Kamboja, dan H.E. Yoon Soon-gu, Ketua SOM ROK/Deputy Minister for Political Affairs. Pertemuan juga telah mengkaji implementasi kerja sama kemitraan ASEAN-ROK di berbagai bidang serta membahas isu yang menjadi kepentingan bersama, antara lain; Arah ke Depan Kerja Sama Kemitraan ASEAN-ROK, rencana penyelenggaraan KTT Peringatan 30 tahun Kerja Sama Kemitraan ASEAN-ROK, Arsitektur Kawasan, Situasi Ekonomi dan Keuangan Global, Perkembangan di Semenanjung Korea, serta Isu Keamanan Non-Tradisional.
Kerja sama ASEAN-ROK telah berjalan dengan baik selama hampir 30 tahun sejak 1989. Kemitraan ASEAN-ROK semakin diperkuat dengan peningkatan level kerja sama kemitraan dari comprehensive menjadi strategic partnership pada 2010 dalam kerja sama yang meliputi bidang politik, ekonomi, dan sosial budaya. Guna meningkatkan kerja sama yang lebih konkret dan bermanfaat, Konferensi Tingkat Kepala Negara (KTT) ke-17 ASEAN-ROK di Kuala Lumpur, tanggal 22 November 2015, telah mengesahkan ASEAN-ROK Plan of Action to Implement the Joint Declaration on Strategic Partnership for Peace and Prosperity periode 2016-2020. (Kemlu)
Seluruh warga DKI Jakarta diminta mendukung penuh gelaran Asian Games 2018. Sebagai tuan rumah, Jakarta dinilai perlu punya kemeriahan yang sama dengan gelaran Piala Dunia di Rusia. Permintaan tersebut disampaikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Silang Monas, Jumat, saat memimpin apel peringatan HUT ke-491 DKI Jakarta. Ia mengatakan Asian Games sebagai pesta olah raga terbesar kedua di dunia tidak kalah penting yang bakal menjadi sorotan.
Sebab, 45 negara bakal hadir sebagai peserta dengan 40 cabang olah raga yang bakal dipertandingkan pada 18 Agustus hingga 2 September 2018. Ia menambahkan, Ibu Kota Jakarta terus berbenah menghadirkan infrastruktur penunjang. Dikatakan, pihaknya juga akan memaksimalkan kinerja jajarannya dalam menyambut Asian Games. Ia berharap kehadiran peserta hingga pendukung mancanegara yang hadir di Jakarta membawa kesan yang baik saat pulang ke negaranya. Keberhasilan dan kesuksesan bukan hanya mengangkat nama Ibu Kota, tapi nama Indoensia di hadapan dunia. (kompas)
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), memperkuat koordinasi dengan pemerintah provinsi, khususnya Sumatera Selatan guna mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang dapat memicu asap saat Asian Games 2018. Direktur Pengendalian Karhutla Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Raffles B. Panjaitan di sela-sela halal bihalal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Jakarta, Kamis mengatakan, pihaknya selalu melakukan koordinasi turun ke lapangan, dan perkuat koordinasi dengan pemerintah provinsi.
Menteri LHK juga sudah meminta para Direktur Jenderal ikut memantau dan mengambil tindakan jika muncul titik api, khususnya di wilayah Sumatera Selatan. Dikatakan Raffles, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sudah menyiagakan empat helikopter untuk melakukan pemadaman karhutla dengan water bombing jika diperlukan. Sedangkan pihak perkebunan swasta ada juga yang menyiapkan dua helikopter untuk keperluan pemadaman api melalui udara. (antara)
Kementerian Pemuda dan Olahraga melalui Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga bekerjasama dengan Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia mengirimkan team renang Junior pada Kejuaraan Renang Internasional "14th Neo Garden Singapore National Swimming Championsip yang berlangsung dari tanggal 20 sampai 23 Juni 2018, di Singapura. Peserta event itu diikuti beberapa negara di kawasan Asia dan Australia diantaranya : Australia, Indonesia, India, Korea Selatan, Thailand, Singapura, dan Oman.
Pada hari pertama tgl 20 Juni 2018 tim renang Indonesia mampu mendulang medali antara lain satu emas diperoleh dari nomor 800 meter gaya bebas putra atas nama Fadlan Aflah Prawira. Medali Perak diperoleh dari Nomor 1500 Gaya Bebas Putri atas nama Resa Kania Dewi dan nomor 800 Gaya Bebas Putra atas nama Reza Prasetyo. Di hari kedua, 21 Juni 2018, Indonesia kembali mempersembahkan medali emas di nomor 100 meter gaya dada putri atas nama Vanessae Treciel Evato Anandia. Sedangan satu medali perunggu di nomor gaya kupu 100 meter Putri diraih Azzahra Permatahani. Total perolehan medali Tim Indonesia sampai hari kedua adalah 6 medali, yaitu 2 Emas, 3 Perak dan 1 perunggu. kbrn