Kementerian Perdagangan kembali menggelar ajang Good Design Indonesia-GDI untuk ke-2 kalinya. Kegiatan ini merupakan ajang penganugerahan terhadap karya desain produk terbaik di Indonesia. Ajang ini bertujuan memperkenalkan produk-produk dalam negeri yang memiliki nilai tambah melalui pengembangan desain, sekaligus mendorong kinerja ekspor nonmigas Indonesia ke pasar dunia. Demikian dikatakan Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Arlinda pada peluncuran Good Design Indonesia 2018 di Kementerian Perdagangan di Jakarta, Senin (23/4). Penyelenggara GDI kali ini bekerja sama dengan Japan Institute of Design Promotion selaku penyelenggara kompetisi design G-Mark di Jepang yang sudah berjalan sejak 1957. Melalui kerja sama ini, para pemenang GDI berkesempatan untuk langsung masuk ke Tahap II pada kompetisi G- Mark tersebut. Penyelenggaraan GDI juga didukung oleh Japan External Trade Organization. Arlinda mengatakan, kegiatan ini diharapkan memotivasi dan mendorong para pelaku usaha untuk dapat mengembangkan produk berbasis desain sehingga produk Indonesia dapat berorientasi ekspor khususnya ke Jepang.
“ Sasaran target kita untuk Good Design ini sebetulnya jelas bahwa kalau bisa kami ikut di dalam G- Mark. G- Mark itu merupakan ajang design dimana hampir seluruh design-design dunia itu dikompetisikan disitu. Kalau kita bisa masuk ke pasar G- Mark, artinya pasar Jepang, ini merupakan satu hal yang sangat baik buat kita “.
Arlinda lebih lanjut menjelaskan, Ajang Good Design Indonesia terbuka bagi semua pelaku usaha dan desainer, dengan syarat diproduksi di Indonesia, didesain oleh desainer Indonesia, dan dipasarkan di Indonesia. GDI 2018 telah dibuka mulai 17 April 2018 hingga 15 Mei 2018. Terdapat enam kategori produk, yaitu furnitur dan home decor, peralatan rumah tangga, gaya hidup dan aksesori, kemasan dan desain grafis, serta transportasi dan elektronik. Peraih penghargaan GDI akan mendapatkan kesempatan publisitas produk oleh Kementerian Perdagangan. Selain itu, para pemenang berkesempatan tampil dalam pameran produk berskala nasional maupun internasional dan memperoleh pengakuan dengan memakai logo GDI. GDI pertama kali diselenggarakan pada tahun 2017. Konsep kegiatan GDI mengadaptasi konsep penyelenggaraan Good Design Award di Jepang. (voi/sekar)
Kapal perang Angkatan Laut (AL) Kerajaan Inggris, HMS Albion, berkunjung ke Indonesia dan berlabuh di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta selama tiga hari yaitu tanggal 22 hingga 24 April 2018. Kapal yang dipimpin oleh Kapten Tim Neild tersebut merupakan kapal transportasi amfibi dari AL Kerajaan Inggris. Dibangun oleh BAE System Marine di Barrow-inn Furness, Albion diluncurkan pada Maret 2001. Selama di berlabuh di Jakarta, kru kapal akan melakukan serangkaian kegiatan termasuk yang melibatkan TNI – AL, antara lainberkunjung ke panti asuhan yang berada di dekat pelabuhan. Hal tersebut disampaikan oleh Duta Besar (Dubes) Inggris untuk Indonesia, Moazzam Malik di Jakarta, Minggu 22 April 2018.
“ Jadi, dengan membawa kapal seperti Albion, kami ingin saling melengkapi dan saling belajar satu sama lain, bagaimana kita dapat meningkatkan kemampuan kita masing-masing. Jadi, kita bisa menjadi mitra yang lebih baik di masa depan. Jadi, selama kunjungannya, Albion dan kaptennya akan melakukan pertemuan dan bertukar informasi dengan Angkatan Laut Indonesia. Kami akan melakukannya bersama kolega kami dari Perancis. Kami juga akan melakukan diplomasi public. Anda lihat tadi ada anak-anak dari panti asuhan. Beberapa pelaut mengunjungi panti asuhan dan akan berinteraksi langsung dengan anak-anak. Mereka ingin memahami Islam Indonesia, mengunjungi Pesantren, merasakan bagaimana kehidupan di Indonesia “.
Dubes Moazzam Malik menambahkan, HMS Albion berlabuh di Jakarta untuk mengajak Indonesia agar lebih banyak berperan di dunia internasional. Menurutnya Indonesia adalah negara anggota G-20 dengan perekonomian dan demokrasi yang besar. Untuk itu, Inggris ingin mengajak Indonesia dan melihat Indonesia lebih mandiri. Inggris juga menyatakan komitmennya untuk bekerja sama dengan Indonesia di berbagai bidang. (voi/Rezha)
Dua kapal perang milik Angkatan Laut Perancis peserta Multilateral Naval Exercise Komodo 2018 bersandar di Tanjung Priok, Jakarta, dari tanggal 22 hingga 24 April besok Kedua kapal tersebut adalah French Navy Ship Dixmude berjenis kapal induk amfibi dan komando, dan FNS Surcouf berjenis kapal fregat siluman Komandan Satuan Kapal Patroli Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut III, Kolonel Laut (P) Salim, menyebutkan, awak dari kedua kapal tersebut akan melakukan berbagai rangkaian kegiatan selama berada di Jakarta, termasuk di antaranya mengadakan latihan bersama dengan Komando Armada Republik Indonesia Kawasan Barat Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut Hal tersebut disampaikan oleh Kolonel Laut (P) Salim kepada media di sela-sela acara penyambutan FNS Dixmude dan FNS Surcouf, Minggu (22 April)
”Tadi sudah disampaikan bahwa tujuannya kapal Perancis ke sini yang pertama adalah untuk mengikuti latihan Komodo Exercise. Habis dari sini ke Lombok, ke Bali dulu, sampai dengan hari Rabu di sini akan dilaksanakan courtesy call ke komandan Lantamal (Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut), kemudian ke Pejabat Angkatan Laut ke Pemda (pemerintah daerah) juga, ke walikota, habis itu olahraga bersama juga. Kemungkinan akan ada kunjungan ke kapal. Terakhir juga ada invitation dinner dan diskusi maritim, habis itu ada passing exercise, latihan passing dengan Angkatan Laut Koarmabar Komando Armada Republik Indonesia Kawasan Barat”.
Kolonel Laut (P) Salim menambahkan, berlabuhnya FNS Dixmude dan FNS Surcouf di Jakarta merupakan wujud dari persaudaraan sasama pelaut dan Diplomasi Angkatan Laut Berlabuhnya dua kapal tersebut selain mempererat hubungan sesama angkatan laut seluruh dunia juga meningkatkan hubungan bilateral antarnegara Terkait dengan kunjungan dua kapal tersebut ke Bali sebelum pelaksanaan Multilateral Naval Exercise Komodo 2018 pada 4-9 Mei mendatang, Kolonel Laut (P) Salim mengatakan, Angkatan Laut Perancis akan bertemu dengan sejumlah mitra dalam membahas peningkatan hubungan pertahanan dengan Indonesia (Rezha)
Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta mengharapkan mahasiswa di berbagai kampus di provinsi Yogyakarta menjadi agen pendukung promosi potensi wisata di daerah masing-masing. Seperti dikutip Antara, Kepala Seksi Promosi Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta, Putu Kertiyasa, di Yogyakarta, Minggu (22/4) mengatakan, sebagian besar promosi wisata daerah itu selama ini diupayakan bersama Kementerian Pariwisata melalui berbagai pameran pariwisata baik di luar negeri maupun di kota-kota besar di Indonesia.
Meski demikian, promosi pariwisata daerah perlu dilakukan bersama-sama, tidak cukup hanya dilakukan oleh Dinas Pariwisata. Menurutnya, instansi pemerintahan lain, masyarakat, dan perguruan tinggi perlu terlibat aktif dalam promosi tersebut. ant.23.4’18.mar