Menteri Perdagangan (Mendag) RI, Enggartiasto Lukito, mengajak konsumen di Kepulauan Bangka Belitung (Babel) khususnya, dan seluruh konsumen Indonesia untuk mencintai produk Indonesia, ditengah maraknya perdagangan bebas dan perdagangan online yang tidak bisa dihindari. Hal itu dikatakan Enggartiasto Lukito dalam peringatan Hari Konsumen Nasional -Harkonas di Alun-alun Taman Merdeka Kota Pangkalpinang, Selasa (24/4/2018). Ia meminta konsumen, untuk mengutamakan menggunakan produk dalam negeri, memperhatikan kesehatan dan kualitas. Enggartiasto Lukito juga mengajak pemerintah dan stakeholder untuk menjadi tugas bersama dalam melindungi konsumen di Indonesia. Peringatan Harkonas ini, juga dihadiri dari kementerian EDSM, OJK, Bappenas, Deputi BI, Badan Perlindungan Konsumen, dan lainnya. KBRN
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi menegaskan, tidak mengundang dosen asing untuk mengajar di kampus-kampus di Tanah Air, tetapi mengundang profesor kelas dunia. Hal itu dikatakan Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti Kemristekdikti Ali Ghufron Mukti di Jakarta, Selasa. Ali Ghufron membantah pernyataan banyak pihak yang menyebutkan bahwa dosen asing yang didatangkan tersebut, murni berkewarganegaraan asing. Profesor kelas dunia tersebut didatangkan ke Tanah Air dalam rangkaian program World Class Professor (WCP). Jika pada tahun sebelumnya, para profesor tersebut hanya berada di Tanah Air maksimal satu bulan, mulai tahun ini diperpanjang hingga dua tahun, tergantung permintaan perguruan tinggi yang mengajukan. Ali Ghufron mengatakan, para profesor tersebut akan membantu perguruan tinggi dalam meningkatkan penelitiannya dan juga menulis jurnal internasional. Ia mengatakan, keberadaan profesor kelas dunia tersebut harus bisa menghasilkan jurnal bereputasi internasional serta dana internasional untuk penelitian. Pada tahun ini, Kemristekdikti berencana mendatangkan sebanyak 200 profesor kelas dunia ke Tanah Air. Pada tahun sebelumnya, profesor kelas dunia yang hadir ke Indonesia banyak berasal dari Jepang. Antara
Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) meluncurkan website Aliansi Anti Penyiksaan Se-Asia (Asia Alliance Against Torture). Website ini merupakan aliansi dari organisasi masyarakat sipil di seluruh Asia untuk mengadvokasi dan mengkampanyekan anti penyiksaan. Website ini dibuat dalam rangka untuk konsolidasi gerakan Hak Asasi Manusia yang melawan kekerasan dan untuk memastikan adanya pergerakan hukum secara jujur dan baik serta dapat mengintervensi negara lain di Asia. Hal tersebut disampaikan Direktur Lokataru Law and Human Rights, Haris Azhar, setelah konferensi pers peluncuran website Asia Alliance Against Torture di Jakarta selasa (24/04).
“ Website ini bertujuan dalam rangka untuk konsolidasi gerakan Hak Asasi Manusia yang melawan kekerasan, memastikan adanya pergerakan hukum secara jujur dan baik - dan nanti bisa melakukan intervensi ke sejumlah negara yang lain, ke sejumlah penguasa yang membiarkan penyiksaan itu terjadi “.
Haris juga menambahkan, website ini merupakan manifestasi dari kesadaran akan banyaknya praktek kekerasan yang semakin banyak terjadi di berbagai negara di Asia. Website ini merupakan hasil dari pertemuan KontraS dan beberapa organisasi HAM di Negara Asia beberapa tahun lalu dan berupaya untuk menurunkan angka kekerasan di Asia. Egi
Djauhari Oratmangun mengawali penugasannya sebagai Duta Besar RI untuk China merangkap Mongolia dengan turut menyosialisasikan tahapan Pemilu 2019 bersama Komisi Pemilihan Umum KPU Pusat di Beijing, Senin (23/4). Menurut Djauhari Oratmangun tahun 2019 sangat krusial buat Indonesia karena hasil dari Pemilu 2019 akan menentukan ke arah mana negara ini dibawa.
Ia mengingatkan warga negara Indonesia di China agar turut menyukseskan pemilu tahun depan. Duta Besar Djauhari membuka Bimbingan Teknis Panitia Pemilihan Luar Negeri -PPLN dan Sekretariat PPLN di Beijing, Selasa pagi. Bimbingan teknis yang berlangsung pada 24 dan 25 April ini diikuti sejumlah anggota dan sekretariat PPLN dari Beijing, Shanghai, Guangzhou, Hong Kong, dan Pyongyang (Korea Utara). (antara)