Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyatakan, saat ini, Foreign Direct Investment (FDI) atau investasi langsung luar negeri dari negara-negara Uni Eropa merupakan yang terbesar kedua di Indonesia. Bahkan, Uni Eropa juga menjadi partner dagang keempat terbesar Indonesia. Moeldoko pun memberikan jaminan keamanan kepada investor yang berniat melakukan penanaman modal atau investasi di Indonesia. Hal itu dikatakan Moeldoko saat menerima 21 duta besar negara-negara Uni Eropa di ruang rapat utama Bina Graha, Kantor Staf Presiden, Senin (12/3). Moeldoko mengajak para duta besar negara-negara Uni Eropa untuk lebih optimis lagi berinvestasi di Indonesia dan membantu pertumbuhan ekonomi Indonesia di bawah pemerintahan Presiden Joko widodo. Data BKPM menunjukkan investasi dari negara-negara Uni Eropa seperti Inggris, Jerman, Perancis, Italia, Polandia, Denmark, dan Swedia tumbuh pesat. KBRN
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan kepastian Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 2018 yang cepat disepakati sekitar 35 juta rupiah mempermudah persiapan penyelenggaraan ibadah haji oleh pemerintah. Hal itu dikatakan Lukman Hakim Saifuddin di gedung DPR di Jakarta, Senin (12/3). Dia berharap agar besaran BPIH 2018 itu dapat segera diundangkan. Prosesnya adalah mendapatkan persetujuan DPR lewat rapat paripurna lalu ditandantangani Presiden Joko Widodo untuk menjadi Peraturan Presiden soal BPIH. Lukman mengatakan Kementerian Agama telah melakukan persiapan untuk penyelenggaraan haji tahun 2018. Sebelumnya, Panitia Kerja (Panja) Komisi 8 DPR RI dan Panja BPIH Pemerintah (Kementerian Agama) menyepakati untuk meningkatan pelayanan pada jamaah haji. KBRN
Diplomasi Sains memiliki arti penting untuk perubahan dunia dengan segala persoalan yang ada di berbagai negara. Sains berperan dalam rangka membangun kepercayaan dan hubungan antar negara. Demikian dikatakan Deputi Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan LIPI, Tri Nuke Pudjiastuti dalam acara Workshop Science Diplomacy di Jakarta Senin (12/3). Menurut Tri Nuke, sains menjadi jembatan untuk meningkatkan hubungan kerjasama antar negara dalam memberikan solusi masalah-masalah seperti kemiskinan.
“ Kalau kita melihat pada tataran global ,kita bisa melihat ada Multi-Stressed zone yaitu di wilayah Afrika, Asia sebagian wilayah Eropa dan tentu ada di sebagian wilayah Amerika. Apa yang terjadi kalau kita menyebut Multi-Stressed Zone, disitu ada persoalan besar, apakah itu masalah air, demografi, kelaparan atau pesoalan coastal bahkan sampai pada konflik. Ini adalah isu- isu global yang luar bisa terjadi dan sampai hari ini menjadi tantangan besar belum juga bisa kita selesaikan “.
Tri Nuke Pudjiastuti juga menjelaskan terkait pentingnya diplomasi sains, LIPI terus berpartisipasi mengirimkan lebih dari 500 peneliti ke berbagai negara untuk mampu meningkatkan kerjasama internasional. Dijelaskan Tri Nuke, sain juga berperan dalam konteks geopolitik dan geostrategis negara. (voi/AF)
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) prioritaskan penelitian di bidang pangan, energi, maritim, keanakaragaman hayati dan lainnya. Prioritas tersebut terkait dengan acuan dari tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). Demikian dikatakan Deputi Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan LIPI, Tri Nuke Pudjiastuti kepada VOI RRI disela-sela acara Workshop Science Diplomacy di Jakarta Senin (12/3). Dikatakan Tri Nuke, prioritas penelitian tersebut juga menjadi tantangan bagi LIPI agar hasil risetnya dapat dirasakan orang lain.
“ Tantangan kedepan dari LIPI yaitu bagaimana menyampaikan hasil penelitian itu kepada pembuat kebijakan, apakah di tingkat nasional maupun ditingkat global yang mana tidak bisa lagi bilateral, tetapi multilateral dan disini adalah multipolar yang dibangun dari LIPI pada posisi upaya pada second track itu adalah kekuatan besar yang kita miliki “.
Tri Nuke berharap hasil penelitian LIPI dapat memberikan solusi dan berdampak positif untuk kepentingan Indonesia khususnya, terlebih untuk kepentingan dunia internasional. (voi/AF)