Pemerintah berupaya untuk meningkatkan akses pasar produk dalam negeri ke Republik Rakyat Tiongkok (RRT) melalui keikutsertaan Indonesia pada China-ASEAN Expo (CAExpo) ke-15 yang akan berlangsung pada 12-15 September mendatang di Nanning, Tiongkok. Hal ini disampaikan Sekretaris Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Fajarini Puntodewi usai mengikuti pertemuan Senior Official Meeting China-ASEAN Expo (SOM CAExpo) di Nanning, RRT. Puntodewi dalam keterangan tertulis Rabu menyebutkan, Indonesia selalu berpartisipasi pada CAExpo setiap tahun. Fokus CAExpo tahun ini yaitu business to business meeting dan business matching untuk menarik lebih banyak lagi pembeli potensial. Hal ini sejalan dengan keinginan Indonesia sehingga dapat mendorong upaya pencapaian target ekspor sebesar 11 persen. Tercatat, total perdagangan Indonesia-Tiongkok pada 2017 mencapai 58,82 milliar dolar Amerika dengan nilai ekspor sebesar 23,05 milliar dolar Amerika dan impor sebesar 35,77 milliar dolar Amerika. Neraca perdagangan Indonesia dengan Negeri Tirai Bambu tersebut masih mengalami defisit sebesar 12,72 milliar dolar Amerika. antara
Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Hamdi Muluk, mengatakan kearifan lokal merupakan senjata yang ampuh untuk menangkal ideologi transnasional yang tidak sesuai dengan landasan dan falsafah bangsa Indonesia. Oleh karena itu, kearifan lokal yang juga menjadi jati diri bangsa harus diperkuat. Hal tersebut dikatakan Hamdi Muluk menyikapi kemajuan teknologi informasi yang makin memudahkan masuknya ideologi-ideologi asing yang tidak sesuai dengan budaya dan landasan bangsa Indonesia. Dikatakan, kalau bangsa itu punya identitas yang kuat dan ada tawaran-tawan ideologi dari luar yang akan memecah belah persatuan Indonesia, tentu itu tidak akan bertahan lama. Sehingga, menurutnya, hal ini harus diperkuat untuk memperkuat persatuan. Hamdi Muluk dalam siaran pers Rabu menyebutkan, selama ini dengan banyaknya kearifan lokal yang dimiliki bangsa ini, masyarakat Indonesia sudah lama berinteraksi dan sudah merasa satu Indonesia dengan macam-macam perbedaan paham, kebiasaan, adat istiadat yang dimiliki. antara
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mendapat kehormatan memberikan kuliah umum kepada sejumlah mahasiswa di Harvard Kennedy School, Cambridge, Amerika Serikat. Susi Pudjiastuti dalam siaran pers Kementerian Kelautan dan Perikanan seperti dikutip Antara Kamis, mengajak mahasiswa Harvard melindungi laut agar kekayaan laut dapat dinikmati hingga generasi-generasi selanjutnya. Susi Pudjiastuti menyampaikan kuliah di Harvard pada Senin (11/3) dengan menyampaikan paparan bertema "The State of Fisheries in Indonesia and Beyond". Pada tahun 2016, Menteri Susi juga pernah menyampaikan kuliah umum di kampus yang sama. Di hadapan mahasiswa Indonesia dan mancanegara yang hadir, Menteri Susi mengutarakan berbagai upaya Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam mengatasi berbagai permasalahan yaitu pencurian ikan (illegal fishing) dan perbudakan (slavery) hingga kebijakan penenggelaman kapal yang fenomenal. Susi Pudiastuti mengharapkan agar kebijakan jangka panjang itu terus dijaga agar kebijakan yang baik tersebut terus dapat memastikan bahwa sumber daya laut ini terus ada dan banyak, dan berkelanjutan. antara.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menggarisbawahi peningkatan hubungan kerjasama antara Indonesia dan Hungaria dalam beberapa tahun terakhir. Berbicara dalam perayaan 170 tahun Revolusi Hungaria, Rabu (14/03) di Jakarta, Menteri Arief Yahya menyampaikan bahwa peningkatan hubungan kerja sama kedua Negara tersebut telah mencakup banyak sektor, mulai dari kerja sama teknologi informasi hingga sektor pariwisata. Meskipun demikian, Arief Yahya menggaris bawahi peluang kedua Negara untuk dapat meningkatkan hubungan kerjasama bilateral. Menurutnya peningkatan 8,9 persen dari total nilai perdagangan Indonesia dan Hungaria di tahun 2017, belum menunjukkan potensi sebenarnya dari kerjasama kedua Negara, mengingat masih terbukanya ruang bagi pengembangan hubungan bilateral Indonesia dan Hungaria.
Di tahun 2017, nilai perdagangan mencapai 133 juta dola AS. Meningkat 8,9 persen dari tahun sebelumnya. Angka tersebut belum menunjukkan potensi sebenarnya antara Indonesia dan Hungaria. Kedua Negara memiliki ruang yang luas untuk meningkatkan kerjasama di berbagai sektor, seperti teknologi informasi dan komunikasi, kesehatan, pertahanan, energy, pertanian, perikanan, pendidikan dan yang menjadi favorit saya adalah industri pariwisata.
Sebelumnya Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyampaikan, investasi langsung luar negeri dari negara-negara Uni Eropa merupakan yang terbesar kedua di Indonesia. Bahkan, Uni Eropa juga menjadi partner dagang keempat terbesar Indonesia. Saat menerima 21 Duta Besar Uni Eropa di Kantor Staf Presiden, Moeldoko mengajak para duta besar negara-negara Uni Eropa tersebut untuk lebih optimis berinvestasi di Indonesia. (VOI/Ndy/AHM)