17
March

 

Peran gender dalam perkembangan Ilmu Pengetahuan dan teknologi (Iptek) menjadi penting untuk diperhatikan baik dalam skala nasional maupun internasional. Demikian dikatakan Peneliti Gender dari Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Wati Hermawati kepada Media usai Peluncuran buku Gender dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di Media Center LIPI Jumat (16/03). Wati mengatakan stigma perkembangan Iptek hanya didominasi kaum laki-laki kini sudah memudar mengingat banyak peran perempuan yang dalam perkembangan Iptek. Wati meminta pemerintah Indonesia untuk dapat mensinergikan antar kementerian ataupun lembaga agar lembaga pemerintah dapat meminimalkan permasalahan gender.

“Kalau kita lihat isu-isu gender yang masih muncul ini kan banyak sekali kalau kita lihat Iptek itu dari berbagai sektor itu kita masih perlu kerja keras untuk mengoptimalkan mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender. Tapi pemerintah tidak diam, pemerintah sudah melakukan itu. Hanya kita ini perlu sinergi. Jadi kalau hanya berjalan sendiri–sendiri, kementerian pemberdayaan perempuan berjalan sendiri tanpa ada mitra dengan kementerian lain atau stakeholders yang lain akan sulit tercapai.

Sementara itu, Kepala Pusat Penelitian Perkembangan Ilmu Pengetahuan LIPI, Trina Fizzanty mengatakan persoalan bias gender harus dikikis dari waktu ke waktu. Menurutnya perempuan telah memberikan kontribusi berarti dalam perkembangan Iptek. Ahamd Faisal. VOI RRI.

17
March

 

Duta Besar Republik Indonesia untuk Malaysia, Rusdi Kirana pada Jumat, (16/3) di Miri, Sarawak, Malaysia meresmikan 17 Community Learning Center (CLC) baru di wilayah Sarawak. Pusat belajar ini disediakan untuk anak-anak Buruh Migran Indonesia (BMI), khususnya yang bekerja di sektor perkebunan yang tersebar di berbagai wilayah di Sarawak. Dalam konferensi persnya di salah satu CLC di perkebunan kelapa sawit Sachiew, Yuang Group di Miri, Dubes Rusdi Kirana mengatakan selain pembangunan CLC baru di Sarawak, Pemerintah Indonesia juga berencana membangun sekolah–sekolah kejuruan sebagai lanjutan dari pendidikan dasar di CLC.

Kalau di Sarawak itu targetnya 50 dan sekarang sudah ada 12. Target di perjalanan kali ini dibangun 17, jadi 19 pertama harus sudah dijalankan. Hari ini kita sudah resmikan 17 jadi 36, kita punya target bulan Juni 50 untuk di Sarawak. Untuk Sabah, kita akan bangun sekolah kejuruan dari SD, SMP kita akan arahkan ke sekolah kejuruan. Yang seperti tadi sudah disampaikan culinary, hospitality, dan mekanik, moga2 di akhir lebaran ini kita lakukan ground breaking untuk dibangun, dananya sudah ada.

Dubes Rusdi Kirana menambahkan, target pembangunan 50 CLC di Sarawak pada tahun 2018 merupakan bentuk komitmen Pemerintah Indonesia untuk terus memberikan akses pendidikan yang layak, termasuk kepada anak – anak BMI yang berada di perkebunan di Sarawak.Ia juga meyakini, jika anak-anak BMI tersebut mengenyam pendidikan, niscaya kehidupan mereka di masa depan menjadi lebih baik, tidak lagi melanjutkan pekerjaan orang tuanya di perkebunan. Oleh karena itu, demi mewujudkan hal tersebut Dubes Rusdi Kirana meminta peran aktif dari para orang tua untuk mendorong anak-anaknya belajar di CLC yang sudah disediakan di lingkungan perkebunan. (Rezha)

16
March

 

Indonesia kini termasuk dalam daftar negara yang menarik untuk investasi. Presiden Joko Widodo mengungkapkan hasil survei US News & World Report menempatkan Indonesia pada peringkat kedua negara-negara di dunia paling menarik untuk investasi. Kepala Negara menjelaskan bahwa yang lebih menarik investasi di sebuah negara yang dicari justru kondisinya belum ideal tapi trennya membaik. Hal tersebut dikatakan Presiden Joko Widodo saat bertemu dengan para pimpinan Bank Umum di Indonesia Kamis (15/3/2018) di Istana Negara Jakarta .

“Satu hal yang saya belajar, ternyata investor itu bukan memutuskan untuk berinvestasi ke sebuah negara itu bukan karena kondisi di negara itu, tetapi karena tren di negara itu. Yang lebih menarik buat investor, invest di sebuah negara yang mungkin kondisinya belum ideal, tetapi trennya jelas membaik, karena tahu negara itu terus memperbaiki dan membenahi hal-hal yang belum baik. Yang semakin dipercaya investor Internasional adalah karena Indonesia trennya jelas, membaiknya jelas “.

Presiden menyakini Indonesia akan semakin dipercaya investor internasional karena trennya membaiknya. Presiden juga menilai bahwa kepercayaan berinvestasi di Indonesia juga semakin membaik yang terlihat dari langkah Standard & Poor’s Rating yang mengembalikan Indonesia ke layak investasi atau investment grade. Untuk itu, Presiden meminta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution terus memperbaiki peringkat kemudahan berusaha di dalam negeri. (voi/pradipta/mar)

16
March

 

Dibukanya rute penerbangan langsung dari Pontianak, Kalimantan Barat menuju Miri, Sarawak, Malaysia atau sebaliknya berpotensi meningkatkan kunjungan wisatawan ke Indonesia, baik dari Sarawak Malaysia maupun Brunei Darussalam yang berbatasan langsung. Konsul Jenderal Republik Indonesia (RI) untuk Kuching, Sarawak, Malaysia, Jahar Gultom dalam konferensi persnya di Bandara Internasional Miri pada Kamis,(15/3) mengatakan, pada tahun 2017, kunjungan wisatawan dari Sarawak ke Indonesia, khususnya Kalimantan Barat mengalami peningkatan setelah beberapa maskapai penerbangan membuka rute penerbangan dari Sarawak menuju Indonesia tanpa harus transit terlebih dahulu di Kuala Lumpur, Malaysia.

Dari sisi Kalimantan Barat, pada 2017, kunjungan wisatawan dari Sarawak meningkat secara signifikan sebesar lebih dari 27 persen dari 32.261 orang pada tahun 2016 menjadi 40.919 orang pada tahun 2017. Ini adalah jumlah turis tertinggi yang tercatat dari Sarawak ke Kalimantan Barat dalam waktu 10 tahun. Pertumbuhan 27 persen ini merupakan hasil dari banyakya maskapai penerbangan yang membuka rute mereka dari Pontianak ke Sarawak dan sebaliknya.” jelas Jahar Gultom

Jahar Gultom menambahkan, dengan adanya penambahan rute penerbangan langsung dari Indonesia menuju Sarawak atau sebaliknya diharapkan kerjasama antara berbagai pihak di Indonesia dan Malaysia dapat semakin meningkat. Salah satunya adalah peningkatan kerjasama antara biro perjalanan dan wisata serta sektor bisnis lainnya seperti perkebunan, pengolahan kayu dan berbagai industri lainnya di Sarawak yang banyak melibatkan tenaga kerja dari Indonesia. (voi/Rezhaedit r)