15
March

 

Dewan Bisnis Amerika Serikat-ASEAN (USABC) dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan membahas sejumlah peluang investasi di sektor maritim. Presiden dan  Pimpinan Perusahaan –CEO,Dewan Bisnis AS-ASEAN Alexander C. Feldman di Jakarta, Rabu, mengatakan sejumlah peluang investasi yang dibahas mencakup sektor energi, pariwisata hingga industri garam dan upaya mengatasi sampah plastik laut. Feldman mengatakan,  selain peluang di sektor pariwisata, organisasi  tersebut  juga melihat peluang perusahaan Amerika Serikat dapat bekerja sama dengan pemerintah untuk mengedukasi masyarakat soal sampah plastik. Selain itu  juga tentang tantangan di pariwisata dan memastikan pariwisata  dapat  hidup di seluruh kepulauan dengan konsep 10 Bali baru. Feldman mengatakan pertemuan dengan Luhut merupakan tindak lanjut pertemuan dengan Presiden Joko Widodo  di Istana Negara, Selasa (13/3). Ia mengaku akan melanjutkan pembicaraan mengenai peluang-peluang kerja sama dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), juga beberapa menteri lainnya di Yogyakarta, Kamis. antara 

15
March

 

Kementerian Pariwisata akan berpartisipasi pada tiga pameran Internasional di Malaysia yaitu MATTA Fair Kuala Lumpur, MATTA Fair Perak dan MATTA Fair Penang 2018. Kepala Sub bidang Area IVA Deputi Pemasaran I Regional II Kementerian Pariwisata, Nurdiansyah di Kuala Lumpur, Kamis mengatakan, partisipasi pada kegiatan tahunan ini merupakan salah satu upaya  melanjutkan program promosi Wonderful Indonesia yang saat ini lebih berfokus pada hard selling atau penjualan langsung. Ia mengatakan keikutsertaan Indonesia pada kegiatan ini juga untuk mempromosikan dan mempertahankan eksistensi pariwisata Indonesia di dunia International khususnya untuk market Malaysia.

Untuk tahun 2018, menurut Nurdiansyah, pemerintah sudah mematok target kontribusi Pariwisata terhadap perekonomian nasional sebesar 5,25 persen devisa yang dihasilkan sebesar  223 triliun rupiah,  penyerapan tenaga kerja sebanyak 12,6 juta, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara  sebanyak 17 juta, dan pergerakan wisatawan nusantara  sebanyak 270 juta. MATTA Fair merupakan tempat sangat tepat untuk melakukan promosi mengingat event ini merupakan pameran yang memungkinkan para pelaku industri bersama agen di Malaysia melakukan pertemuan langsung dengan konsumennya untuk menawarkan paket-paket wisata mereka. antara

15
March

 

Pemerintah diminta lebih mengefektifkan langkah-langkah penerapan mekanisme pengawasan terhadap pekerja asing terlebih Indonesia telah menjadi bagian dari Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS), Imelda Freddy, di Jakarta, Rabu, mengatakan, sistem pengawasan yang efektif untuk pekerja asing sangat penting untuk menjaga iklim investasi yang kondusif di Indonesia. Sistem itu  juga harus transparan supaya dapat memberikan informasi yang dibutuhkan oleh banyak pihak.

Menurut Freddy, mekanisme itu harus memiliki kemampuan untuk jejaki  dan telusuri yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan, contohnya adalah perusahaan pemberi kerja, pemerintah, kedutaan, dan agen. Ia berpendapat, salah satu contoh dari pengaplikasian sistem jejaki dan telusuri ini adalah perusahaan pemberi sponsor harus selalu memonitor status keimigrasian dari para pekerja asing yang dipekerjakannya. Selain itu, menurut  dia, perusahaan pemberi kerja harus ikut bertanggung jawab untuk mengawasi status keimigrasian para pekerja asingnya. antara

15
March

 

Menteri Pariwisata Arief Yahya menargetkan sebanyak 25 persen dari total sebanyak 10 juta wisatawan mancanegara pada tahun ini menikmati wisata halal. Sehingga   ia  prediksikan dari sebelumnya 20 persen atau 2 juta kujungan wisata halal, sekarang menjadi 5 juta wisatawan. Hal tersebut dikatakan Menteri  Pariwista Arief Yahya seusai diskusi panel pada acara Regional Investment Forum 2018 (RIF) di Yogyakarta, Rabu. Menurut Arief Yahya,  soal kunjungan wisata halal, Indonesia saat ini masih kalah dengan negara tetangga seperti Malaysia, bahkan Thailand. Padahal, potensi kunjungan wisata dari negara-negara cukup besar jika destinasi wisata di Indonesia  mampu  menggarap wisata halal.//Untuk mengejar ketertinggalan  tersebut  menurut dia, Kementerian Pariwisata akan memusatkan pengembangan industri pariwisata halal di tiga provinsi yakni di Nusa Tenggara Barat , dan Sumatera Barat, Aceh. Menurut dia, daya tarik wisata halal bukan hanya berkaitan dengan standar layanan yang sesuai syariat Islam, melainkan juga harus dibuktikan dengan mendapatkan sertifikasi halal. Antara