Akbar

Akbar

27
June

 

VOInews.id- Pangeran William pada Senin meluncurkan proyek ambisius berjangka waktu lima tahun dengan tujuan untuk mengakhiri kasus tunawisma di Inggris yang dianggapnya sebagai tugas besar. William, 41, putra tertua Raja Charles dan pewaris takhta, telah lama mendukung kegiatan amal untuk menolong tunawisma. Sang pangeran terinspirasi dari mendiang ibunya Putri Diana, yang pernah membawa William mengunjungi tempat penampungan kaum terlantar ketika dia berusia 11 tahun.

Pada 2009, William melakukan aksi tidur di jalanan pada musim dingin untuk menyoroti masalah tersebut dan tahun lalu terlihat di jalanan London menjual majalah "Big Issue", yang biasanya dijual oleh para tunawisma.

Proyek terbaru William yang diberi nama Homewards didanai tiga juta poundsterling (setara Rp57 miliar) oleh yayasan amalnya. Selain itu, yayasan tersebut juga akan menyediakan tenaga ahli dan program kemitraan untuk mencegah kasus tunawisma di enam wilayah.

Pangeran William dijadwalkan berkeliling pada Senin dan Selasa untuk memublikasikan proyek tersebut dan bertemu dengan pihak yang terlibat dalam menangani masalah tersebut. "Saya beruntung telah melihat secara langsung kerja keras dari orang-orang dan organisasi di seluruh sektor. Ini membawa dampak nyata dari upaya mereka dan apa yang dapat dilakukan ketika masyarakat lebih fokus pada pencegahan tunawisma, daripada mengelolanya," ujarnya dalam sebuah pernyataan.

"Ini adalah tugas besar, tetapi saya yakin bahwa semua mungkin dilakukan dengan kerja sama untuk mengurangi angka tunawisma dan mencegah mereka kembali ke jalanan," sambungnya. Proyek ini didukung oleh Royal Foundation, organisasi amal William dan istrinya Kate. Setiap lokasi yang disasar akan menerima 500.000 poundsterling (sekitar Rp9.5 miliar).

Menurut yayasan tersebut, terdapat lebih dari 300 ribu orang, setengahnya adalah anak-anak, yang tidur di luar atau di mobil, tinggal di akomodasi sementara, hostel, atau dengan kerabat. Sejumlah badan amal telah memperingatkan bahwa angka tersebut diperkirakan akan meningkat karena krisis biaya hidup yang sedang berlangsung.

Program yang digambarkan juru bicara pangeran sebagai "momen besar bagi sang pangeran" adalah proyek William yang paling signifikan sejak ia diangkat menjadi Pangeran Wales setelah kematian neneknya Ratu Elizabeth September lalu.

Sementara itu seorang kritikus mengatakan William sebagai seseorang yang munafik untuk berbicara tentang pengentasan tunawisma. "Hal terakhir yang kita butuhkan adalah William terlibat dalam masalah ini. Seorang pria yang memiliki tiga rumah besar dan tanah luas yang diberikan kepadanya oleh negara," ujar kepala eksekutif kelompok anti-monarki, Graham Smith.

 

Sumber: Reuters

27
June

 

VOInews.id- Berakhirnya kesepakatan biji-bijian Laut Hitam akan berdampak pada negara-negara Afrika timur dan mengakibatkan kenaikan harga pangan serta mengancam kelaparan bagi puluhan juta orang, ujar seorang pejabat bantuan pada Senin. Rusia telah mengancam untuk meninggalkan kesepakatan yang dikenal sebagai inisiatif biji-bijian Laut Hitam - yang ditengahi oleh PBB dan Turki pada Juli tahun lalu - jika hambatan pengiriman biji-bijian dan pupuknya tidak dihilangkan.

Seorang utusan Ukraina mengatakan dia yakin Rusia akan menolak untuk memperbarui kesepakatan pada 18 Juli. Inisiatif ini memungkinkan ekspor biji-bijian Ukraina dan produk pertanian lainnya dari pelabuhan-pelabuhan di Laut Hitam yang merupakan pasokan bahan pangan esensial ke pasar global. Kelaparan di negara-negara Afrika timur, atau yang disebut Tanduk Afrika, dapat dihindari tahun ini karena musim hujan, yang diproyeksikan tidak akan turun selama lima tahun berturut-turut, akhirnya turun.

Tetapi pejabat bantuan mengatakan sekitar 60 juta orang masih berada dalam rawan pangan di tujuh negara Afrika timur dan khawatir tentang dampak lebih lanjut. “Inisiatif Laut Hitam yang tidak diperbarui akan benar-benar berdampak pada Afrika Timur,” ujar Pejabat Darurat Senior dari Badan Pangan Dunia (WFP), Dominique Ferretti, saat pengarahan di Jenewa. "Ada sejumlah negara yang bergantung pada gandum Ukraina dan tanpanya kita akan melihat harga pangan yang makin tinggi," tambahnya.

Ferretti menjelaskan bahwa pihaknya berusaha untuk mendistribusikan makanan sebanyak mungkin dan akan mencoba mengganti pemasok jika kesepakatan itu dibatalkan. Brenda Lazarus dari Organisasi Pangan dan Pertanian, mengatakan bahwa pola makan di Somalia, Sudan Djibouti, dan Eritrea akan difokuskan pada gandum meskipun prosesnya dilakukan bertahap. Data PBB menunjukkan bahwa sekitar 700.000 ton gandum telah dikirim ke Kenya dan Ethiopia sejak kesepakatan Laut Hitam dimulai.

Meskipun jumlah itu hanya sekitar dua persen dari total volume, kawasan ini juga telah dilanda lonjakan harga gandum sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, meskipun harga telah turun sejak itu. Seorang pejabat Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan sekitar 10.4 juta anak menghadapi kekurangan gizi akut dan melaporkan persentase tertinggi kasus kesehatan yang dirawat di fasilitas medis dalam tiga tahun terakhir di Somalia, Sudan Selatan, dan sebagian Kenya.

 

Sumber: Reuters

27
June

 

VOInews.id- Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengatakan Indonesia ingin menjadi penengah dan pihak yang menjembatani penyelesaian konflik Ukraina dan Rusia. "Kita berada di posisi yang menghormati ketentuan internasional, sikap politik luar negeri kita sudah sangat jelas.

Tapi kita memelihara hubungan baik dengan semua pihak, dan kita selalu mencoba, kita berusaha untuk menjadi penengah, jembatan," kata Menhan Prabowo. Pernyataan Prabowo tersebut disampaikan setelah pertemuan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.

Prabowo mengatakan Indonesia terus mencermati situasi global, termasuk situasi konflik Ukraina dan Rusia yang cepat berubah. Dia memastikan kesiapan Indonesia untuk menjadi penengah dalam konflik Ukraina dan Rusia. "Kalau memungkinkan, kalau ada. Kalau ada hasrat dari kedua belah pihak, tapi terus kita berusaha memberikan masukan yang baik," ujarnya.

Prabowo mengaku akan membuat laporan yang mendetail kepada Presiden Jokowi mengenai situasi terkini Ukraina dan Rusia. Presiden Jokowi juga telah memberikan petunjuk mengenai apa yang harus dilakukan Prabowo terkait situasi global terkini.

"Ada beberapa hal yang dapat petunjuk dari Presiden dan saya kira akan kita laksanakan petunjuk beliau," tuturnya. Selain situasi Ukraina dan Rusia, Prabowo juga melaporkan hasil kunjungannya ke Eropa, di antaranya, menghadiri pameran International Paris Air Show 2023 di Le Bourget, Paris, Prancis.

Di samping itu, Prabowo juga melaporkan ke Jokowi terkait banyak negara, terutama di Benua Afrika, yang meminta bantuan untuk pelatihan tentara. "Saya kira ini nanti akan kita tindak-lanjuti. Jadi intinya itu perkembangan yang kita cermati supaya kita tidak terdadak dan rencana ke depan," kata Prabowo.

 

antara

27
June

 

VOInews.id- Wakil Presiden Ma'ruf Amin meyakini perhelatan Piala Dunia U-17 di Tanah Air akan berjalan baik meski berlangsung di tengah pelaksanaan tahapan pemilu. "Kalau Pemilu itu dilaksanakan dengan baik, saling pengertian, dan tidak ada konflik, saya kira kompetisi (U-17) itu akan berjalan dengan baik," kata Wapres di sela kunjungan kerja di Kebumen, Jawa Tengah.

Sebagaimana diketahui Federasi Sepakbola Internasional atau Fédération Internationale de Football Association (FIFA) secara resmi menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17 2023. Penyelenggaraan ajang sepak bola bergengsi tersebut diagendakan digelar pada 10 November hingga 2 Desember 2023 bersamaan dengan pelaksanaan tahapan pemilu.

Menurut Wapres, penyelenggaraan U-17 dan pelaksanaan tahapan pemilu dapat berjalan baik dengan adanya partisipasi dan kerja sama antara seluruh pihak terkait.

Wapres meminta agar persiapan pemilu tidak menghambat Indonesia yang mendapatkan kesempatan besar untuk menunjukkan taring-nya di kancah sepak bola internasional. "Sebaiknya itu tidak menghambat berbagai kegiatan kita, termasuk kegiatan ekonomi, kegiatan sosial, dan juga kegiatan ketika kita menjadi penyelenggara kompetisi besar," harap Wapres.

Pada kesempatan yang sama, Wapres juga meminta agar momen Indonesia menjadi tuan rumah U-17 dapat dipersiapkan secara matang sehingga mendapatkan hasil optimal, termasuk dari sisi keamanannya. "Kita harus bisa melaksanakannya dengan baik, mempersiapkan dengan matang supaya penyelenggaraannya itu bagus. Dan kemudian juga secara keamanannya harus terjamin," ujarnya.

 

antara