Akbar

Akbar

30
May

 

VOInews.id- Presiden Joko Widodo bertemu dengan para pemimpin redaksi (pimred) media massa dan juga pegiat media di Istana Merdeka Jakarta. "Ya ngobrol saja, ngobrol tentang 'cawe-cawe' pokoknya," kata Helmy Yahya, pemilik kanal Youtube "Helmy Yahya Bicara" di lingkungan istana kepresidenan Jakarta.

Para pimred tersebut mengobrol dengan Presiden jokowi selama sekitar 2 jam dengan ditemani Menteri Serketariat Negara Pratikno dan juga Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin. "'Cawe-cawe' tidak melanggar undang-undang, jadi 'cawe-cawe' itu demi negara, bukan demi pribadi," ungkap Pimred TVOne Karni Ilyas. Obrolan diakhiri dengan makan malam bersama dengan menu sate Padang, siomay hingga pempek.

Sedangkan Wapemred Kompas TV Yogi Nugraha mengatakan Presiden Jokowi menekankan soal momentum Indonesia untuk 13 tahun ke depan. "Jadi Pak Jokowi mengatakan, bahwa bacaan beliau, ya bahwa negara-negara yang punya momentum 13 tahun itu yang akan naik. Setelah itu lepas. Kemudian dikaitkan lah dengan soal capres, jadi tadi mengatakan begini 'pemimpin di tahun 2024, 2029 dan 2034 itu sangat krusial untuk mewujudkan 13 tahun," kata Yogi.

Sehingga konteks "cawe-cawe" yang dimaksudkan Presiden Jokowi dalam Pemilu 2024 adalah untuk menjaga momentum 13 tahun tersebut demi kepentingan negara. "Harus 'cawe-cawe' untuk tingkat nasional, dia menggarisbawahi bahwa ini tidak ada kaitan dengan 'abuse of power' sebagai Presiden untuk menjaga bonus demografi dan tidak secara langsung mengatakan 'ini siapa'," ungkap Yogi. Hal lain yang dibicarakan adalah soal mobil listrik, pertumbuhan ekonomi, pertemuan G7, G20 hingga hilirisasi.

"Termasuk Presiden mengatakan bahwa presiden nanti melanjutkan apa yang disampaikan, maka akan ada ekosistem EV (electric vehicle) itu, Presiden memastikan pada 2027 tuntas," kata Yogi.

 

antara

29
May

 

VOInews.id- Recep Tayyip Erdogan kembali terpilih sebagai presiden Turki pada putaran kedua pemilu presiden, demikian pimpinan Dewan Pemilu Turki (YSK) pada Minggu waktu setempat. Ketua YSK Ahmet Yener mengatakan Erdogan unggul atas pesaingnya Kemal Kilicdaroglu pada pemilu presiden Turki putaran kedua.

Berdasarkan hasil suara yang belum disahkan, petahana Turki ini memperoleh 52,14 persen suara, sementara Kilicdaroglu mendapatkan 47,86 persen suara, kata Yener kepada pers di Ankara. Yener menambahkan sejauh ini sudah 99,43 suara dibuka. Dalam pidatonya di Istanbul pada Minggu sore, Erdogan mengatakan 85 juta warga Turki adalah pemenang pilpres tahun ini.

Lebih dari 64,1 juta orang terdaftar sebagai pemilih, termasuk sekitar 1,92 juta orang yang berada di luar negeri yang sudah lebih dulu memberikan suaranya. Hampir 192.000 kotak suara dipersiapkan di seantero Turki. Pada putaran pertama 14 Mei tidak ada calon presiden yang menembus ambang batas 50 persen suara sehingga pilpres dilanjutkan ke putaran kedua, meski Erdogan mengantongi 49,52 persen suara. Pada hari itu, Aliansi Rakyat pimpinan Erdogan juga menjadi pemenang kursi mayoritas parlemen.

25
May

 

 

VOInews.id- Arab Saudi menegaskan kembali dukungannya kepada utusan PBB untuk Yaman Hans Grundberg atas upaya solusi politik komprehensif di Yaman yang dilanda perang. Menteri Pertahanan Arab Saudi Khalid bin Salman bin Abdulaziz menegaskan lagi "dukungan negaranya untuk mencapai solusi politik yang komprehensif dan berkelanjutan untuk krisis Yaman," demikian menurut kantor berita Arab Saudi, SPA.

Pernyataan itu disampaikan saat pertemuan dengan kepala pemerintahan Yaman yang diakui internasional, Rashad al-Alimi, di Riyadh. Al-Alimi memuji sejumlah langkah yang diambil kerajaan di sektor ekonomi dan pembangunan untuk meringankan penderitaan warga Yaman, mengutip "peran penting" negara tetangga sebelah utara Yaman dalam mencapai gencatan senjata dan mengaktifkan kembali proses politik yang diawasi PBB.

Kelompok Houthi, yang didukung Iran, di Yaman telah menguasai ibu kota Sana'a dan sejumlah wilayah lainnya sejak September 2014. Pasukan koalisi yang dipimpin Arab Saudi mendukung pemerintah Yaman melawan Houthi sejak Maret 2015. Warga Yaman berharap adanya sebuah resolusi untuk krisis dan konflik di negara tersebut, menyusul kesepakatan 6 April antara Iran dan Arab Saudi, yang menandai terjalinnya kembali hubungan kedua negara setelah tujuh tahun putus.

 

antara

25
May

 

 

VOInews.id- Kementerian Pertanian (Kementan) menyampaikan terdapat sejumlah aksi mitigasi pada sub sektor kelapa sawit yang dapat berkontribusi pada penurunan emisi gas rumah kaca, salah satunya penggunaan biofuel pada transportasi di industri kelapa sawit.

“Transportasi ini meski belum terlalu signifikan tapi cukup berpengaruh karena penggunaan transportasi yang masih menggunakan bahan bakar fosil tentunya akan menyebabkan kenaikan gas rumah kaca, beda dengan transportasi yang menggunakan bahan bakar ramah lingkungan,” kata Staf Direktorat Perlindungan Perkebunan Kementan Dimas Nugraha dalam Webinar Kontribusi Sawit terhadap Net Zero Emission Indonesia, yang dipantau di Jakarta, Rabu.

Meski belum memiliki data persentase penurunan emisi karbon dari penggunaan biosel pada transportasi di sektor sawit, Dimas menuturkan pengangkutan buah sawit dari kebun ke pabrik menempuh jarak yang tidak terlalu jauh, tetapi dengan penggantian bahan bakar ke biofuel maka kendaraan pengangkut memiliki potensi mitigasi. Selain mengganti bahan bakar transportasi di industri sawit, aksi lain yang bisa mengurangi emisi gas rumah kaca di sektor kelapa sawit adalah manajemen lahan.

Menurut dia, lahan perkebunan sawit yang dikonversi dari lahan yang memiliki stok karbon lebih rendah seperti tanah terlantar, rumput dan semak belukar, maka budi daya sawit dapat membantu meningkatkan serapan karbon. “Jika konversi dari tutupan hutan, maka justru menghasilkan emisi,” ucapnya.

Ia juga mengimbau agar Sarana Prasarana Kebakaran Lahan dan Kebun (Sarpras Karlabun) senantiasa memenuhi sarpras untuk menunjang kegiatan penanganan kebakaran lahan perkebunan berupa pompa, selang dan menara api sebagaimana tercantum pada Permentan Nomor 5 Tahun 2018.

“Ini penting karena kebakaran lahan khususnya kelapa sawit ini salah satu penyumbang emisi gas rumah kaca. Kalau dapat kita tekan ini signifikan sekali untuk menekan gas rumah kaca,” tuturnya. Oleh karena itu, Kementan mendorong agar lahan gambut yang masih berupa hutan perlu dipertahankan agar tetap sebagai hutan. Termasuk juga melakukan rehabilisasi, reklamasi dan revitalisasi lahan gambut terlantar dan pengelolaan lahan gambut untuk pertanian berkelanjutan.

“Kebakaran gambut terutama terjadi pada bulan-bulan kering pada tahun El Nino di lahan semak belukar gambut dan lahan dalam transisi penggunaan, kebakaran hanya sedikit terjadi pada lahan pertanian eksisting,” katanya.

 

antara