Akbar

Akbar

16
January

 

(voinews.id)- Pemerintah Inggris pada Senin akan mengumumkan aturan baru untuk menekan aksi unjuk rasa dan memperluas wewenang polisi untuk dapat bertindak mencegah gangguan serius. Dalam beberapa tahun terakhir, aksi unjuk rasa -- biasanya terkait masalah lingkungan-- menyebabkan banyak titik di London pusat tutup serta memblokir beberapa jalan raya utama. Alhasil, ada seruan agar polisi diberikan wewenang lebih untuk menghentikan gangguan tersebut.

Pemerintah pada 2022 mengeluarkan undang-undang untuk mengatasi masalah itu, tetapi berencana untuk melangkah lebih jauh dengan undang-undang baru, yang dikenal sebagai Rancangan Undang-Undang (RUU) Ketertiban Umum.

RUU itu diterbitkan tahun lalu dan saat ini sedang berada dalam tahap akhir perdebatan di parlemen. RUU itu menuai kritik keras dari kelompok-kelompok pembela hak sipil. Mereka mengatakan RUU tersebut tidak berpihak kepada demokrasi dan memberi polisi terlalu banyak kekuasaan.

Pemerintah ingin mengamendemen RUU Ketertiban Umum sebelum menjadi undang-undang untuk memperluas definisi hukum tentang 'gangguan serius', memberi polisi lebih banyak fleksibilitas, dan memberikan kejelasan hukum tentang kapan wewenang baru polisi dapat digunakan. "Hak untuk protes adalah prinsip dasar demokrasi kita, tapi ini tidak mutlak," kata Sunak dalam sebuah pernyataan Minggu (15/1) malam.

"Kami tidak bisa membiarkan protes yang dilakukan oleh sebagian kecil masyarakat mengganggu aktivitas publik. Hal itu tidak dapat diterima dan kami akan mengakhirinya," kata Sunak. Pemerintah mengatakan undang-undang baru, jika disahkan, akan berarti polisi dapat menghentikan terlebih dahulu protes-protes yang bisa mengganggu. RUU tersebut meliputi tindak pidana bagi mereka yang berusaha untuk mengunci diri di tempat-tempat atau bangunan, dan mengizinkan pengadilan untuk membatasi kebebasan beberapa pengunjuk rasa untuk mencegah mereka menyebabkan gangguan serius.

 

Sumber : Reuters

16
January

 

(voinews.id)- Presiden Joko Widodo mengunjungi pusat perbelanjaan Grand Indonesia, di Jakarta, Minggu malam, untuk kembali mengecek aktivitas perekonomian usai pencabutan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Indonesia dua pekan lalu.

Berdasarkan siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu, Presiden tiba di pusat perbelanjaan itu sekitar pukul 19.30 WIB. Presiden yang mengenakan kaus lengan panjang berwarna putih kemudian berkeliling menghampiri beberapa toko sembari berbincang dengan para karyawan di sana.

Ketika menghampiri salah satu toko pakaian jenama lokal "Executive", Presiden Jokowi tampak membeli sebuah topi berwarna hitam dan juga kemeja. Staf Executive bernama Rani mengaku bangga toko jenama lokal tempatnya bekerja dihampiri oleh Presiden.

"Kita bangga banget dari brand lokal didatangi sama Pak Jokowi," ucap Rani. Sementara itu, terkait dengan pencabutan kebijakan PPKM, Rani mengatakan bahwa hal tersebut berdampak baik bagi toko tempatnya bekerja. Menurut Rani, angka penjualan kembali meningkat setelah pemerintah mencabut kebijakan tersebut. "Naik alhamdulillah luar biasa di Grand Indonesia," katanya.

 

antara

13
January

 

(voinews.id)- Pekerja migran Indonesia (PMI) di Malaysia menyambut baik perpanjangan Program Rekalibrasi Tenaga Kerja Asing hingga 31 Desember 2023. PMI asal Jawa Tengah, Dimas Wibowo, yang sudah 3 tahun bekerja di Malaysia, pada Kamis mengaku senang dengan kebijakan pemerintah Malaysia tersebut.

“Saya senang, soalnya teman-teman di sini, apalagi yang kosongan (pendatang asing tanpa izin/PATI) jadi ada tambahan waktu untuk ngurus dokumen mereka lagi,” ujar dia. Dia juga berharap agar para PMI yang ada di Malaysia bisa mengambil kesempatan tersebut dengan segera mendaftarkan diri. Wakil Ketua Pengurus Cabang Istimewa Nadhlatul Ulama (PCINU) Malaysia Mahfud Budiono mengapresiasi kebijakan pemerintah Malaysia untuk melanjutkan program tersebut.

“Harapan saya sih, sosialisasinya harus lebih giat dari kedua belah pihak (Indonesia dan Malaysia),” ujar dia. Dia menyarankan agar Kedutaan Besar RI (KBRI) Kuala Lumpur dan Konsulat Jenderal RI (KJRI) di Malaysia lebih memaksimalkan penyampaian informasi tentang Program Rekalibrasi Tenaga Kerja Asing tersebut melalui berbagai platform digital.

“Selain itu, peraturan, persyaratan dan regulasinya seperti apa juga perlu disampaikan melalui media itu, sehingga PMI mendapatkan informasi yang valid dari sumber yang betul,” ujar dia. Untuk mendaftarkan diri pada program tersebut, PMI harus memiliki majikan dan identitas diri berupa paspor atau fotokopi paspor.

Namun, PMI yang tidak memiliki paspor dapat mengurus pembuatan dokumen keimigrasian tersebut di KBRI Kuala Lumpur dan majikan mereka mendaftar secara daring di nakerkbrikl.com/registration dengan melampirkan dokumen yang diperlukan. Setelah proses registrasi berhasil, majikan dapat segera membuat kontrak kerja secara daring yang kemudian dilegalisasi oleh KBRI Kuala Lumpur.

 

antara

13
January

 

(voinews.id)- Presiden Joko Widodo mengunjungi pusat perbelanjaan Kota Kasablanka (Kokas), Jakarta, pada Kamis malam untuk mengecek aktivitas perekonomian usai kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Indonesia dicabut. Presiden Jokowi tiba di Kokas sekitar pukul 19.20 WIB lalu mengelilingi mal sembari melihat produk-produk yang dipajang di etalase toko.

Saat melewati toko jenama lokal dari Bandung, Jawa Barat, Eiger, Presiden tampak tertarik dengan produk yang dipajang dan memutuskan untuk membeli sebuah rompi berwarna hitam dan sejumlah produk lain. "Beliau ke sini belanja di toko kita, belanjanya juga lumayan banyak ya.

Ada dari jaket, dari sweter, topi, dan tas, seperti itu," ungkap Ogi, salah satu staf Eiger di Kokas pada Kamis. Ogi pun mengaku kaget dengan kehadiran Presiden Jokowi yang mampir malam itu untuk membeli sejumlah produk di sana. Menurut Ogi, penjualan barang di tokonya sudah berangsur normal setelah kebijakan PPKM dicabut.

"Oh itu sangat jauh banget sih, jauh banget sih mas (penjualannya). Itu kan saat PPKM sepi banget, setelah PPKM dicabut ini udah mulai ramai banget, balik lagi ke normal," katanya. Lebih lanjut, Ogi berharap kegiatan jual beli di pusat perbelanjaan dapat kembali seperti sebelum pandemi.

"Kalau bisa sih bener-bener dibuka lagi seperti awal lah, karena itu sangat berarti banget buat kita, karena kesejahteraan kita kan dari jualan," lanjutnya. Sementara itu, salah satu pengunjung mal, Nindy, mengaku kaget dengan kedatangan Presiden Jokowi untuk melihat produk-produk yang dijual di sana. Ia pun merasa beruntung dapat bertemu dengan Kepala Negara malam ini.

"Kayak ngerasa beruntung aja gitu kok tiba-tiba lagi enggak ngapa-ngapain gitu, main aja pulang kantor, eh ada Pak Presiden dan Alhamdulillah banget," ujar Nindy. Setelah berkeliling, Presiden kemudian meninggalkan pusat perbelanjaan tersebut pada sekitar pukul 21.10 WIB.

 

 

antara