Akbar

Akbar

30
August

 

(voinews.id)Kementerian Pertahanan Rusia pada Senin mengatakan bahwa pasukan mereka telah menembak jatuh sebuah drone Ukraina yang berupaya menyerang pembangkit listrik tenaga nuklir(PLTN) Zaporizhzhia.

Menurut kemenhan, pesawat nirawak itu berhasil ditembak jatuh oleh pasukan Rusia yang diposisikan di atap salah satu gedung PLTN tersebut pada Minggu (28/8). Tidak ada kerusakan yang parah, tingkat radiasi juga normal, katanya.

Reuters belum dapat memverifikasi laporan tersebut secara independen. Rusia dan Ukraina membantah melakukan penyerangan terhadap PLTN Zaporizhzhia dalam beberapa pekan belakangan, meski keduanya saling tuding.

Pengawas nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Senin mengirim misi untuk melakukan inspeksi di PLTN Zaporizhzhia, yang dikuasai Rusia sejak Maret. Pengumuman kunjungan misi tersebut disampaikan setelah perundingan selama berbulan-bulan, saat Badan Energi Atom Internasional (IAEA) berupaya untuk mendapatkan akses ke fasilitas itu, yang dioperasikan oleh staf Ukraina atas perintah pasukan Rusia.

Misi yang dipimpin Ketua IAEA Rafael Grossi itu akan menaksir kerusakan akibat gempuran baru-baru ini di dekat PLTN Zaporizhzhia

 

Sumber: Reuters

30
August

 

(voinews.id)Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menjalani isolasi mandiri (isoman) setelah terkonfirmasi positif COVID-19 berdasarkan hasil tes PCR, Senin.

Meski begitu, selama isolasi mandiri Menkes tetap menjalankan aktivitas sebagaimana biasa melalui ranah virtual.Dilansir dari keterangan tertulis Biro Humas Kemenkes RI di Jakarta, Senin sore, Budi mengatakan keterbukaan terhadap status COVID-19 merupakan bentuk tanggung jawabnya sebagai pejabat publik agar penularan COVID-19 bisa segera diputus dan tidak semakin meluas.

“Karena siapa pun dapat tertular dan menularkan COVID-19. Sudah menjadi tugas dan tanggung jawab kita untuk membantu memutus rantai penularannya dengan segera melakukan swab tes dan, jika hasil tes-nya positif, langsung melakukan isolasi mandiri,” ujarnya.Budi meminta masyarakat untuk mendoakan agar dirinya bisa kembali sehat.

“Mohon doanya agar saya dapat segera pulih kembali,” katanya.Kondisi Menkes saat ini relatif sehat berkat program vaksinasi dan booster.

 

antara

 

30
August

 

(voinews.id)Bentrokan hebat antarakelompok Syiah dalam Pemerintah Irak dukungan Iran terjadi di Baghdad dan menewaskan sedikitnya 17 orang pada Senin malam. Para pendukung ulama dan politikus Syiah yang berpengaruh, Muqtada Al Sadr, dan pendukung milisi pro-Iran saling melempar batu di dekat Zona Hijau, kawasan kantor pemerintah dan kedutaan asing.

Bentrokan semakin intens dengan penggunaan senjata. Suara senapan mesin dan ledakan terdengar, kilatan suar terlihat di atas Zona Hijau.

Sedikitnya 17 orang kehilangan nyawa dan sejumlah lainnya terluka, menurut polisi dan petugas medis. Insiden itu terjadi sehari setelah Sadr menyatakan mundur dari politik, keputusan yang menurutnya adalah respons atas kegagalan pemimpin dan partai Syiah lain mereformasi Pemerintah Irak yang korup.

Pernyataan Sadr itu mendorong pendukungnya menyerbu Zona Hijau, yang dulu dijadikan istana oleh diktator Saddam Hussein, dan terlibat bentrokan dengan seteru mereka. Sebelumnya, pendukung setia Sadr telah menduduki gedung parlemen selama berminggu-minggu.

Militer Irak memberlakukan jam malam di seluruh negeri dan meminta demonstran untuk meninggalkan Zona Hijau.

Sadr mengatakan kemudian bahwa dirinya melakukan mogok makan sebagai protes atas penggunaan senjata oleh pihak-pihak yang bertikai.

Perseteruan antara Sadr dan musuh-musuh politiknya di kalangan Syiah– kebanyakan didukung oleh Iran–telah memicu rangkaian kekerasan baru di Irak ketika negara itu berjuang mengatasi krisis akibat perang berkepanjangan, sanksi, konflik internal dan korupsi yang merajalela.

Sejak 2003, berbagai kelompok di Irak terlibat konflik sektarian dan persaingan politik di antara kubu-kubu dan suku-suku yang berbeda. Rangkaian kekerasan yang terjadi baru-baru ini melibatkan pendukung Sadr, termasuk milisi bersenjata berat, di satu sisi serta tentara dan paramiliter saingannya yang didukung Iran di sisi lain.

Ketegangan meningkat sejak Sadr memenangi pemilu pada Oktober tahun lalu dan berusaha membersihkan pemerintah dari kelompok-kelompok dukungan Iran. Dia secara tiba-tiba menarik mundur semua anggota aliansinya dari parlemen pada Juni setelah gagal membentuk pemerintahan yang bersih dari lawan-lawan politiknya.

Ketegangan memuncak pada Senin ketika bentrokan terjadi antara petempur Brigade Perdamaian yang mendukung Sadr dan anggota pasukan keamanan Irak yang menjaga Zona Hijau. Namun, para milisi pro-Iran sepertinya juga terlibat dalam bentrokan maut itu.

 

antara

30
August

 

(voinews.id)Tim Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) meningkatkan respons atas hujan lebat dan bencana banjir di seluruh Pakistan yang dilaporkan telah menewaskan lebih dari 1.000 warga, kata juru bicara PBB pada Senin (29/8).

Bersama dengan pemerintah Pakistan, PBB merencanakan bantuan darurat (flash appeal) sebesar 160 juta dolar AS (Rp2,38 triliun) secepatnya untuk memenuhi kebutuhan kelompok paling rentan, kata Stephane Dujarric, Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.

Bantuan tersebut akan diluncurkan pada Selasa (30/8) secara bersamaan dari Jenewa dan Islamabad, kata Dujarric dalam konferensi pers harian. PBB telah memobilisasi sekitar 7 juta dolar AS (Rp104,18 miliar), termasuk mengarahkan kembali program dan sumber daya yang telah ada guna memenuhi kebutuhan yang paling mendesak, katanya.

Pemberian bantuan yang sedang berlangsung meliputi bantuan makanan dan nutrisi, pasokan dan layanan medis, air bersih, dukungan kesehatan ibu, vaksinasi ternak, dan penampungan. Selain itu, Dana Tanggap Darurat Pusat PBB telah mengalokasikan 3 juta dolar AS (Rp44,69 miliar) untuk menyediakan layanan kesehatan, nutrisi, makanan, air, sanitasi, dan kebersihan bagi mereka yang paling membutuhkannya, lanjut Dujarric.

 

Sumber: Xinhua