Akbar

Akbar

21
August

 

VOinews.idKementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memastikan terus memberi dukungan bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk bisa meningkatkan literasi digital guna mendukung pengembangan bisnisnya. Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Kominfo Usman Kansong mengatakan salah satu bentuk dukungan yang diberikan yakni infrastruktur digital yang mumpuni.

"Kominfo sudah mencanangkan di akhir 2023 target membangun 5 ribu BTS (base transceiver station/stasiun pemancar) tercapai. Sekarang sudah 4 ribuan BTS. Infrastruktur juga termasuk aplikasi-aplikasi," kata Usman Kansong kepada ANTARA di Tarakan, Kalimantan Utara, Minggu. Usman mengakui, ada sejumlah wilayah termasuk di Kalimantan Utara yang masih masuk kategori blank spot atau tidak ada sinyal. Namun, ia memastikan area-area blank spot tersebut akan jadi perhatian pemerintah. Terlebih saat ini digitalisasi tengah terus digalakkan.

"Kemarin dalam dialog dengan Gubernur Kaltara, memang ada daerah-daerah di Kaltara ini yang masuk blank spot.

Ini jadi perhatian kita," tegasnya. Selain terus memastikan pembangunan infrastruktur pendukung terpenuhi, pemerintah juga terus mendorong pelaku UMKM untuk lebih mahir memanfaatkan digitalisasi dalam berbisnis. Di sisi lain, program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) menjadi salah satu kebijakan yang diharapkan bisa turut mendukung literasi digital para pelaku usaha. Gernas BBI punya misi untuk mendorong artisan. UMKM, dan IKM lokal untuk memanfaatkan teknologi digital.

"Jadi ini ekosistem yang kita bangun untuk memajukan UMKM kita sembari mempercepat transformasi digital," katanya. Usman mengemukakan hingga saat ini program Gernas BBI telah berhasil mendorong peningkatan belanja produk dalam negeri (PDN) sebagaimana arahan Presiden Jokowi. Pada 2022, dari target belanja PDN sebesar Rp400 triliun, terdapat komitmen belanja PDN mencapai Rp1.001 triliun.

Adapun dari total komitmen tersebut, realisasi belanja mencapai Rp760 triliun atau sekitar 76 persen. Dari sisi pelaku UMKM, hingga Juni 2023 telah ada 22,68 juta pelaku UMKM yang onboarding ke ekosistem digital dari target sebanyak 30 juta UMKM onboarding pada 2024. Adapun produk UMKM juga telah masuk dalam sistem pengadaan barang dan jasa pemerintah lewat e-katalog. Tercatat ada 2,4 juta produk UMKM yang kini bisa dipilih oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN dan BUMD untuk pengadaan.

 

Antara

21
August

 

VOinews.id- Misi pendaratan di bulan Rusia yang pertama setelah 47 tahun terlihat menghadapi kegagalan setelah Moskow melaporkan ada masalah yang mendorong Luna-25 ke orbit pra-pendaratan dan media Rusia menyebut kemungkinan hilangnya pesawat antariksa tersebut.

Badan antariksa negara Rusia, Roskosmos, mengatakan "situasi abnormal" terjadi saat komando misi mencoba memindahkan pesawat menuju orbit pra-pendaratan pada pukul 11.10 GMT Sabtu, lebih awal dari jadwal seharusnya yakni pada Senin.

"Selama pengoperasian, situasi abnormal terjadi pada stasiun otomatis yang tidak mengijinkan manuver dilakukan dalam parameter tertentu," kata Roskosmos dalam pernyataan singkat. Roskosmos mengatakan spesialis sedang menganalisa situasi tapi belum memberikan data pembaruan mengenai Luna-25.

Roskosmos tidak menjawab panggilan telepon untuk meminta komentar pada Minggu pagi. Channel Telegram berbahasa Rusia yang tidak terverifikasi melaporkan bahwa komunikasi dengan pesawat terputus dan surat kabar Rusia Moskovsky Komsomolets mengutip spesialis yang tidak disebut namanya bahwa kemungkinan pesawat telah hilang.

Kegagalan dari misi prestisius itu akan menggarisbawahi kemunduran kekuatan luar angkasa Rusia sejak masa jayanya pada kompetisi Perang Dingin ketika Moskow merupakan yang pertama meluncurkan satelit untuk mengorbit Bumi, Sputnik, pada 1957, dan kosmonot Yuri Gagarin menjadi manusia pertama yang melakukan perjalanan luar angkasa pada 1961.

Rusia belum pernah lagi mencoba mendarat di bulan sejak Luna-24 pada 1976, ketika Leonid Brezhnev menjadi penguasa Kremlin. Luna-25 seharusnya mendarat di kutub selatan bulan pada 21 Agustus, menurut pejabat badan antariksa Rusia.

Rusia juga sedang membalap India, yang meluncurkan pesawat antariksa Chandrayaan-3 yang juga dijadwalkan untuk mendarat di kutub selatan bulan pekan ini, dan lebih luas lagi juga bersaing dengan China dan AS yang sama-sama memiliki ambisi pendaratan di bulan. Belum ada kabar jelas dari sumber resmi mengenai seberapa serius "kondisi abnormal" ini dan apakah Moskow bisa menyelamatkan situasi atau tidak.

Menggunakan judul berita "Sumber industri luar angkasa: Luna-25 telah hilang", harian Moskovsky Komsomolets mengatakan bahwa Alexander Ivanow, Wakil Direktur Pertama Roskosmos yang membawahi proyek grup orbit, menggelar rapat darurat mengenai situasi itu pada Sabtu sore. Kegagalan akan menggarisbawahi tekanan pada ekonomi Rusia sebesar 2 triliun dolar AS (Rp3.064,2 triliun) -dan terutama mempengaruhi sektor teknologi canggih- dengan perjuangannya mengatasi sanksi dari dunia Barat yang menghukum Rusia atas perang di Ukraina.

 

Sumber: Reuters

21
August

 

VOInews.id- Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol pada Minggu kembali ke negaranya setelah menghadiri pertemuan puncak trilateral di tempat retret kepresidenan AS Camp David di Maryland. Presiden Yoon bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida pada Jumat untuk KTT mandiri pertama mereka dan menghasilkan tiga dokumen yang menguraikan komitmen mereka untuk meningkatkan kerja sama keamanan dan ekonomi.

Kesepakatan itu mencakup komitmen untuk berkonsultasi satu sama lain secepatnya jika terdapat ancaman bersama dan menggelar latihan militer tahunan gabungan. Kesepakatan itu juga mengupayakan peningkatan kerja sama pertahanan rudal balistik untuk melawan ancaman nuklir dan rudal Korea Utara (Korut).

Para pemimpin tersebut juga mencatat "perilaku berbahaya dan agresif yang mendukung klaim maritim yang melanggar hukum" oleh China di Laut China Selatan sembari sepakat untuk meningkatkan kerja sama dalam ketahanan rantai pasok dan untuk menyediakan bantuan berkelanjutan bagi Ukraina dalam perang melawan Rusia.

 

Sumber: Yonhap-OANA

21
August

 

VOinews.id- Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy tiba di Swedia untuk bertemu dengan Perdana Menteri Ulf Kristersson, keluarga kerajaan, dan pejabat-pejabat lainnya. Zelenskyy menyatakan akan berterima kasih kepada mereka karena telah mendukung Ukraina dalam melawan invasi besar-besaran Rusia, yang sudah berlangsung 18 bulan.

“Tugas utama kami adalah memperkuat prajurit Ukraina di darat dan di udara, mengembangkan kerja sama bilateral, khususnya dalam industri pertahanan, integrasi Ukraina ke dalam Eropa dan keamanan bersama di ruang Euro-Atlantik,” tulis Zelenskyy dalam unggahan Telegram guna mengumumkan kedatangannya di Swedia.

Menteri Pertahanan Swedia Pal Jonson pekan lalu mengatakan negaranya sedang merencanakan paket dukungan militer baru senilai 313,5 juta dolar AS (Rp4,8 triliun) untuk Ukraina, yang sebagian besar terdiri dari amunisi dan suku cadang untuk sistem senjata yang dikirim sebelumnya.

Paket itu akan menjadi yang ke-13 dari Swedia untuk Ukraina sejak awal perang, sehingga nilai total bantuan militer negara Nordik itu menjadi lebih dari 1,8 miliar dolar AS (Rp27,6 triliun). Bantuan meliputi tank dan sistem anti pesawat.

 

Antara