Bandung, VOI News: Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memberikan pengarahan kepada 2000 Prajurit Bintara Pembina Desa (Babinsa ) TNI AD di Jajaran Kodam III/Siliwangi, Selasa (14/3/2023) di Bandung Jawa Barat.
Didampingi Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo, Menhan secara simbolis juga menyerahkan bantuan 100 sepeda motor untuk mendukung operasional tugas-tugas para Prajurit Babinsa TNI AD di jajaran Kodam III/Siliwangi.Pada kesempatan tersebut,Menhan juga meninjau pameran yang menampilkan beberapa terbosan inovasi teknologi yang dilakukan oleh satuan - satuan komando teritorial di jajaran Kodam III/Siliwangi.
”Dalam kunjungan saya ke Jawa Barat, ke Bandung, saya memberikan pengarahan kepada komando teritorial Siliwangi. Tadi juga oleh Pangdam, saya diperlihatkan inovasi-inovasi, teknologi - teknologi terapan yang dihasilkan oleh Panglima dan anak buahnya yang menurut saya sangat bermanfaat. Sangat sangat strategis karena merupakan inovasi memecahkan kesulitan rakyat", ungkap Menhan Prabowo.
Selain itu, Menhan juga menyampaikan apresiasi dan terkesan atas inovasi yang telah dilakukan oleh jajaran Kodam III / Siliwangi, hal ini sejalan dengan konsep Sishankamrata, dimana setiap komando teritorial harus memiliki peran dalam pemecahan setiap masalah di wilayahnya.
"Terutama masalah air bersih, masalah pupuk untuk pangan, masalah pengolahan limbah dari hal yang tidak produktif dan membuat sumber penyakit menjadi hal yang produktif", ujar Menhan Prabowo.
Menhan juga mengapresiasi inovasi sistem teknologi informasi terintegrasi Battlefield Manajemen Sistem yang luar biasa telah berhasil dikembangkan oleh jajaran Kodam III/Siliwangi.
"Saya minta kalau bisa nanti PT LEN dan Balitbang Kemhan bekerjasama. Kitastandarisasi sehingga bisa diproduksi untuk seluruh pasukan", Jelas Menhan Prabowo.
Sementara itu, dalam sambutannya Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Kuto Arief Wibowo menyampaikan terimakasih kepada Menhan yang sudah memberikan bantuan alat transportasi berupa sepeda motor yang tentunya akan sangat bermanfaat dalam memaksimalkan pelaksanaan tugas - tugas prajurit Babinsa. (Biro Humas Setjen Kemhan)
Jakarta,VOI News : Duta Besar Tunisia untuk Indonesia, Riadh Dridi di sela-sela acara “Tunisian Cinema Evening“ di Jakarta Selasa (14/3) kepada RRIVOI mengatakan dengan modal sejarah panjang persahabatan antara Indonesia dan Tunisia, menjadikan kedua negara dapat menguatkan kerja sama di berbagai bidang seperti kerja sama perdagangan. Riadh Dridi juga mengatakan Tunisia mengharapkan adanya peningkatan volume perdagangan produk pertanian dan makanan kedepannya.
“Di bidang perdagangan, kedua negara bekerja sama untuk meningkatkan volume pertukaran dan diversifikasi produk. Kami tukar-menukar agribisnis pertanian dan makanan. Banyak komoditas yang dapat dikerjasamakan. Sebagai contoh Tunisia masih melakukan komunikasi dengan perusahaan-perusahaan Indonesia untuk bekerjasama dalam bidang pupuk,” kata Riadh Dridi.
Disamping menyampaikan harapan peningkatan volume perdagangan kedua negara, Duta Besar Riadh Dridi menyampaikan terkait dengan pelaksanaan ibadah Bulan suci Ramadhan yang akan berlangsung pada Maret 2023, momentum Ramadhan juga diharapkan dapat memperat hubungan kedua negara terlebih Indonesia memiliki mayoritas umat Islam.
“Ramadhan dapat menjadi bulan yang berkah untuk saudara-saudara kami masyarakat Indonesia. Kami berharap Indonesia dapat terus berkembang di masa mendatang,” ujar Riadh Dridi. // RRIVOI // AF//
Jakarta,VOI News : Pagelaran film menjadi salah satu cara untuk mengembangkan hubungan antara masyarakat dunia internasional melalui pengenalan budaya.
“Sebenarnya ada banyak peluang kerja sama dalam bidang produksi film. Tunisia menyajikan proposal ke Indonesia untuk berpartisipasi dalam film festival di Jakarta dan juga mungkin mengundang para sutradara film untuk berpartisipasi dalam Carthage Film Festival. Jadi, ada banyak kemungkinan kerja sama di bidang perfilman,” kata Riadh Dridi.
Duta Besar Tunisia untuk Indonesia, Riadh Dridi di sela-sela acara “Tunisian Cinema Evening“ di Jakarta Selasa (14/3) kepada RRIVOI menyampaikan Indonesia dan Tunisia berpeluang mengembangkan banyak kerja sama kedua negara melalui produksi perfilman.
“Kami mengajak masyarakat Indonesia untuk dapat hadir pada acara-acara budaya Tunisia. Semoga mereka menyukainya,” Jelas Riadh Dridi.
Selain itu, Duta Besar Tunisia untuk Indonesia, Riadh Dridi juga mengharapkan kedua negara dapat terus mengembangkan kolaborasi acara-acara budaya dan pagelaran film festival,sehingga masyarakat kedua negara dapat saling mengenal antar budaya. Riadh Dridi juga mengatakan kedekatan hubungan antar masyarakat kedua negara juga dapat dibuktikan dengan masih banyaknya mahasiswa Indonesia yang menempuh studi di UniversitasAz Zaituna Tunisia// RRIVOI// AF//
VOInews, Jakarta: Dengan sekitar 20.000 pendaftaran setiap tahunnya, Australia menjadi salah satu negara yang paling populer bagi para pelajar Indonesia untuk dapat studi di negeri Kangguru. Valerina Daniel pada 2009 mendapatkan penghargaan beasiswa Australian Leadership Awards untuk meneruskan studi S2 di bidang Master of Communications and MediaStudies di Monash University, Melbourne, Australia. Ia lulus pada tahun 2010 dengan predikat High Distinction. Dalam peluncuran “Kampanye 70 Tahun Beasiswa Australia di Indonesia“ di Jakarta, Jumat (3/3),Valerina Daniel mengaku memiliki kesan yang istimewa dapat melanjutkan studi di Australia.
“Sebagai penerima Australia scholarship dan tentunya ini merupakan pengalaman yang luar biasa karena program scholarship ini berbeda dengan program lainnya, karena yang saya jalani kita tidak hanya diberikan kesempatan untuk belajar sisi edukasinya, tapi juga dikembangkan misalnya bekerja. Scholarship ini adalah suatu yang punya nilai tambah sendiri dibandingkan dengan beasiswa lainnya. Dan terbukti dengan adanya scholarship ini selama 70 tahun ternyata banyak sekali alumni ini juga berkontribusi di bidangnya masing-masing di pemerintahan dan bidang bisnis. Itu membuktikan bahwa memang tidak hanya pada sisi edukasi tetapi juga karir dan kehidupan dimasa mendatang,” kata Valerina.
Disamping itu, Valerina berharap berharap dengan adanya beasiswa ini bisa membangun hubungan yang erat, hubungan kemanusiaan antara masyarakat Indonesia dan Australia. karena menurutnya yang paling utama dalam membangun hubungan kedua negara tentunya adalah hubungan antara manusia itu sendiri. Ia juga berharap dengan adanya kampanye program 70 tahun beasiswa ini bisa semakin meningkatkan animo masyarakat Indonesia untuk berpartisipasi dalam program scholarship di Australia.
Sementara itu, Fahd Pahdepie yang juga merupakan alumni lulusan Monash University, Australia, jurusan Hubungan Internasional, peraih penghargaan Outstanding Young Alumnus pada ajang Australia Alumni Awards pada tahun 2017 mengaku Kampanye 70 Tahun Beasiswa Australia di Indonesia ini menjadi kolaborasi penting untuk meningkatkan komunikasi bagi para alumni Australia.
“ Koneksi dengan berbagai alumni kampus-kampus Australia, bukan hanya untuk menambah mengembangkan karir pribadi, tapi juga jadi jaringan yang bisa saling membantu satu sama lain di lintas sektor.Jadi, ada teman- teman yang di pemerintahan, di bisnis dan teman- teman di sektor kebudayaan. Jadi kita punya kesaling terkaitan sesama Alumni Australia dan pada saatnya itu juga jadi kolaborasi- kolaborasi nyata yang kita lakukan diberbagai sektor,” katanya.
Selain itu, Fahd Pahdepie menyampaikan program beasiswa Australia yang sudah 70 puluh tahun ini telah berpartisipasi membangun Indonesia. Ia berharap jaringan komunikasi yang terbangun sesama alumni dapat terus terjaga untuk menjadi pemimpin di negara masing - masing. ( AF/ RRIVOI)