VOInews, Jakarta: Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, potensi pergerakan masyarakat di momen Lebaran 2024 turut mempercepat laju roda perekonomian nasional.
"Kita berharap perjalanan mudik tahun ini dapat berjalan aman, tenang, dan nyaman. Momentum Ramadan ini juga menjadi berkah kita bersama untuk bisa memajukan pariwisata dan ekonomi kreatif yang berkelanjutan," ujar Menparekraf Sandiaga dalam "The Weekly Brief With Sandi Uno Extended" di Jakarta, Senin (1/4/2024).
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf Rizki Handayani mengatakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) berkolaborasi bersama seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) untuk memastikan kesiapan industri pariwisata dan ekonomi kreatif dalam menghadapi musim libur lebaran 2024.
"Lebaran adalah momen yang menggembirakan bagi industri pariwisata. Bersama seluruh stakeholder terkait, kami berupaya menyiapkan ekosistem industri pariwisata dan ekonomi kreatif mulai dari akomodasi, maskapai, dan atraksi," ujar Rizki.
Dari segi akomodasi, tingkat hunian hotel pada momen libur lebaran tahun ini diproyeksi meningkat hingga 10 persen dengan puncaknya diperkirakan pada H+2 lebaran.
Online travel Agent juga telah banyak memberikan informasi serta kemudahan atau fleksibilitas bagi masyarakat untuk pemesanan kamar.
"Tidak hanya akomodasi, pada musim libur lebaran ini hotel-hotel juga banyak yang telah menyiapkan aktivitas di dalam hotel atau resort juga paket diskon. Jadi hal ini sangat menggairahkan tidak hanya untuk calon wisatawan, tapi juga industri itu sendiri," ujar Rizki.
Terkait ketersediaan kursi, Rizki menjelaskan, maskapai secara total telah menyiapkan 6,72 juta untuk 16 hari masa lebaran. Jumlah itu setara dengan 420 ribu kursi per hari yang terbang di seluruh Indonesia.
Total pesawat yang tersedia mencapai 420 unit dan ada beberapa maskapai mencakup Citilink, AirAsia, dan SCOOT yang telah mengajukan rute tambahan penerbangan internasional.
"Mudah-mudahan nanti bisa kita dorong untuk penghitungan carbon footprint calculator," kata Rizki.
Kemenparekraf juga telah mengimbau kepada para pengelola atraksi wisata untuk terus menerapkan prinsip CHSE (cleanliness, health, safety, environmental sustainability) untuk memastikan keamanan dan kenyamanan bagi wisatawan.
"Juga dengan memastikan penambahan sarana dan prasarana di destinasi seperti menyiapkan kantong-kantong parkir dan penambahan petugas pelayanan pengunjung," kata Rizki.
"The Extended Weekly Brief With Sandi Uno" kali ini turut didukung para mitra co-branding Wonderful Indonesia mencakup The Ascott Limited (Harris Hotel, Yello Hotel, Fox Hotel); Manhattan Hotel; Traveloka; Trans Studio Entertainment; Grab Indonesia; Tokopedia; Taman Impian Jaya Ancol; El Hotel Bandung; Waterbom Bali; serta White Horse Group.
VOInews, Jakarta: Duta Besar Republik Indonesia berkolaborasi dengan Warga Pengajian Austria (WAPENA) menyelenggarakan “Kajian Ramadan dan Ramah Tamah Duta Besar RI Wina“ pada Sabtu (23/3) di gedung KBRI/PTRI Wina. Duta Besar dan Wakil Tetap RI untuk Austria, Slovenia, PBB, dan Organisasi Internasional di Wina Damos Dumoli Agusman mengatakan kegiatan tersebut mengundang masyarakat muslim Indonesia dan mitra kerja Austria untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah antar penganut agama Islamdi kedua negara.
“Iftar atau Buka Puasa Bersama 1445 H ini merupakan kolaborasi KBRI/PTRI Wina dengan masyarakat muslim Indonesia di wilayah Wina dan sekitarnya yang tergabung dalam organisasi kemasyarakatan resmi di Austria bernama Warga Pengajian Austria atau WAPENA, dalam bahasa Jermannya Der Indonesische Islamische Verein yang menginduk pada IGGÖ sebagai koordinator organisasi kemasyarakatan muslim di seluruh Austria," kata Damos Dumoli pada keterangan yang diterima Minggu (24/2) di Jakarta.
Ia pun mengungkapkan, pada tahun 2022, WAPENA telah memiliki masjid untuk mengsyiarkan Islam di Austria.
“Alhamdulillah Puji Tuhan bahwa WAPENA mulai tahun 2022 sudah memiliki masjid sendiri yang menjadi rumah untuk mengumandangkan Islam Indonesia yang Rahmatan ‘lil Alamin, menebarkan Islam yang merupakan rahmat bagi alam semesta dengan ciri kekhususan yang toleran, moderat, dan saling menghargai antar sesama umat beragama,” kata Damos Dumoli.
Damos Dumoli juga menyampaikan acara iftar tersebut mempertemukan masyarakat muslim Indonesia dengan mitra-mitranya di Austria dan merupakan momentum di bulan suci Ramadan guna memperkokoh kemitraan people-to-people antar kedua negara untuk peningkatan hubungan yang lebih baik lagi dalam 70 tahun mendatang.
Sementara itu, Imam WAPENA Andi Ahmad Junirsah mendorong muslim untuk mengembangkan rasa kasih sayang yang lebih besar dan tanggung jawab terhadap orang lain, baik bagi komunitasnya maupun secara global.
“Melalui tindakan kebaikan, amal, dan niat baik, umat Islam bertujuan untuk memberikan dampak positif, memajukan keadilan sosial, sifat berbagi dan menumbuhkan rasa optimisme, persatuan dan solidaritas selama bulan suci Ramadan ini,” ucap Andi.
Imam Utama IGGÖ Ermin Sehic mengatakan, Islam telah ditetapkan Pemerintah Austria menjadi agama yang resmi sejak tahun 1912 dan merupakan agama minoritas terbesar dengan sekitar 800 ribu penganut yang tersebar di semua penjuru Austria di tahun 2024.
“Merupakan suatu kehormatan bahwa masyarakat Islam Indonesia kini sudah menjadi bagian dari IGGÖ dan dapat berperan aktif serta berkontribusi bagi kebaikan umat Islam di Austria,” kata Ermin.
VOInews, Jakarta: Dalam rangka memeriahkan perayaan 70 Tahun Hubungan Bilateral Indonesia dan Austria, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Wina menampilkan Keroncong Jam Session oleh grup musik Zugabe Band di Museum Dunia (Weltmuseum). Duta Besar RI untuk Austria, Slovenia, PBB, dan Organisasi Internasional di Wina Damos Dumoli Agusman mengatakan, Austria dan Indonesia memiliki kesamaan dalam ketertarikan budaya seperti musik.
“Memasuki tahun ke-70 dalam hubungan bilateralnya, Austria dan Indonesia memiliki banyak kesamaan antara lain kecintaan terhadap musik sebagai ekspresi kekayaan budaya peradaban kedua negara. Austria memiliki musik klasik, sementara salah satu kekayaan musik tradisional Indonesia yang memiliki elemen barat adalah genre Keroncong,” ujar Damos dalam keterangan resmi yang diterima pada Kamis (21/3) di Jakarta.
KBRI Wina mengatakan pertunjukan di area spektakuler Aula Berkolom (Collumned Hall) di salah satu museum etnografi ternama di kota Wina tersebut dihadiri oleh sekitar 200 peserta undangan dari kalangan diplomatik negara ASEAN, pemerintah Austria, serta negara dan mitra sahabat.
Damos berpendapat alasan KBRI Wina menampilkan musik keroncong karena musik keroncong perpaduan musik tradisional timur dan elemen musik barat.
“Mengapa musik Keroncong? Karena merupakan salah satu budaya warisan musik Indonesia yang memadukan elemen musik tradisional timur seperti musik Arab, India, dan Indonesia, dengan elemen musik barat, khususnya Eropa seperti Portugis dan Spanyol. Seiring waktu, Keroncong juga telah berevolusi dengan berbagai genre musik dari pop hingga dangdut,” ucapnya.
Sementara itu, salah satu pengunjung warga negara Wina Htun Aung mengaku terpesona dan tidak menyangka bahwa yang menampilkan musik Keroncong adalah diplomat Indonesia karena menampilkan pertunjukkan yang sangat baik.
“Pertunjukan yang menggelegar oleh Zugabe Band. Kualitas permainan dan vokal musisi meragukan mereka adalah diplomat Indonesia. Dukungan penuh seluruh staff KBRI/PTRI Wina dan segenap komunitas Indonesia menunjukkan kekuatan intrinsik dari Indonesia”, ujar Htun Aung, warga Myanmar kota Wina yang turut hadir menikmati pertunjukan Keroncong.
VOInews, Jakarta: Indonesian Culinary Assosiation of Victoria (ICAV) bekerja sama dengan KJRI Melbourne menyelenggarakan Indonesian Street Food Festival (ISFF) 2024 pada 16-17 Maret 2024. Ketua Panitia ISFF 2024 Michael Samsir mengatakan kegiatan tersebut dapat menjadi agenda tahunan yang dapat dinikmati Masyarakat Melbourne.
“Kami bangga dapat menggelar Indonesian Street Food Festival untuk yang pertama kali di pasar tradisional Melbourne dan harapan kami, ini dapat menjadi agenda tahunan yang bisa dinikmati oleh masyarakat Melbourne” ujar Michael Samsir dalam keterangan yang diterima Rabu (20/3) di Jakarta.
Kegiatan yang bertemakan “From Bali to Jakarta” ini dapat membawa pengunjung untuk menjelajah Indonesia melalui cita rasa jajanan makanan Indonesia, kesenian dan budaya melalui tarian daerah, lagu dan musik daerah, pakaian adat, hingga seni bela diri.
Melalui festival ISFF tersebut juga memperkenalkan budaya-budaya Indonesia Timur seperti pakaian adat Papua yang dikenakan oleh pembawa acara. Selain itu, penampilan tarian daerah Nusa Tenggara Timur, kemeriahan line dance Maumere yang diikuti oleh para pengunjung, hingga workshop Papeda yang memberikan kesempatan kepada para pengunjung untuk mencicipi khasnya makanan yang terbuat dari sagu dan berasal dari pulau Maluku dan Papua.
Konsul Jenderal RI di Melbourne, Kuncoro Waseso mengatakan bangga kepada Indonesian Culinary Assosiation of Victoria (ICAV) karena telah membuat kegiatan tersebut.
“Saya bangga kepada ICAV yang telah menginisiasi kegiatan ini, saya juga berterima kasih kepada seluruh ikatan diaspora Indonesia yang telah membantu mensukseskan acara ini,” ungkapnya.
Sementara itu, Salah satu warga Australia Giorgina mengungkapkan ia sangat senang dapat berkunjung ke acara Festival Jajanan Indonesia tersebut karena ia mengaku menyukai makanan Indonesia terutama makanan pedas.
“Saya suka makanan Indonesia terutama yang pedas, jadi saya senang bisa datang ke festival ini. Satu hal lagi, ini pertama kalinya saya mencoba papeda dan ikan kuah kuning, rasanya luar biasa,” ucap Giorgina.