VOInews, Jakarta: KBRI Viantiane tengah gencar mengundang investor Indonesia sekaligus mempromosikan produk-produk Indonesia di Laos. Dibayangi defisit ekspor Indonesia ke Laos yang mencapai USD 141 juta, Dubes RI untuk Laos Endah Grata Werdaningtyas pada program Ranah Diplomasi yang tayang di akun Youtue Voice of Indonesia pada Selasa (13/02) menyampaikan perlukan keaktifan perusahaan dan pelaku bisnis Indonesia berinvestasi di Laos.
“Laos itu adalah masih least developed country, jadi pendekatannya harus kita yang berinvestasi kesana, dan kita kalau membuka dan memfasilitasi berbagai perusahaan dan pelaku bisnis kita untuk melakukan investasi, dan ini kita akan terus coba kejar supaya bida terus didorong investasi untuk mem-balance defisit perdagangan,” kata Grata Endah.
Sebagai upaya mencapai keseimbangan neraca ekspor-impor Indonesia dan Laos, Grata Endah menyampaikan potensi pengembangan investasi dan penetrasi pasar consummers good masyarakat Laos.
“Mungkin bisa di-trade off defisit karena importasi potasium atau mineral lainnya dengan meningkatkan perdagangan di sektor-sektor lainnya seperti consumer goods ya. Saya melihat potensinya sangat besar untuk consumer goods Indonesia, harga bisa bersaing, rasa, dan kemasan yang tidak kalah,” ucapnya.
KBRI Viantiane melihat pasar Laos masih didominasi produk-produk dari Thailand, Vietnam dan Tiongkok. Melihat kondisi tersebut, Grata Endah menginisiasi Pojok Indonesia atau Indonesian Corner di pusat perbelanjaan sebagai langkah awal mengenalkan produk Indonesia pada masyarakat Laos.
“Saya menyempatkan berjalan ke beberapa mart, toko bahkan pasar, memang kehadiran produk Indonesia masih sangat minimal, banyak sekali didominasi produk dari Thailand, Vietnam dan China. Jadi sekarang saya sedang melakukan promosi produk konsumsi sehari-hari dengan membentuk apa yang kita sebut Indonesia Corner di Supermarket di Viantine. Nanti ada pojokan khusus untuk barang-barang dari Indonesia,” pungkasnya.(DANIEL)
VOInews, Jakarta: Volume perdagangan Indonesia-Laos mencapai USD194.2 juta (th 2022) mengalami pertumbuhan eksponensial sebesar tiga kali lipat dari tahun 2021 yaitu USD45.5 juta (Data Kemenlu RI, 2023). Namun demikian, Indonesia mengalami defisit USD 141 juta. Duta Besar RI untuk Laos, Grata Endah Werdaningtyas mengungkapkan, defisit terjadi disebabkan karena importasi potasium yang merupakan bahan dasar pupuk.
“Beberapa tahun ini kita mengalami defisit yang cukup besar karena importasi potasium,” ungkap Grata Endah Werdaningtyas kepada Voice of Indonesia pada Selasa (13/02) di Jakarta.
Namun demikian, Dubes Grata Endah melihat defisit perdagangan sebagai hal yang positif jika ditinjau secara makro ekonomi.
“Saya memandang hal ini sebagai positif kalau kita melihat gambaran makro ekonominya, karena memang potasium yang kita import merupakan bahan baku utama untuk pembuatan pupuk dan kita tahu bagaimana kebutuhan pupuk domestik kita yang sangat tinggi, dan tentu saja ini akan sangat membantu industri pupuk kita,” jelasnya.
Sementara itu, potasium yang diperoleh dari Laos menurut Grata Endah jauh lebih murah dari produk mineral sejenis yang diimpor dari negara lainnya.
“Dari hasil penelitian dan catatan kita, importasi potasium dari Laos itu kalau dihitung 30 persen lebih murah daripada kita mengimpor potasium dari beberapa negara lainnya yang lebih jauh misalnya di Kanada. Jadi ini in terms membantu industri domestik kita menurut saya juga walaupun defisit tapi end product-nya dari pupuk itu sendiri akan membantu industri kita,” ucapnya.(DANIEL)
VOInews, Jakarta: Persahabatan Indonesia - Sudan dilatari spirit Konferensi Asia Afrika di Bandung tahun 1955. KAA menginspirasi Sudan untuk meraih kemerdekaan pada 1956. Dalam perjalanannya, Sudan mengalami dinamika, salah satunya berujung pada pemisahan Sudan Selatan dari Republik Sudan pada 2011.
Saat ini, Sudan kembali didera perang saudara akibat perebutan kekuasaan sejak April 2023. Duta Besar RI untuk Sudan, Sunarko pada wawancara program Ranah Diplomasi yang tayang pada kanal youtube Voice of Indonesia, Selasa (06/02) mengatakan, konflik bersenjata di Sudan sudah berlangsung hampir sembilan bulan sejak pertama kali pecah pertengahan bulan April 2023.
Menurut Dubes Sunarko, saat ini merupakan momentum yang baik untuk meningkatkan jumlah mahasiswa Sudan di Indonesia sebagai wujud dukungan moril atas negara sahabat yang sedang dirundung konflik. Sebagai negara sahabat, Indonesia tidak tinggal diam melihat situasi di Sudan. "Jadi inilah momentum baik, momentum yang sangat tepat bagi Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kembali jumlah mahasiswa Sudan yang akan diterima untuk beasiswa Indonesia, baik di program Dharmasiswa maupun program Kerjasama Negara Berkembang (KNB)," ujar Dubes Sunarko pada Voice of Indonesia pada kanal YouTube (06/02).
Pada 2023, sembilan mahasiswa Sudan memperoleh beasiswa Dharmasiswa dan akan terus bertambah. Sunarko lebih lanjut menyampaikan beberapa program yang berpotensi untuk dikembangkan, termasuk kerjasama antar universitas seperti pertukaran dosen, pakar dan tenaga ahli di bidang bahasa Arab, studi Islam, keuangan syariah dan industri halal yang sedang berkembang di Sudan.
Menurut Dubes Sunarko, bidang keilmuwan di Indonesia yang diminati pelajar Sudan di antaranya manajemen, teknologi informasi dan studi arsitektur. Dubes Sunarko memandang perlunya pemberian beasiswa sebagai bentuk solidaritas Indonesia untuk Sudan.
Kerjasama Pendidikan antara Indonesia dan Sudan cukup menonjol dan terus berkembang. Dubes Sunarko menyampaikan, sebelum terjadinya konflik, terdapat sekitar 1.100 WNI, 900-an diantaranya mahasiswa. Sebelum konflik bersenjata terjadi, setiap tahunnya Sudan menyediakan 60 kuota beasiswa bagi pelajar Indonesia, dan ditingkatkan menjadi 100 beasiswa sejak 2015 untuk jenjang S1 hingga S3. Total 95 persen dari pelajar Indonesia di Sudan merupakan peraih beasiswa (Data Media Indonesia, April 2023).(DANIEL/DEVY)
VOInews, Jakarta: Presiden Joko Widodo berharap Pemilihan Umum-Pemilu 2024 bisa diikuti seluruh rakyat Indonesia dengan gembira. Usai menggunakan hak pilihnya di tempat pemungutan suara (TPS) 10 Gambir, Jakarta Pusat, Rabu pagi, Presiden Jokowi menyampaikan harapannya agar penyelenggaraan Pemilu kali ini berjalan sesuai asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
“Ini adalah pesta demokrasi, kita berharap ini menjadi pestanya rakyat, dan juga berlangsung dengan jurdil, luber, dan diikuti seluruh rakyat Indonesia dengan kegembiraan. karena ini adalah pesta rakyat, pesta demokrasi,” kata Joko Widodo.
Setelah mencoblos, Jokowi mengatakan akan langsung kembali ke istana untuk memantau hitung cepat Pemilu. Presiden Jokowi bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo tiba di TPS 10 Gambir, Jakarta Pusat, pada Rabu pagi sekitar pukul 08.48 untuk mencoblos. Di TPS tersebut, Presiden Jokowi terdaftar sebagai daftar pemilih tetap dengan nomor 50, sedangkan Ibu Iriana terdaftar dengan nomor 47///(Sekretariat Presiden/PNA)