Daniel

Daniel

16
April

 

Rumah sakit Leishenshan yang dibangun secara kilat untuk merawat para pasien terjangkit Covid-19 di Wuhan, Tiongkok ditutup setelah pasien terakhir sembuh. Meskipun demikian rumah sakit yang dibangun pada 25 Januari 2020 dan sudah bisa digunakan 14 hari kemudian itu tidak akan dibongkar dan tetap siaga menerima pasien.Hal itu dikatakan Direktur Utama RS Leishenshan Wang Xinghuan dikutip media resmi setempat, Rabu.

Ia menyebutkan rumah sakit yang mengadopsi sistem pelayanan RS Xiaotangshan dalam menangani wabah SARS di Beijing pada 2003 itu telah menangani 2.011 pasien yang terinfeksi virus corona jenis baru tersebut. Dari jumlah itu, 45 persen dalam kondisi yang parah dengan tingkat kematian sekitar 2,3 persen. Wakil Direktur RS Leishenshan Yuan Yufeng menyebutkan bahwa empat pasien berusia 80 tahun dan dua pasien berusia 70 tahun telah meninggalkan rumah sakit tersebut pada Selasa (14/4). Repb

16
April

 

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memprioritaskan kebijakan stimulus ekonomi diarahkan untuk para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai sektor yang memberikan kontribusi kepada PDB mencapai 60 persen dengan tingkat penyerapan tenaga kerja hingga 97 persen. Hal itu dikatakan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki setelah rapat terbatas secara virtual terkait Mitigasi Dampak COVID-19 terhadap UMKM dan Optimalisasi Industri Dalam Negeri untuk Menangani COVID-19 yang dipimpin oleh Presiden Jokowi dari Istana Merdeka Jakarta, Rabu.

Kebijakan stimulus juga diarahkan kepada UMKM karena 99 persen pelaku usaha di Indonesia bergerak pada sektor UMKM yang mayoritas di antaranya adalah pelaku usaha mikro.Oleh karena itu,  Teten mengatakan, Presiden Jokowi meminta agar program restrukturisasi pinjaman UMKM diperluas. Presiden Jokowi juga meminta agar pelaku usaha mikro dimasukkan dalam kategori penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT). Presiden Jokowi, juga meminta agar diterapkan program penghapusan pajak untuk UMKM. Antara 

16
April

 

Pengamat pertanian dari Universitas Nusa Cendana (Undana), Dr.Ir Leta Rafael Levis, M.Rur. mengimbau pemerintah menggelorakan kembali semangat mengkonsumsi pangan lokal di tengah ancaman ketersediaan pangan akibat pandemi COVID-19.Hal itu dikatakan Leta Rafael Levis kepada ANTARA di Kupang, Rabu. Dia mengemukakan hal itu, berkaitan dengan peringatan Organisasi Badan Pangan dan Pertanian Dunia PBB (FAO), yang menyebutkan bahwa pandemi COVID-19 dapat mempengaruhi persediaan pangan secara global dan perlu upaya untuk mengatasinya.

Menurut dia, pemerintah tentu memiliki strategi sendiri dalam menyediakan pangan, tetapi khusus untuk NTT, semangat untuk kembali ke pangan lokal perlu digelorakan kembali.Selain itu, pemerintah terus mendorong petani untuk mengembangkan tanaman yang selama ini menjadi andalan petani. Tanaman yang menjadi andalan petani itu yakni seperti jagung, umbu-umbian dan kacang-kacangan, sehingga dapat dijadikan sebagai penyanggah pangan bagi masyarakat Indonesia. Saat ini produksi jagung di beberapa daerah di provinsi berbasis kepulauan Nusa Tenggara Timur (NTT) cukup bagus. Antara 

16
April

 

Perdana Menteri Jacinda Ardern, para menteri di pemerintahan dan kepala eksekutif layanan publik Selandia Baru akan mengalami pemotongan gaji sebesar 20 persen untuk enam bulan ke depan karena dampak ekonomi dari pandemi virus corona.Kantor, sekolah, dan layanan non-esensial di Selandia Baru telah ditutup selama tiga pekan terakhir, dan kegiatan ekonomi terhenti karena negara tersebut melakukan salah satu langkah karantina paling ketat di dunia. Pemerintah telah memperkirakan bahwa angka pengangguran akan meningkat karena perlambatan ekonomi global dan domestik.

Hal itu dikatakan PM Jacinda Ardern dalam konferensi pers untuk mengumumkan keputusan pemotongan gaji itu, Rabu. Selandia Baru pada Rabu (15/4) mencatat 20 kasus baru COVID-19, penyakit yang disebabkan oleh virus corona baru, sehingga jumlah total kasus menjadi 1.386, dan sejauh ini telah tercatat sembilan kematian akibat COVID-19. Pemerintah pada pekan depan diharapkan untuk memutuskan apakah akan memperpanjang masa karantina wilayah "Level 4" yang masih berlangsung saat ini. Antara