Daniel

Daniel

21
November

 

Presiden Joko Widodo berharap agar pengembangan Blok Masela dapat dipercepat. Hal itu disampaikan Presiden saat menerima sejumlah delegasi Japan Indonesia Association, Rabu (20/11/2019) di Istana Merdeka Jakarta.

Pembangunan dan pengembangan Blok Masela hingga saat ini masih dalam tahap proses persiapan, mulai dari perancangan desain, hingga pembebasan lahan. Proyek ini rencananya akan dilaksanakan di tahun 2022 hingga 2027 mendatang. 

Usai mendampingi Presiden, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, bahwa Presiden berharap agar pengerjaan Blok Masela dapat dipercepat. 

Menanggapi hal ini, menurut Airlangga, delegasi Japan Indonesia Association yang dipimpin oleh mantan Perdana Menteri Jepang Yasuo Fukuda berjanji bahwa pengerjaan proyek Blok Masela akan dipercepat. 

“ Terkait dengan proyek masela, disampaikan bahwa perancangan desain dan pembebasan lahan, local content semua sedang dipersiapkan dan juga ini akan mempekerjakan tenaga kerja di sana. Proyek rencananya dari 2022-2027. Kemudian terkait dengan program pengembangan Masela bapak presiden mengharapkan bahwa ini bisa dipercepat. Dan Mantan Prime Minister Fukuoda mengatakan bahwa dia menjadi saksi bahwa ini diharapkan bisa ditingkatkan “. 

Lebih lanjut Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa dalam pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan delegasi Japan Indonesia Association, Presiden Joko Widodo juga menyebut tentang rencana pemeritah Indonesia untuk menggagas Ommibus Law. Hal ini dilakukan untuk memangkas sejumlah peraturan yang dianggap memperlambat masuknya investasi asing kedalam negeri. Terlebih, menurutnya, pemerintah Indonesia juga akan mengeluarkan kebijakan baru terkait Daftar Negatif Investasi. Hal ini diharapkan dapat lebih meningkatkan investasi Jepang ke Indonesia. (VOI/Ndy/AHM)

21
November

 

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah-DPRD Jawa Barat menyatakan mendukung penuh pengembangan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati, Majalengka, agar benar-benar menjadi bandara kebanggaan masyarakat Jawa Barat, termasuk wacana mengubah nama bandara menjadi bandara BJ Habibie. Anggota Komisi IV DPRD Jabar Daddy Rohanandi, Rabu (20/11)  menilai BJ Habibie merupakan tokoh besar dan sudah dikenal luas hingga taraf internasional. Diharapkan dengan besarnya nama Habibie bisa ikut mendongkrak pamor bandara di Jawa Barat. Selain mengubah nama Bandara Kertajati menjadi BJ Habibie, Daddy menilai, pengembangan Bandara Internasional Jawa Barat-BIJB harus segera dilakulan karena akan menjadi bandara pemberangkatan haji dan umrah yang ditargetkan dimulai 2020 mendatang. Dewan, kata dia, mendorong pembangunan sarana dan prasarana tersebut dibangun di kawasan Aerocity BIJB. Sehingga, BIJB akan memiliki sarana yang lengkap yang nantinya dapat menjadi daya tarik bagi masyarakat, termasuk wisatawan untuk menggunakan layanan penerbangan di BIJB. Republika

21
November

 

Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (P3GL) Kementerian ESDM bersama PT Pertamina EP melaksanakan Survei Geokimia Microseapage Area Offshore di Blok Matindok, Sulawesi Tengah. Aktivitas tersebut telah dimulai pertengahan Oktober lalu dan akan dilaksanakan selama tiga bulan, mulai dari persiapan, akuisisi data geofisika dan pengambilan sampel untuk analisis geokimia hingga akhir Desember 2019 nanti, berdasarkan data dari Kementerian ESDM yang diterima di Jakarta, Rabu. Survei ini dilatarbelakangi oleh upaya PT Pertamina EP untuk meningkatkan cadangan demi menjamin keberlangsungan industri hulu migas.

Salah satu potensi yang besar adalah potensi sumber daya migas di area lepas pantai Matindok, yang meliputi area prospek Bubalus, Kudukudu dan Kepekepa. Kegiatan survei ini ditujukan untuk mengantisipasi tingginya risiko pemboran dan biaya tinggi, terkait dugaan keberadaan potensi hidrokarbon di area Pantai Matindok khususnya keberadaan source rock di area lepas pantai Matindok. Selain itu survei dilakukan untuk membuktikan adanya source rock alternatif selain di Batui Trust Kitchen, serta mengurangi resiko operasional pemboran di laut dalam. Antara

21
November

 

Raksasa industri asal Korea Selatan SK Group menjajaki peluang investasi sektor industri di Indonesia usai menggelar pertemuan dengan Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita di Seoul, Korea Selatan. Hal itu dikatakan Menperin  Agus Gumiwang Kartasasmita di Seoul, Korea Selatan, Rabu. Menperin menyampaikan bahwa SK Group tengah mencari mitra di dalam negeri untuk bekerja sama membangun industri. Dalam hal ini, Menperin berharap agar SK mau mengembangkan industri petrokimia di Indonesia.

Untuk itu, mereka sedang mempelajari kemungkinan untuk menanamkan modalnya di Indonesia. SK Group terbagi dalam tiga kelompok bisnis, yakni 45 persen energi dan kimia, 37 persen ICT dan semi konduktor, dan 18 persen jasa dan logistik. Diketahui, kebutuhan produk petrokimia bagi industri hilir sebagian besarnya atau mencapai 60 persen masih dipenuhi oleh produk impor. Untuk itu, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) gencar mengejar investasi sektor petrokimia sebagai upaya mensubtitusi produk impor untuk kebutuhan dalam negeri. Antara