Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut sekitar 89 ribu pekerja migran Indonesia telah kembali ke Indonesia imbas dari pandemi COVID-19 yang menjangkiti ratusan negara. Berdasarkan laporan yang diterimanya, pekerja migran yang masih akan kembali pun diprediksi akan mencapai 16 ribu orang. Hal itu dikatakan Jokowi saat membuka rapat terbatas laporan tim gugus tugas percepatan penanganan covid-19 di Istana Bogor, Senin (4/5).
Karena itu, Jokowi meminta agar kembalinya para pekerja migran tersebut dikawal dengan baik. Sehingga tidak muncul gelombang kedua pandemi. Selain itu, Presiden juga meminta agar pemerintah terus mengawasi secara ketat penyebaran kasus dari sejumlah kluster. Selain kluster pekerja migran, ada pula kluster jamaah tabligh, kluster Gowa, dan juga kluster rembesan pemudik, serta kluster industri. (republika)
PT Hutama Karya (Persero) memastikan pembangunan jembatan Pulau Balang dapat selesai tepat waktu meski saat ini tengah dalam kondisi pandemi Covid-19. Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menargetkan proyek pendukung Ibu Kota Negara (IKN) baru tersebut selesai lebih cepat pada pada akhir 2020.
Kepala Proyek Jembatan Pulau Balang Dhono Nugroho Senin (4/5) memastikan jembatan yang akan menghubungkan Balikpapan dan Penajam Paser Utara tetap bisa diselesaikan pada akhir 2020. Dhono menjelaskan hingga April 2020, progres pembangunan proyek tersebut mencapai 76 persen. Jembatan Pulau Balang akan menjadi jembatan terpanjang kedua di Indonesia setelah Jembatan Suramadu yang juga dibangun oleh Hutama Karya. (Republika)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar penerapan status pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di empat provinsi dan 22 kabupaten/kota dievaluasi. Saat membuka rapat terbatas laporan tim gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 di Istana Bogor, Senin (4/5) Presiden mengatakan, evaluasi penerapan PSBB ini penting agar pemerintah dapat melakukan perbaikan.
PSBB pun diharapkan dapat berjalan lebih efektif. Selain itu, Jokowi meminta setiap daerah yang melakukan PSBB memiliki target terukur. Misalnya, berapa banyak jumlah pengujian sampel dan tes PCR yang telah dilakukan, seberapa ketat isolasi yang dilakukan terhadap warga yang positif maupun yang dinyatakan sebagai PDP, dan juga seberapa ketat proteksi terhadap orang tua yang berisiko. (republika)