Direktur Pengembangan Strategi Penanggulangan Bencana BNPB, Agus Wibowo mengakui belum semua daerah melakukan tes pemeriksaan virus (Covid-19) sesuai yang disarankan Badan Kesehatan Dunia (WHO).Belum semua wilayah di Indonesia memenuhi saran dari WHO yang satu tes per seribu (penduduk) per minggu, kata Agus dalam diskusi virtual 'Ketimpangan Tes Covid-19 di Indonesia: Dari Jakarta hingga Papua', Sabtu (1/8).Agus mengatakan baru delapan provinsi yang memenuhi saran WHO. Delapan daerah itu, yakni Sumatera Barat, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Bali, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Gorontalo, dan Papua.
Meski demikian, kata Agus, sejumlah daerah sudah mulai menyadari pentingnya peningkatan tes Covid-19. Misalnya seperti Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur yang sudah mulai meningkat kapasitas tes. Menurutnya, karena masih banyak daerah yang kapasitas tes Covid-19 minim, jumlah tes secara nasional pun jauh dari target WHO.Memang masih jauh dari targetnya, tapi sejumlah daerah mulai meningkat jumlah tes-nya. Supaya memenuhi syarat dan nanti targetnya positive rate-nya di bawah 5 persen sesuai saran WHO juga, katanya. CNN.Ind.
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mendorong berbagai pelaku industri pariwisata Bali, mulai dari manajemen hotel hingga pemandu atau tour guide, untuk taat menjalankan dan mengedukasi turis untuk menjalankan protokol kesehatan.Ketua MPR RI Bambang Soesatyo dalam rilisnya yang diterima di Jakarta, Sabtu, mengatakan hal itu ketika bertemu dengan pemandu turis pariwisata Bali. Ia menekankan pentingnya membersihkan kamar hotel dan villa secara berkala menggunakan desinfektan alkohol 70 persen, menyiapkan masker cadangan untuk turis, menyiapkan tempat cuci tangan, hingga bekerjasama dengan klinik terdekat, katanya.
Bahkan, menurut Bambang Soesatyo, jika perlu dapat menyiapkan kamar isolasi untuk turis, sebagai persiapan jika sampai ada yang menunjukkan gejala COVID-19. Kepercayaan turis terhadap Bali akan didapat jika manajemen hotel dan villa, maupun para tour guide serius menunjukkan ketaatan mereka menjalankan berbagai protokol kesehatan, kata Bambang.Publikasi secara masif juga harus dilakukan melalui media sosial maupun elektronik. Mengembalikan kepercayaan di tengah suasana pandemi memang tidak mudah.Karenanya perlu kerja keras dan kesabaran. Bali tak berjuang sendirian, berbagai elemen bangsa siap bergotong royong membangkitkan kembali pariwisata Bali, katanya. antara
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengapresiasi daya juang UMKM untuk bangkit di tengah pandemi covid-19. Ia mengatakan telah menyaksikan banyak UMKM di berbagai daerah yang melakukan inovasi produk, salah satunya untuk APD (produk alat pelindung) yang sangat diperlukan oleh dunia kesehatan, kata Teten saat memberikan sambutan kunci dalam Virtual Fashion Show of Personal Protective Equipment oleh UMKM di DIY, Sabtu (1/8).Teten mendukung langkah UMKM dalam membuat produk Alat Pelindung Diri (APD).
Ini adalah ciri khas UMKM. Meski ekonomi terpuruk, mereka selalu mencari jalan keluar. UMKM harus tetap berkembang. UMKM tidak dapat menunggu hingga ekonomi sehat, kata Teten. Ia mengatakan mendukung pertumbuhan UMKM, menurutnya, berbagai pihak perlu mendukung.Mulai dari kementerian, berbagai lembaga, dunia usaha, akademisi, hingga masyarakat untuk memastikan agar produk UMKM dapat menguasai pasar, baik domestik maupun nasional, katanya. media Indonesia
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo kedepan akan mewajibkan sekolah kelautan dan perikanan yang berada di bawah naungan KKP menerima anak nelayan. Hal ini sebagai upaya pengembangan sumber daya manusia sektor kelautan dan perikanan nasional. Kalau sekarang ini belum ada keharusan. Tetapi ke depan wajib sekolah-sekolah dibawah KKP untuk menerima anak-anak nelayan, kata Menteri Edhy dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu.Menurut dia, hal tersebut selaras dengan arahan yang telah diberikan oleh Presiden Joko Widodo.
Unit pendidikan di bawah KKP seperti Politeknik Ahli Usaha Perikanan yang memiliki program studi antara lain Teknologi Penangkapan Ikan (TPI), Permesinan Perikanan (MP), Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan (TPH),dan Teknologi Akuakultur (TAK).Dengan peningkatan kualitas SDM ini, Menteri Edhy berharap seluruh lulusan sekolah perikanan dapat bekerja atau menjadi pelaku usaha di sektor kelautan dan perikanan di berbagai daerah. antara