Pengamat pertanian dari Universitas Nusa Cendana (Undana), Dr.Ir Leta Rafael Levis, M.Rur. mengimbau pemerintah menggelorakan kembali semangat mengkonsumsi pangan lokal di tengah ancaman ketersediaan pangan akibat pandemi COVID-19.Hal itu dikatakan Leta Rafael Levis kepada ANTARA di Kupang, Rabu. Dia mengemukakan hal itu, berkaitan dengan peringatan Organisasi Badan Pangan dan Pertanian Dunia PBB (FAO), yang menyebutkan bahwa pandemi COVID-19 dapat mempengaruhi persediaan pangan secara global dan perlu upaya untuk mengatasinya.
Menurut dia, pemerintah tentu memiliki strategi sendiri dalam menyediakan pangan, tetapi khusus untuk NTT, semangat untuk kembali ke pangan lokal perlu digelorakan kembali.Selain itu, pemerintah terus mendorong petani untuk mengembangkan tanaman yang selama ini menjadi andalan petani. Tanaman yang menjadi andalan petani itu yakni seperti jagung, umbu-umbian dan kacang-kacangan, sehingga dapat dijadikan sebagai penyanggah pangan bagi masyarakat Indonesia. Saat ini produksi jagung di beberapa daerah di provinsi berbasis kepulauan Nusa Tenggara Timur (NTT) cukup bagus. Antara
Perdana Menteri Jacinda Ardern, para menteri di pemerintahan dan kepala eksekutif layanan publik Selandia Baru akan mengalami pemotongan gaji sebesar 20 persen untuk enam bulan ke depan karena dampak ekonomi dari pandemi virus corona.Kantor, sekolah, dan layanan non-esensial di Selandia Baru telah ditutup selama tiga pekan terakhir, dan kegiatan ekonomi terhenti karena negara tersebut melakukan salah satu langkah karantina paling ketat di dunia. Pemerintah telah memperkirakan bahwa angka pengangguran akan meningkat karena perlambatan ekonomi global dan domestik.
Hal itu dikatakan PM Jacinda Ardern dalam konferensi pers untuk mengumumkan keputusan pemotongan gaji itu, Rabu. Selandia Baru pada Rabu (15/4) mencatat 20 kasus baru COVID-19, penyakit yang disebabkan oleh virus corona baru, sehingga jumlah total kasus menjadi 1.386, dan sejauh ini telah tercatat sembilan kematian akibat COVID-19. Pemerintah pada pekan depan diharapkan untuk memutuskan apakah akan memperpanjang masa karantina wilayah "Level 4" yang masih berlangsung saat ini. Antara
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar tambahan kredit bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) segera dikucurkan dan jangan sampai menunggu UMKM tutup karena pandemi Virus Corona baru atau COVID-19. Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut di Istana Merdeka Jakarta, Rabu, saat memimpin rapat terbatas dengan tema "Program Mitigasi Dampak Covid-19 terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah" melalui konferensi via video yang dihadiri Wakil Presiden Ma'ruf Amin, para menteri kabinet Indonesia Maju dan kepala lembaga lainnya.
Hal penting lainnya adalah pemberian tambahan kredit modal kerja harus segera dilaksanakan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebelumnya sudah menyatakan memberikan kelonggaran/relaksasi kredit UMKM untuk nilai di bawah Rp10 miliar, baik kredit atau pembiayaan yang diberikan bank maupun industri keuangan non-bank kepada debitur perbankan.Nantinya debitur akan diberikan penundaan pembayaran kredit sampai dengan satu tahun dan penurunan bunga. Antara
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyambut baik pemberlakuan harga gas industri di level 6 dollar AS per juta metrik british thermal unit (MMBTU) karena diyakini hal itu dapat mendongkrak daya saing sektor industri sekaligus meningkatkan investasi di dalam negeri, sehingga akan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional. Hal itu dikatakan Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita lewat keterangannya di Jakarta, Rabu.
Menperin pun optimistis, penurunan harga gas industri tersebut bakal mengatrol produktivitas dan utilitas sektor manufaktur di dalam negeri. Hal ini sesuai tekad pemerintah dalam upaya memacu kinerja sektor industri pengolahan nonmigas, dengan menjaga ketersediaan bahan baku dan energi, termasuk mendorong agar harganya bisa kompetitif. Antara