ofra voi

ofra voi

25
March

 

Bali merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang dikenal sebagai daerah tujuan wisata terkenal di dunia. Selain keindahan alamnya, Bali juga dikenal dengan kekayaan budayanya, termasuk tari-tarian. Ubud, salah satu kota di Bali dikenal sebagai pusat Yoga, karena didukung oleh suasananya yang masih tenang dan alamnya yang masih asri dan sejuk. Pada tanggal 2 sampai 8 April 2018 mendatang, kota Ubud akan menjadi tempat penyelenggaraan Bali Spirit Festival 2018. Acara yang akan berpusat di Bhanuswari Resort and Spa ini merupakan tahun ke sebelas pelaksanaan Bali Spirit Festival. Ajang ini akan dimeriahkan dan dihadiri oleh musisi-musisi terkenal dunia, para yogi dan penari dari seluruh dunia.

Tradisi yoga, aneka tarian dan musik dunia yang dilaksanakan pada Bali Spirit Festival 2018, diharapkan dapat menarik lebih dari tujuh ribu orang dari seluruh dunia pada setiap tahunnya. Festival akan menyelenggarakan lokakarya, seminar interaktif, kelas yoga dan konser bakti dan musik live, diantara sawah-sawah yang indah. Acara ini juga menampilkan pertunjukan tradisional Bali, Bhakti music dan Kirtan, Satsangs dan dihadiri bintang tamu seperti Jeffrey Armstrong serta Sri Prem Baba. Ubud merupakan salah satu tempat yang memiliki keindahan tropis yang inspiratif.

Pada Bali Spirit Festival 2018 juga akan dilaksanakan lokakarya mengenai: African Dance, Ecstatic Dance, Sound Healing, Health and Nutrition, the Business of Yoga, Acro Yoga, Tantra, berbagai bentuk Breathwork dan meditasi dan lain-lain. Lokakarya ditawarkan juga dari berbagai tingkatan, seperti pemula, yogi berpengalaman dan masyarakat umum.

Konser malam bertajuk "One World One Stage" akan berlangsung di panggung terbuka Agung Rai Museum of Art (ARMA), jantung kota Ubud, sehingga mudah dikunjungi para pengunjung, termasuk masyarakat Ubud. Rangkaian konser yang unik ini memadukan musik tradisional dan kontemporer khas Bali dan Indonesia, dengan berbagai genre musik dari seluruh dunia. Pada tahun 2017 lalu konser yang sama dihadiri oleh musisi-musisi terkenal antara lain Xavier Rudd, Gipsi Brooklyn, Colleena Shakti, Elijah Ray, Haji Basim, The Hanumen, dan lainnya.

Bali Spirit Festival membawa inti ajaran Hindu Bali, yaitu hidup harmonis dengan lingkungan spiritual, sosial, dan alam, telah menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat dari berbagai kalangan. Selama 10 tahun terakhir, Bali Spirit Festival telah bekerja sama dengan organisasi mitra di Bali, serta para guru yoga dan musisi internasional, untuk mengumpulkan lebih dari 65.000 dollar Amerika untuk kegiatan Festival Karma tahunan. Dana tersebut digunakan untuk program anak-anak, pendidikan dan pertunjukan multikultural, klinik kesehatan, kesadaran HIV & AIDS, dan perlindungan lingkungan. Bali Spirit Festival adalah perayaan kekayaan budaya, kesucian lingkungan, dan keharmonisan antar manusia dari berbagai suku bangsa di dunia.

23
March

 

Setiap tanggal 23 Maret diperingati sebagai Hari Meteorologi Sedunia atau World Meteorological Day. Kenapa tanggal 23 Maret? Karena pada tanggal tersebut di tahun 1950, sebuah badan spesialisasi di bidang Meteorologi di bawah naungan PBB bernama World Meteorological Organization (WMO) dibentuk. Seperti diketahui Meteorologi adalah ilmu yang mempelajari atmosfer bumi khususnya untuk keperluan prakiraan cuaca. Kata ini berasal dari bahasa Yunani meteoros atau ruang atas (atmosfer), dan logos atau ilmu. Jadi, Meteorologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari dan membahas gejala perubahan cuaca yang berlangsung di atmosfer.

Dalam rangka memperingati Hari Meteorologi Dunia ke 68 tahun 2018, Himpunan Mahasiswa Agrometeorologi (Himagreto), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor (FMIPA IPB) bersama komunitas Generasi Cerdas Iklim (GCI) mengadakan kegiatan 'Yuk Kenal Iklim'. Kegiatan ini digelar sejak 11 - 25 Maret 2018 di Taman Ekspresi, Lapangan Sempur, Bogor, Jawa Barat. Menurut Ketua pelaksana Meteorological Day 2018, Adnan Ramadhitya, kegiatan tersebut dilaksanakan sebanyak dua kali, yakni pada tanggal 11 Maret dan 18 Maret.

Kegiatan “Yuk Kenal Iklim” yang pertama bertujuan mengenalkan rangkaian kegiatan Meteorological Day 2018 secara interaktif, yaitu berupa aksi sapa masyarakat mengenai isu-isu terkini tentang perubahan iklim, permainan interaktif, dan photo challenge yang diawali dengan longmarch mengelilingi lapangan Sempur sebanyak dua putaran. Menurut Adnan, isu-isu terkait perubahan iklim yang semakin nyata terjadi di dunia ini menjadi materi utama dalam aksi sapa masyarakat.

Untuk kegiatan “Yuk Kenal Iklim” kedua, dilaksanakan pada 18 Maret 2018, diisi dengan menonton film “An Inconvenient Truth”, bagi para pemilik tiket. Tiket tersebut telah dijual pada gelaran kegiatan pertama pada tanggal 11 Maret 2018. Hal ini sebagai bentuk kerja sama IPB dengan Kantor Utusan Khusus Presiden bidang Perubahan Iklim.

Selain kedua kegiatan tersebut, beberapa permainan interaktif seperti Kartu GCI dan Ular Tangga Jumbo dari komunitas Generasi Cerdas Iklim (GCI) serta ecological footprint yang diajarkan oleh mahasiswa Geofisika dan Meteorologi IPB sangat diminati kalangan anak-anak hingga remaja.

Kegiatan "Yuk Kenal Iklim" ini diikuti oleh berbagai pihak antara lain 40 mahasiswa Geofisika dan Meteorologi IPB, empat orang dari komunitas Generasi Cerdas Iklim (GCI), dan seorang perwakilan dosen Departemen Geofisika dan Meteorologi, FMIPA IPB yang turut mendukung kegiatan ini.

23
March

 

Mengawali Pelangi Nada kali ini, nikmati lagu berjudul “Memori Danau Beratan” dibawakan oleh Widi Widiana.

seperti judulnya, lagu ini bercerita tentang kenangan di Danau Beratan, salah satu objek wisata di pulau Bali Pendengar, Danau Beratan memang indah sehingga menjadi salah satu danau terbaik dan terindah di dunia, The World’s 20 Most Beautiful Lake yang dimuat pada laman www.huffingtonpost.com. Tidak mengherankan jika banyak orang yang datang berkunjung dan mengukir memori yang indah di sana.

Anda baru saja mendengarkan lagu “Sukreni Gadis Bali”, yang bercerita tentang pemuda yang mengagumi dan menyukai kecantikan seorang gadis Bali bernama Sukreni. Dalam lagu yang dibawakan Widi Widiana ini terasa sentuhan musik tradisional Bali. Pendengar, Widi Widiana merupakan penyanyi yang populer di kalangan masyarakat Bali. Debutnya sebagai penyanyi pop berbahasa Bali dimulai sejak tahun 1994. Hal itu ditandai dengan keluarnya album pertama Tunangan Tiang, yang merupakan album kompilasi dengan penyanyi-penyanyi pop Bali lainnya. Album solo pertama Widi Widiana muncul tahun 1996, Sesapi Putih. Album solo kedua lahir pada tahun 1997 dengan label Sampek Ing Tay. Namun sebelumnya, tahun 1991 bersama Diana Band, yang beranggotan keluarganya, Widi sudah merintis karier musik. Dari pangsung ke panggung , mereka membawakan berbagai jenis lagu mulai dari dangdut, pop, hingga reggae, baik dalam bahasa Bali, Indonesia, maupun Inggris. Pendengar, saya putarkan lagu lain dari Widi Widiana, “Surat Pemegat”

RRI World Service – Voice of Indonesia. Pendengar, Anda baru saja mendengarkan lagu “Surat Pamegat “ dari Widi Widiana. Sampai kini Widi sudah mengeluarkan sembilan album kompilasi dan 11 album solo. Rata-rata kasetnya terjual di atas 25.000 kopi, bahkan albumnya yang berjudul Tepen Unduk (Ketiban Sial) terjual di atas 50.000 kopi. Sepanjang kariernya di dunia tarik suara, Widi pernah meraih gelar penyanyi terbaik versi Bali Music Award I.

23
March

 

Hari ini akan memperkenalkan “To'ok, Tradisi Orang Rote”. adat perkawinan di Indonesia banyak sekali ragamnya, setiap suku mempunyai adat perkawinan sesuai dengan agama dan tradisi upacara yang ada di daerah masing-masing. Adat perkawinan suku di Indonesia bertolak dari anggapan masyarakat bahwa perkawinan adalah suatu hal yang luhur, bukan sekedar ikatan antara seorang laki-laki dan seorang perempuan, tetapi merupakan proses menyatukan dua keluarga.Salah satu unsur perkawinan adalah adanya pembayaran mas kawin atau mahar dan tiap kebudayaan memiliki cara untuk memaknai mas kawin itu sendiri. Demikian pula di Rote. Faktor mahar atau belis kerap menjadi penghalang bagi dua muda-mudi untuk mengikat hubungan kasih mereka dalam pernikahan. Tokoh penting dibalik penentuan belis ini adalah to’ok.

to’ok berasal dari kata benda to’o. Kata itu merupakan penyebutan pada saudara lelaki dari pihak ibunda. Kata To’o yang mendapatkan imbuhan (k) mengandung makna pemilikan atau “yang bertanggungjawab,” yang padanya melekat hak dan kewajiban tertentu. Ringkasnya, to’o berfungsi sebagai pelindung. Itulah sebabnya dalam tradisi orang Rote, to’o memiliki peran sentral.

Biasanya to’ok lah yang menentukan besar-kecil belis, juga jenisnya. Ia dapat meminta hewan, mamar (sebuah lahan perkebunan yang didalamnya ditanam kelapa, pisang, siri, pinang,dan lainnya), lahan kebun atau ladang, petak sawah, emas, uang, dan sebagainya. Jenis hewan yang diminta basa berupa kerbau, sapi, kuda atau babi. Jumlahnya pun tergantung kelihaian “negosiator,” yang diperankan oleh juru bicara dari calon pengantin pria.

Di masa lalu, banyak calon pasangan gagal berlanjut ke pelaminan hanya karena permintaan to’ok yang tak disanggupi. Dan ada pula pasangan yang kemudian melarikan diri dan menikah di tempat lain. Namun, dewasa ini hal itu tidak terjadi lagi.

selain peran pada peminangan, to’ok juga berperan saat ponakannya meninggal. Kebiasaanya, bila ada orang meninggal, yang akan ditanyakan adalah, “siapa to’ok-nya?” To’ok-lah yang menanggung upah pekerjaan menggali kubur.

Karena kematian juga merupakan bagian penting dari ritual adat, biasanya banyak hewan dipotong untuk memberi makan para pelayat. Jumlah hewan yang dipotong tergantung dari status adat, sosial-ekonomi dan senioritas dari almarhum. Bila banyak hewan yang akan dipotong, maka to’ok akan mendapatkan jatah hewan hidup.

to’ok adalah penyebutan pada saudara lelaki dari pihak ibu. Apabila pihak ibu tidak memiliki saudara laki-laki, maka to’ok dapat diberikan kepada saudara lelaki dari pihak keluarga jauh. Kalau dari saudara jauh ini juga tidak ada keturunan laki-laki, maka to’ok bisa juga diberikan kepada pihak lainnya, asalkan dari marga ibu. Kerap terjadi, to’ok juga diberikan kepada orang lain di luar yang dijelaskan di atas, apabila dalam sejarahnya orang itu pernah berperan sangat penting dalam kehidupan yang bersangkutan (orang yang meninggal atau yang akan menikah itu).