Edisi kali ini, menghadirkan lagu-lagu bernuansa keroncong yang dibawakan oleh penyanyi keroncong wanita Indonesia, Wiwik Sumbogo. Kita awali perjumpaan kali ini, dengan sebuah lagu berjudul Bengawan Solo.
Bengawan Solo adalah sebuah lagu keroncong yang cukup terkenal dari Indonesia. Lagu ini menceritakan tentang sungai terpanjang di Jawa, yaitu Bengawan Solo. Diciptakan oleh Gesang Martohartonoatau lebih dikenal dengan Gesang, pada tahun 1940, Saat Gesang berusia 23 tahun. Tidak hanya di Indonesia, lagu ini terkenal terutama di Indonesia dan Jepang. Bengawan Solo sempat digunakan dalam salah satu film layar lebar Jepang. Lagu ini diterjemahkan setidaknya ke dalam 13 bahasa, termasuk bahasa Inggris, Rusia, Tionghoa dan bahasa Jepang. Lagu keroncong asli ini telah dibawakan oleh banyak penyanyi, termasuk Gesang dan Wiwik Sumbogo. Awalnya Wiwiek dikenal sebagai penyanyi keroncong dan pop jawa. Namanya sangat dikenal terutama di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Baiklah pendengar, selanjutnya kita dengarkan lagu keroncong berikutnya berjudul Sampul Surat.
lagu ini bercerita tentang seorang yang menerima sepucuk surat yang telah lama dinantikan. Betapa bahagia hatinya. Namun ternyata itu hanyalah sampul surat yang tiada isinya. Walaupun hancur hati, sampul surat tetap disimpan sebagai kenang-kenangan.
karier Wiwiek Sumbogo melejit saat dia merilis album pop Indonesia bertajuk Loyang dan Besi. Pada era 80an tesebut Wiwik sempat merilis beberapa album. Namun album Wiwik yang paling hits adalah Loyang dan Besi. Selain meluncurkan sejumlah album, saat itu Wiwik yang memiliki nama asli Dewi Prasetyawati Sumbogo ini juga sering tampil pada acara musik di stasiun televisi nasional, TVRI. Selain memiliki suara yang merdu, Wiwik juga memiliki paras yang ayu.
jamur adalah salah satu musuh utama bagi kulit masyarakat yang tinggal di daerah tropis. Jamur dapat menyerang berbagai permukaan kulit di tubuh manusia. Tidak hanya menimbulkan gatal, apabila berkembang biak, maka jamur akan menyebabkan iritasi pada kulit. Lingkungan tropis yang panas dan lembab menjadi surga bagi jamur untuk tumbuh subur di kulit manusia.
Berbagai upaya pencegahan dan pengobatan jamur pada kulit pun sudah dikembangkan. Beragam merek krim dan salep anti jamur juga sudah tersebar luas. Namun, tidak semua merasa puas dengan kinerja krim dan salep anti jamur. Pasalnya, jamur kerap datang kembali akibat sulitnya mengendalikan dosis dan salep atau krim yang telah dioleskan mudah hilang karena tergesek benda lain saat kita beraktivitas.
Melihat permasalahan ini, seorang dokter bernama Ketut Gede Budhi Riyanta mencari jalan keluar dengan membuat terobosan baru bernama Fungiplast.Fungiplast adalah sebuah pembasmi jamur di kulit yang berupa plester. Penggunaan Fungiplast juga cukup sederhana, tinggal ditempelkan ke atas permukaan kulit yang terjangkit jamur. Tetapi, proses penemuan Fungiplast tidak semudah yang dibayangkan.Dokter Ketut Gede Budhi Riyanta berangkat dari sulitnya mengukur dosis dan mudah hilangnya salep atau krim anti jamur, yang membuat penyakit jamur kulit terus terjadi. Dokter Ketut pun mendapatkan ide untuk membuat pembasmi jamur berbentuk plester. Keefektifan plester ini pun telah diuji ke laboratorium. Hasilnya, Fungiplast lebih efektif daripada salep atau krim anti jamur.Ada beberapa keunggulan dari Fungiplast. Pertama, obat penyembuh jamur pada Fungiplast memiliki dosis yang terukur. Kedua, obat anti jamur pada Fungiplast tidak mudah hilang karena gesekan saat beraktivitas. Ketiga, Fungiplast dapat menambah rasa percaya diri penggunanya karena bisa menutup infeksi jamur tanpa menarik perhatian. Fungiplast tersedia dalam berbagai jenis warna kulit. Keempat, Fungiplast lebih tahan lama dan bahkan dapat digunakan lebih dari 24 jam.
Fungiplast terdiri dari perekat plaster, plastik anti-air, dan lapisan yang mengandung 2% krim Miconazole Nitrate. Dengan ketiga komponennya, Fungiplast buatan Dokter Ketut Gede Budhi Riyanta tersebut dapat menjalankan tiga fungsi, yaitu menutup, mengobati, dan mencegah perluasan.
Inovasi dari Dokter Ketut Gede Budhi Riyanta sudah diakui. Fungiplast berhasil menjadi pemenang dari suatu kompetisi inovasi pada tahun 2016 silam. Berangkat dari kompetisi itu, Fungiplast beserta manfaatnya pun semakin dicari masyarakat. Meski sudah cukup sukses di awal penemuannya, Dokter Ketut Gede Budhi Riyanta masih berharap agar bisa bekerja sama dengan perusahaan farmasi untuk mengembangkan Fungiplast, sehingga dapat lebih bermanfaat lagi bagi masyarakat.
Jawa Barat memiliki berbagai macam senjata tradisional, seperti Kujang, Balincong, Patik, Bedog, dan lain-lain. Kujang merupakan salah satu senjata tradisional Jawa Barat yang cukup terkenal karena keunikan bentuknya. Kujang mulai dibuat sekitar abad ke-8 atau ke-9, dikenal sebagai senjata tradisional masyarakat Sunda, Jawa Barat, yang memiliki nilai sakral dan kekuatan magis. Kujang juga disebut sebagai senjata kaum petani dan memiliki akar pada budaya pertanian.
secara umum, Kujang memiliki pengertian sebagai pusaka yang berasal dari pada Dewa. Sebagai sebuah senjata, sejak dahulu hingga saat ini Kujang menempati satu posisi yang sangat khusus dikalangan masyarakat Sunda. Pada masa lalu Kujang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat Sunda karena fungsinya sebagai peralatan pertanian. Dengan perkembangan kemajuan, teknologi, budaya, sosial dan ekonomi masyarakat Sunda, Kujang pun mengalami perkembangan dan pergeseran bentuk, fungsi dan makna. Dari sebuah peralatan pertanian, kujang berkembang menjadi sebuah benda yang memiliki karakter tersendiri dan cenderung menjadi senjata yang bernilai simbolik dan sakral.
setiap bagian Kujang memiliki namanya tersendiri, dimulai dari bagian ujung yang runcing yang digunakan untuk menoreh atau mencungkil disebut Papatuk atau Congo sampai Ganja atau Landaian, yaitu sudut runcing yang mengarah ke arah yang sama dengan Papatuk. Pada umumnya, Kujang memiliki 5 sampai 9 mata, Kujang yang tidak memiliki mata disebut sebagai Kujang Buta. Selain bentuk, karakteristik bahan Kujang juga sangat unik, karena cenderung tipis, bahannya bersifat kering, berpori dan banyak mengandung unsur logam alam.
menurut orang tua, ada yang memberikan falsafah yang sangat luhur terhadap Kujang sebagai “Ku-jang-ji rek neruskeun padamelan sepuh karuhun urang” yang artinya, Janji untuk meneruskan perjuangan nenek moyang, yaitu dengan menegakan cara-ciri manusia dan cara-ciri bangsa. Cara-ciri Manusia ada 5, Welas Asih (Cinta Kasih), Tatakrama (Etika Berprilaku), Undak Usuk (Etika Berbahasa), Budi Daya Budi Basa, Wiwaha Yuda Na Raga. Cara-ciri Bangsa ada 5, Rupa, Basa, Adat, Aksara, Kebudayaan.
Pelangi Nada edisi kali ini, kami akan menghadirkan lagu-lagu pop dari Judika. baru saja anda dengarkan lagu dari Judika berjudul “Jikalau Kau Cinta”. Melalui lagu ini, Judika ingin mengajak para pendengar untuk menyatakan rasa cinta kepada orang yang istimewa di hati kita. Menurut Judika, jikalau memang cinta, tunjukan rasa cintamu tak hanya melalui perkataan namun juga melalui sikap. Dalam lagu ini, rasa cinta tersebut bersifat universal. Jadi tak terbatas hanya untuk kekasih tetapi juga bisa rasa cinta terhadap orangtua atau pun keluarga. Lagu ini dirilis pada bulan April 2017 lalu. Lagu yang terdapat dalam album “Judika” ini diciptakan oleh komposer amatir bernama Ryza Ahmad yang ditemui Judika melalui kompetisi Judika Project. Pendengar, sebelum lanjut, mari kita dengarkan kembali lagu lainnya dari Judika berjudul “Jadi Aku Sebentar Saja”. Selamat mendengarkan...
demikian lagu “Jadi Aku Sebentar Saja” yang dibawakan oleh Judika. Lagu ini merupakan ciptaan penggemarnya, yaitu seorang guru olahraga di sebuah sekolah di Tangerang. Lagu ini mengisahkan kesedihan dari sang guru karena harus berpisah dengan kekasihnya. Setelah 3 tahun menjalin kasih, perempuan yang ia cinta menikah dengan seseorang pilihan orang tuanya. Lagu yang dirilis pada tahun 2017 ini dibawakan oleh Judika dengan apik. Sebab, ia pun mencoba menghubungkan makna lagu tersebut dengan apa yang ia alami. Pekerjaannya sebagai penyanyi membuag dirinya sibuk dan jarang bertemu dengan keluarganya. Meski menurut orang lain pekerjaannya membuat ia hidup enak dan bahagia sebenarnya itu membuatnya sulit memiliki waktu lebih untuk keluarga dan hal tersebut membuatnya ingin berkata “jadi aku sebentar saja”.