VOinews.id- Pemerintah Israel dan para pemukim ilegalnya telah melancarkan sekitar 12.000 serangan sepanjang 2023, kata pejabat Palestina pada Senin. "Pemerintah pendudukan dan pemukim-pemukimnya melancarkan 12.161 serangan, termasuk 5.308 serangan setelah 7 Oktober,” kata ketua Komisi Perlawanan Kolonisasi Moayad Shaaban kepada awak media di Ramallah. Pemukim Israel telah melakukan 2.410 serangan, tandas Shaaban. Menurut Shaaban, 22 warga Palestina tewas akibat ditembak pemukim Yahudi, termasuk 10 orang setelah 7 Oktober.
Shaaban mengungkapkan 25 komunitas Bedouin mengungsi di Tepi Barat dan gurun Yerusalem Timur sepanjang tahun ini yang 22 komunitas di antaranya mengungsi setelah Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober. Komunitas Bedouin meliputi 266 keluarga yang secara keseluruhan berjumlah 1.517 orang. Selama setahun terakhir, sebanyak 21.731 pohon termasuk 18.964 pohon zaitun juga ditebang, kata Shaaban. Dia memaparkan selama periode itu pemerintah Israel menyita lahan seluas lebih dari 50 km per segi lahan karena alasan cadangan alam, perintah perampasan dan penyitaan.
Antara
VOInews.id- Ledakan besar pada Sabtu (6/1) terdengar di dekat Danau Bakhtegan, dekat Kota Shiraz di Iran selatan, menurut otoritas setempat. Direktur Manajemen Krisis di Provinsi Fars Gulamreza Gulami saat berbicara di televisi pemerintah Iran, membenarkan bahwa ledakan besar terdengar di Shiraz. Pejabat itu membantah klaim bahwa ledakan disebabkan oleh kecelakaan pesawat atau helikopter di wilayah itu. "Penyebab ledakan belum diketahui, namun berdasarkan tindak lanjut dari bandara Shiraz, tidak ada kecelakaan pesawat penumpang atau helikopter di wilayah itu," kata pejabat itu. "Unit pertahanan udara tentara juga membenarkan adanya suara ledakan besar di daerah itu.
Pihak berwenang setempat, polisi dan unit militer sedang menyelidiki masalah ini," kata Gulami. Sementara itu, tidak ada kawasan permukiman di sekitar Danau Bakhtegan. Sedikitnya dua ledakan dahsyat melanda Kota Kerman di tenggara Iran pada Rabu, di sekitar pemakaman tempat mantan komandan militer tertinggi Iran Jenderal Qassem Soleimani dimakamkan. Daesh atau ISIS pada Rabu mengaku bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan 91 orang itu.
Antara
VOInews.id- Israel khawatir dan mengantisipasi kemungkinan putusan dari Mahkamah Internasional (ICJ) yang memaksa Israel untuk menghentikan serangannya yang sedang berlangsung di Jalur Gaza setelah adanya tuntutan hukum dari Afrika Selatan. Otoritas Penyiaran Israel menyatakan dalam sebuah pernyataan singkat pada Jumat (5/1) bahwa Tel Aviv khawatir akan dikeluarkannya keputusan pengadilan di Den Haag yang memerintahkan penghentian permusuhan di Gaza, tanpa memberikan rincian lebih lanjut. Afrika Selatan menghentikan hubungan dengan Israel pada 21 November, sebagai tanggapan atas meningkatnya serangan militer Israel di Jalur Gaza, dan kemudian pada 29 Desember, mengajukan petisi ke ICJ untuk memulai proses penyelidikan genosida yang dilakukan Tel Aviv.
Afsel meminta agar Israel segera menghentikan semua aksi dan tindakan yang melanggar kewajibannya sebagai penandatangan Konvensi Genosida 1948. Permohonan tersebut diajukan “terkait dugaan pelanggaran yang dilakukan Israel terhadap kewajibannya berdasarkan Konvensi Pencegahan dan Penghukuman Kejahatan Genosida terhadap warga Palestina di Jalur Gaza,” kata ICJ dalam siaran persnya. Afsel menggunakan bukti foto dari kantor berita global Turki Anadolu untuk menunjukkan bahwa Israel melakukan kejahatan perang dalam serangan gencarnya di Jalur Gaza saat membawa kasus genosida terhadap Tel Aviv di ICJ.
Antara
VOInews.id-Rusia pada mengatakan bahwa upaya Ukraina untuk meluncurkan rudal antikapal Neptunus di Laut Hitam telah digagalkan. "Upaya rezim Kiev untuk melancarkan serangan teroris menggunakan rudal antikapal Neptunus terhadap sasaran di wilayah Federasi Rusia digagalkan sekitar pukul 5 sore waktu Moskow," kata Kementerian Pertahanan dalam sebuah pernyataan. Sistem pertahanan udara Rusia mendeteksi dan menghancurkan enam rudal Ukraina di bagian barat laut dari Laut Hitam, menurut pernyataan itu. Kementerian tersebut pada Jumat (5/1) mengumumkan bahwa Ukraina telah mencoba melakukan serangan dengan rudal Neptunus di Laut Hitam barat laut.