29
September

 

(voinews.id)Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan dirinya telah meminta Kanada pada Rabu untuk memimpin upaya pembersihan ranjau yang dipasang Rusia di negaranya. Kanada telah memelopori kampanye pelarangan ranjau sejak 1990-an.

Negara itu berperan dalam Konvensi Ottawa 1999 yang diteken oleh 133 negara untuk melarang penggunaan senjata itu. Amerika Serikat, Rusia, China dan India tidak ikut menandatangani konvensi tersebut.

Dalam pidato lewat video usai berbicara dengan Perdana Menteri Justin Trudeau, Zelenskyy mengatakan Kanada memiliki teknologi yang tepat dan ambisi kemanusiaan yang sesuai untuk memberikan bantuan.

"Saya mengundang Perdana Menteri Trudeau untuk memimpin upaya global pembersihan ranjau dan roket Rusia di tanah kami. Akibat perang Rusia itu, wilayah Ukraina memiliki konsentrasi ranjau terbesar di dunia," kata dia.

"Kita harus melakukan apa yang belum pernah dilakukan sebelumnya: kita harus menciptakan preseden pembersihan ranjau berskala besar dan cepat dan tidak membiarkan masalah itu selama beberapa dekade," katanya.

Dia mengucapkan terima kasih kepada Kanada atas "kesiapannya untuk membantu". Informasi tentang pembicaraan tersebut dari kantor Trudeau tidak menyinggung soal permintaan Zelenskyy itu.

Sumber: Reuters

28
September

 

(voinews.id)- Hasil pemungutan suara (vote) parsial pertama dari empat wilayah Ukraina yang diduduki Rusia menunjukkan lebih dari 96 persen warga mendukung untuk bergabung dengan Rusia, kata kantor berita Rusia RIA pada Selasa (27/9). Langkah pemungutan suara yang disebut referendum itu dicela oleh pemerintah Ukraina dan negara-negara Barat dan dianggap sebagai tipuan.

Pemungutan suara yang diatur dengan tergesa-gesa itu telah berlangsung selama lima hari di empat wilayah di Ukraina -- Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia dan Kherson -- yang membentuk sekitar 15 persen wilayah Ukraina.

Para petugas yang ditempatkan pemerintah Rusia mengambil kotak suara dari rumah ke rumah dalam pemungutan suara yang disebut Ukraina dan Barat sebagai latihan pemaksaan yang tidak sah untuk menciptakan dalih hukum bagi Rusia untuk mencaplok empat wilayah Ukraina itu.

Dengan demikian, Presiden Vladimir Putin kemudian dapat menggambarkan setiap upaya Ukraina untuk merebut kembali keempat wilayah itu sebagai serangan terhadap Rusia, seperti dilaporkan Reuters.

Putin pekan lalu mengatakan bahwa dia bersedia menggunakan senjata nuklir untuk mempertahankan "integritas teritorial" Rusia. Ukraina telah berulang kali memperingatkan bahwa pencaplokan wilayah tambahan oleh Rusia akan menghancurkan setiap peluang pembicaraan damai, tujuh bulan setelah Moskow melancarkan invasi ke negara itu. RIA melaporkan penghitungan awal menunjukkan mayoritas suara (yang memilih bergabung dengan Rusia) mulai dari 96,97 persen di wilayah Kherson, berdasarkan 14 persen total suara yang telah dihitung, hingga 98,19 persen di Zaporizhzhia berdasarkan 18 persen suara yang telah dihitung.

Mayoritas suara di wilayah yang disebut republik rakyat Donetsk dan Luhansk hanya sedikit di bawah 98 persen, dengan 14 persen dan 13 persen dari total suara yang telah dihitung di masing-masing wilayah tersebut.

Rusia mengatakan terserah kepada para warga dari empat wilayah tersebut untuk memutuskan sendiri apakah mereka ingin berada di bawah kekuasaan Moskow. Menjelang pemungutan suara, pemerintah Rusia bertindak untuk "meng-Rusiakan" wilayah-wilayah pendudukan, termasuk dengan mengeluarkan paspor Rusia untuk warga Ukraina dan menulis ulang kurikulum sekolah.

Ketua majelis tinggi parlemen Rusia Valentina Matviyenko mengatakan bahwa jika hasil referendum menguntungkan, Moskow dapat mempertimbangkan penggabungan empat wilayah Ukraina itu ke Rusia pada 4 Oktober 2022.

 

Sumber: Reuters

28
September

 

(voinews.id)- Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa panen biji-bijian Rusia dapat mencapai rekor 150 juta ton tahun ini.

"Hingga saat ini, sebanyak 138,7 juta ton biji-bijian telah ditebah dari tangkainya. Itu kurang lebih sepertiga lebih banyak daripada (angka yang tercatat pada) periode yang sama tahun lalu," lapor Kremlin pada Selasa (27/9), mengutip ucapan Putin dalam pertemuan tentang kemajuan pengelolaan pertanian musiman.

"Menurut para pakar, total panen biji-bijian dapat mencapai 150 juta ton," tutur Putin, yang menyampaikan bahwa panen akan sepenuhnya memenuhi permintaan domestik dan meningkatkan ekspor.

Putin memperingatkan bahwa sanksi Barat yang dijatuhkan terhadap biji-bijian dan pupuk Rusia menimbulkan ancaman yang semakin besar bagi keamanan pangan global. Dia menambahkan bahwa negara-negara Barat seharusnya bertanggung jawab atas situasi yang semakin memburuk itu.

 

antara

28
September

 

(voinews.id)- Otoritas Vietnam pada Rabu menurunkan kategori Badai Noru menjadi badai tropis, namun memperingatkan warga agar tetap waspada terhadap risiko banjir dan tanah longsor yang disebabkan hujan lebat.

Badai mendarat di Provinsi Quang Nam, yang menaungi kota bersejarah Hoi An dan resort Danang, pada pagi hari dengan kecepatan angin mencapai 117 km per jam, menurut badan prakiraan cuaca kepada media pemerintah.

"Saya tidak tahu apakah atap bangunan saya sudah roboh atau belum. Anginnya kencang sekali," kata Le Thi Buoi, 70, dari salah satu pengungsian masyarakat pesisir Tam Ky. "Anda bisa mendengar dentumannya, bahkan dari dalam pengungsian ini," katanya.

Belum ada laporan langsung mengenai korban, namun foto-foto yang beredar di media sosial dan media pemerintah memperlihatkan pohon-pohon tumbang dan tanah longsor menutupi jalan.

Noru merupakan badai terdahsyat yang menghantam negara tetangga Filipina tahun ini dan menewaskan sedikitnya delapan orang ketika mendarat pada Minggu malam. Akibatnya, banjir merendam lahan pertanian dan masyarakat serta merusak tanaman, terutama padi.

Vietnam juga rentan terhadap badai dan banjir lantaran garis pantai yang panjang di negara tersebut. Bencana alam - terutama banjir dan tanah longsor yang disebabkan badai - telah merenggut 139 korban jiwa dan melukai 150 orang lainnya tahun lalu, menurut data resmi.

 

Sumber: Reuters