30
September

 

(voinews.id) Perdana Menteri Inggris Liz Truss memecah keheningannya pada Kamis. setelah hampir seminggu kekacauan di pasar keuangan yang dipicu oleh rencananya untuk pemotongan pajak. Ia mengatakan bersedia mengambil keputusan "kontroversial" untuk menyalakan kembali pertumbuhan. Hal itu dikatakannya dalam serangkaian wawancara dengan stasiun radio BBC lokal.

Truss menjadi perdana menteri pada 6 September setelah memenangkan kepemimpinan Partai Konservatif yang memerintah dengan janji untuk memotong pajak. Mata uang Poundsterling turun sekitar 1 persen terhadap dolar AS membawa penurunannya pada September menjadi lebih dari 7 persen, hampir dua kali penurunan euro terhadap dolar. (antara)

30
September

 

(voinews.id)- Menteri Luar Negeri Selandia Baru Nanaia Mahuta pada Kamis mengatakan bahwa Amerika Serikat dan China harus terlibat dengan Pasifik melalui Forum Kepulauan Pasifik, dan berusaha memenuhi kebutuhan kawasan tersebut.

Mahuta mengatakan pada sidang komite pemilihan Urusan Luar Negeri dan Perdagangan Selandia Baru bahwa dia telah menyampaikan kepada AS tentang pentingnya bagi mereka dan negara adidaya lain untuk terlibat dengan negara-negara di Pasifik dengan menggunakan sistem yang ada.

Dia mengatakan kegagalan Menlu China Wang Yi untuk mengubah hubungan bilateral menjadi kesepakatan multilateral menunjukkan bahwa negara-negara di Pasifik mulai berpikir tentang bagaimana mereka ingin kepentingan keamanan mereka direfleksikan.

"Saya kira tidak semua dari mereka merasa nyaman dengan negara adidaya mana pun," katanya. Meski AS menganggap Pasifik sebagai halaman belakang maritim mereka sejak Perang Dunia Kedua, pengaruh China telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

Beberapa negara di Pasifik mengeluh karena terjebak di antara perang pengaruh negara-negara adidaya. AS mengadakan pertemuan puncak selama dua hari dengan para pemimpin Pasifik yang berfokus pada isu seperti perubahan iklim dan kesehatan.

Menlu AS Antony Blinken mengatakan bahwa AS dan negara-negara yang hadir menyepakati "deklarasi kemitraan antara AS dan Pasifik". Mahuta mengaku telah memberi tahu para mitra pertemuan Pasifik Biru bahwa mendengarkan aspirasi negara-negara Pasifik dan kebutuhan mereka merupakan hal penting.

"Saya kira sangat penting bagi kami untuk berkoordinasi dan berkolaborasi di beberapa bidang utama yang dapat membantu Pasifik mencapai prioritas mereka," kata dia.

 

Sumber: Reuters

29
September

(voinews.id)- Israel "siap" untuk berbagi teknologi nuklir mutakhirnya dengan sejumlah negara Arab yang telah menandatangani kesepakatan damai dengannya, kata Direktur Jenderal Komisi Energi Atom Israel (Israeli Atomic Energy Commission/IAEC) Moshe Edri.

Edri menyampaikan pernyataan langka tersebut dalam pidatonya di Konferensi Umum Badan Energi Atom Internasional (International Atomic Energy Agency/IAEA) ke-66 yang digelar di Wina, menurut sebuah pernyataan yang dirilis oleh IAEC.

Edri mengatakan Israel telah menyampaikan harapan bahwa kesepakatan normalisasi yang ditandatangani pada 2020 dengan Uni Emirat Arab, Bahrain dan Maroko akan "menandai sebuah jalan ke depan untuk dialog langsung yang berarti di kawasan kami, termasuk di forum nuklir."

Langkah seperti itu akan dilakukan di bawah payung IAEA, imbuh kepala nuklir Israel itu. Israel sendiri jarang berkomentar tentang kemampuan nuklirnya.

 

antara

29
September

 

(voinews.id)- Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) mengeluarkan kebijakan baru tidak lagi mewajibkan penumpang menggunakan masker dalam pesawat terbang. Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin dalam keterangan tertulisnya diterima di Kuala Lumpur, Kamis, mengatakan berdasarkan penilaian situasi COVID-19 serta dengan mempertimbangkan kebutuhan saat ini, KKM ingin mengumumkan bahwa pemakaian masker tidak lagi diwajibkan ketika menaiki pesawat.

Protokol baru itu mulai berlaku sejak 28 September 2022, ujar dia. Meski demikian, ia mengatakan KKM sangat mendorong agar pemakaian masker terus dilakukan bagi kelompok individu yang bergejala seperti demam, batuk dan selesma. Selain itu, individu berisiko tinggi seperti warga lanjut usia (lansia), orang dengan penyakit kronik, individu dengan imunitas rendah dan ibu hamil. 

Individu yang melakukan perjalanan bersama dengan orang berisiko tinggi seperti lansia dan anak-anak juga wajib bermasker. Khairy mengatakan keputusan tersebut dibuat menggunakan pendekatan berbasis risiko dan telah memperhitungkan peningkatan dalam teknologi pesawat dan beban kasus COVID-19 di Malaysia yang saat ini lebih terkendali.

Hal yang menjadi pertimbangan lain yakni perhitungan ventilasi yang baik dalam kabin, penggunaan penapis high-efficiency particulate absorbing (HEPA) untuk mengeluarkan polusi udara, pengaturan tempat duduk, serta frekuensi penjadwalan desinfeksi pesawat.

Selain itu, ia mengatakan pelonggaran kebijakan itu juga selaras dengan rekomendasi kesehatan dari negara-negara seperti Uni Eropa, Inggris, Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru dan Singapura. Keperluan menggunakan masker di dalam pesawat bagaimanapun masih mengikuti pada syarat yang ditetapkan oleh negara yang akan dikunjungi, kata Khairy.

antara