Friday, 30 August 2019 10:21

Kebakaran Amazon Butuh Kerjasama Internasional

Written by 
Rate this item
(0 votes)


Tahun ini, Brasil mengalami musibah luarbiasa , yakni kebakaran hutan Amazon yang sudah menjadi perhatian bagi khalayak dunia. Jika kita mengacu pada ucapan Presiden Perancis, Emmanuel Macron, Amazon menyumbang setidaknya 20 persen produksi oksigen dunia.  Karena itu, wajar jika para pemimpin dunia seperti Macron menaruh perhatian besar terhadap kebakaran hutan Amazon. Kebakaran ini dinilaim terparah di Brazil sejak 2013.  Berdasarkan data Badan Penelitian Luar Angkasa Brasil (INPE) yang dilansir USA Today pekan lalu, api yang menjalar di kawasan Amazon Brasil tahun ini mencapai 18.627 kilometer persegi. Jika dikomparasikan dengan salah satu wilayah di Indonesia, kebakaran hutan yang terjadi sudah seluas 28 kali luas Jakarta yang memiliki luas 661,5 kilometer persegi.

Menteri Pertahanan Brazil, Nelsom Jobim dan Menteri Lingkungan Brazil, Ricardo Salles menggambarkan rencana untuk memadamkan kebakaran yang telah memicu kemarahan internasional serta demonstrasi di Brasil terhadap cara Presiden Jair Bolsonaro menangani krisis lingkungan itu. Presiden Jair Bolsonaro pada Jumat, 23 Agustus 2019 mengizinkan militer untuk terlibat dalam memadamkan api.  Sebelumnya, dia juga telah menyebut perlindungan hutan sebagai hambatan bagi pembangunan ekonomi Brasil, berdebat dengan para pengkritik yang mengatakan Amazon menyerap banyak gas rumah kaca dan penting bagi dunia dalam upaya pengendalian perubahan iklim. Dalam perkembangannya, Pemerintah Brasil menolak bantuan dari negara-negara G7 untuk memerangi kebakaran hutan Amazon. Bantuan dana tersebut telah disampaikan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) negara-negara industri yang tergabung dalam G7 di Biarritz, Prancis.  Presiden Jair Bolsonaro menolak tawaran bantuan dana dari negara-negara G7 sebesar US$22 juta atau setara Rp315 miliar untuk mengatasi kebakaran hutan di Amazon. Timbul pertanyaan mengapa pihak Brazil menolak bantuan untuk memerangi kebakaran hutan Amazon (?).

Berdasarkan laporan BBC (26/8) yang disampaikan oleh peneliti Inpe Alberto Setzer, musim kemarau menciptakan kondisi yang menguntungkan untuk penggunaan dan penyebaran api, tetapi kebakaran adalah ulah manusia, baik sengaja atau tidak sengaja. Tentunya, pihak Brazil seyogyanya membuka diri terhadap badan-badan internasional melalui PBB atau G7 untuk menangulangi dampak serius terhadap kebakaran Amazon.  Bantuan ini tidak boleh dikaitkan dengan motif politis. Jadi, masyarakat internasional harus bergandengan tangan guna mengambil tindakan darurat memadamkan kebakaran Amazon. Jika tidak, dampaknya bukan hanya negara yang mengalami kebakaran itu sendiri, tetapi juga negara-negara lain, khususnya negara tetangga.

Read 884 times