Kementerian Ketenagakerjaan menargetkan membangun 2 ribu balai latihan kerja (BLK) Komunitas pada tahun ini. Angka tersebut ditetapkan jauh lebih besar dari jumlah BLK komunitas yang dibuka sejak 2017 hingga 2019 yakni sebanyak 1.113 unit. Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan, program pengembangan BLK komunitas merupakan sebuah terobosan dalam upaya meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) lokal. Balai-balai latihan tersebut dibangun di kawasan lembaga pendidikan keagamaan seperti pondok pesantren, seminari, dhammasekha, dan pasraman guna memberikan hard skill dan melengkapi soft skill serta pendidikan karakter yang telah diberikan pada lembaga pendidikan formal. Ida Fauziyah melalui keterangan resmi di Jakarta Jumat (3/1) mengatakan, dengan program ini, para santri atau murid dari lembaga pendidikan keagamaan serta masyarakat di sekitar bisa memiliki akses untuk mendapatkan pelatihan ketrampilan kerja yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja lokal.
Penentuan kejuruan di BLK komunitas sudah didasarkan pada permintaan pihak penerima bantuan, dalam hal ini lembaga pendidikan keagamaan di tiap-tiap lokasi, supaya lebih tepat sasaran. Karena mereka adalah pihak yang paling mengetahui potensi apa yang terdapat di daerah itu. Selain untuk memenuhi kebutuhan industri setempat, melalui BLK komunitas, pemerintah juga berupaya menghasilkan banyak wirausahawan yang bisa menciptakan lapangan kerja bagi banyak orang. Ida menambahkan setiap lembaga pendidikan penerima bantuan akan mendapatkan dukungan berupa pembiayaan pembangunan satu unit gedung workshop, peralatan pelatihan vokasi untuk satu kejuruan, bantuan biaya operasional dan bantuan biaya untuk melaksanakan dua paket program pelatihan.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo juga telah meresmikan Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) se-Indonesia, di Pesantren Alfadlu 2, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Menurut presiden persaingan sumber daya manusia antarnegara akan berfokus kepada daya keterampilan dan kejuruan tenaga kerja. Karena itu, pendidikan kejuruan melalui Balai Latihan Kerja Komunitas diharapkan meningkatkan tenaga kejuruan yang berkualitas, salah satunya melalui lembaga pendidikan agama, seperti di pesantren.