Saturday, 11 April 2020 21:32

Covid19 Jadi Inspirasi Penyandang Disabilitas Untuk Berkarya

Written by 
Rate this item
(0 votes)
FOTO BBC FOTO BBC

Saat ini pandemi global Covid-19 masih menjadi trending topic di seluruh dunia. Pandemi ini memicu kreatifitas dari banyak UMKM di Indonesia. Selain memicu industri masker kain untuk berinovasi dengan motif dan model yang beragam, muncul kreatifitas yang luar biasa di tengah pandemi ini. Para penyandang disabilitas yang tergabung dalam Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Harapan Mulia Desa Resapombo, Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar menciptakan kain batik dengan motif virus Covid 19.

Ide itu muncul ketika Rita Sukirni selaku pendamping KSM menjelaskan ke kaum disabilitas binaannya mengenai gerakan social distancing, di tengah wabah corona. Mereka adalah penyandang tuna grahita yang memiliki kebiasaan saling berpelukan ketika bertemu. Dengan adanya gerakan tersebut tentunya hal itu tidak dapat dilakukan lagi. Hal ini memicu rasa penasaran mereka, mengenai seperti apa bentuk Virus Corona itu. Dan setelah dijelaskan, mereka malah menyukainya dan meminta untuk menuangkan gambar bentuk Virus Corona itu menjadi motif batik. Motif virus corona yang digunakan merupakan ilustrasi dari virus Covid 19 yang digambarkan oleh para ahli. Tak lupa, ditambahkan pula tulisan “Covid 19” sebagai penegas bahwa motif batik ini merupakan Virus Corona yang kini tengah menjadi pandemic.

Saat Rita menunjukkan batik tersebut ke rekan-rekannya, Rita mendapat feedback yang baik mengenai karya batik tersebut. Bahkan sudah ada yang memesannya. Katanya motif covid-19 ini bisa menjadi bukti wabah bersejarah ke anak cucunya nanti, bahwa pandemi Covid 19 pernah terjadi. batik motif ciprat covid-19 belum bisa diproduksi dengan jumlah banyak. Hal ini karena mengikuti anjuran pemerintah. Sehingga, hanya beberapa saja diantara mereka yang beraktivitas sesuai dengan adanya pesanan yang masuk. Untuk kisaran harga batik ciprat dipasarkan seharga Rp150.000 sampai Rp200.000 per lembarnya. Tentunya, semua ini dilakukan bukan hanya demi kepentingan komersial semata, Rita dan para penyandang disabilitas membuat motif tersebut juga sebagai kampanye mensosialkan social distancing, dan mengingatkan masyarakat bahwa virus tersebut sangat berbahaya.

Read 730 times