Monday, 04 May 2020 11:44

Presiden Jokowi Optimistis Ekonomi Pulih Pada 2021

Written by 
Rate this item
(0 votes)

Presiden Joko Widodo mengaku optimistis 2021 akan menjadi momentum pemulihan ekonomi setelah pandemi virus Corona  atau Covid-19 melanda Indonesia. Oleh sebab itu, presiden meminta pemerintah daerah menyiapkan skenario pemulihan terhadap sektor yang terkena dampak paling parah.

Presiden Joko Widodo saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) Tahun 2020, melalui konferensi Video, dari Istana Merdeka Jakarta Kamis (30/4) minta kepada gubernur, bupati, walikota, dan kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mengidentifikasi secara detail dampak dari Covid-19 di daerahnya masing-masing. Presiden Jokowi juga meminta agar pemerintah daerah mampu memilah dengan cermat sektor-sektor yang terdampak Covid-19. Mulai dari sektor yang terkena dampak paling parah, sektor yang bertahan, dan sektor yang justru bisa mengambil peluang yang ada. Menurut Presiden ada beberapa sektor yang sangat terpukul seperti Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), pariwisata, konstruksi, transportasi. Meskipun demikian, dia melihat ada beberapa sektor yang bertahan bahkan bisa tetap bergerak seperti sektor tekstil, kimia, farmasi, alat kesehatan, makanan dan minuman, jasa komunikasi, dan sektor logistik.  

Sementara itu, untuk mencegah Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal, Jokowi menyatakan pemerintah telah menyiapkan paket program stimulus ekonomi agar bertahan dan mencegah PHK seperti insentif perpajakan, restrukturisasi kredit dan relaksasi impor bahan baku.

Namun ia mengingatkan yang juga harus dibantu adalah usaha mikro dan ultra mikro. Menurutnya, stimulus ekonomi harus menjangkau sektor informal seperti pedagang kaki lima, tukang gorengan, tukang tambal ban, warung kecil, dan sebagainya. Jokowi mengungkapkan jumlah pelaku usaha tersebut sangat besar. Menurut data Badana Perencanaan Pembangunan Nasional  angkanya mencapai 40 juta dan menampung banyak tenaga kerja. Kepala Negara menjelaskan di tengah situasi pandemi COVID-19, pemerintah telah melakukan realokasi dan perubahan fokus (refocusing) anggaran ke dalam tiga prioritas, yakni prioritas kesehatan, prioritas jaring pengaman sosial dan prioritas stimulus untuk pemulihan ekonomi.

Menurut Presiden, memang belum ada kepastian perihal pandemi COVID-19 ini akan berakhir di dunia. Namun, pemerintah tetap menyiapkan berbagai skenario kebijakan untuk mengantisipasi dampak ringan hingga dampak paling berat dari COVID-19 selama situasi pandemi.

Read 833 times