Tuesday, 19 May 2020 15:03

Bangkit Untuk Kembali Beraktivitas Di Era Normal Baru

Written by 
Rate this item
(0 votes)


Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo menegaskan bahwa belum ada kebijakan pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar –PSBB. Penegasan ini menjadi hal pertama yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo dalam Rapat Terbatas melalui Video Conference mengenai Percepatan Penanganan Pandemi COVID-19, 18 Mei 2020, di Istana Merdeka, Jakarta. Dalam kesempatan itu, dia menyampaikan yang sedang disiapkan baru sebatas rencana atau skenario pelonggaran. Bila tiba pada waktu yang tepat, kebijakan pelonggaran pembatasan itu baru akan diberlakukan.

Memang tidak bisa serta merta menentukan kapan waktu yang tepat. Ada banyak tahapan  yang  harus disiapkan  agar masyarakat siap dalam  kondisi sosial tanpa pembatasan. Seperti yang diungkapkan oleh Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum masyarakat nantinya dapat beraktifitas kembali di era normal baru dan melonggarkan aturan PSBBr. Salah satunya ialah tingkat penularan Covid-19 di kalangan masyarakat atau yang dikenal dengan reproduction rate. Seperti negara-negara lain, Indonesia ingin mencapai kondisi dengan R0 di bawah 1, yaitu saat masyarakat bisa kembali menjalankan aktivitas dengan normal. Tentunya, dengan kondisi normal baru itu, masyarakat tetap memperhatikan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19.

Menteri Airlangga Hartarto menambahkan bahwa pemerintah Indonesia akan menyiapkan mekanisme kesamaan scoring yang dilakukan baik dengan perhitungan epidemiologi berbasis R0 maupun kesiapan daerah-daerah. Mengenai kesiapan daerah-daerah akan dilihat berdasarkan pada perkembangan penyakit, pengawasan virus, kapasitas kesehatan, kesiapan sektor publik, tingkat kedisiplinan masyarakat dan respons publik mengenai cara untuk bekerja atau bersosial di era normal baru. 

Tidak bisa dipungkiri, semua memang sudah ingin kembali hidup dalam kondisi normal. Pemerintah daerah berharap pergerakan ekonomi di daerahnya bisa kembali menggeliat untuk meningkatkan pendapatan asli daerah yang sempat anjlok dalam beberapa bulan terkahir ini. Orang-orang yang mengandalkan hidupnya dari upah  harian dapat kembali bekerja. Perusahaan-perusahaan juga dapat kembali membuka usahanya. Masyarakat juga berharap fasilitas publik seperti tempat ibadah, pendidikan, transportasi, dan lainnya dibuka  kembali.

Tetapi, harapan ini akan tetap menjadi harapan, jika semua pihak tidak memaksimalkan perannya. Terutama masyarakat, yang masih harus meningkatkan kesadaran, kebiasaan dan kedisiplinan untuk hidup dengan memperhatikan protokol kesehatan. Saat ini menjadi momentum yang tepat bagi bangsa Indonesia untuk bersama bangkit. Meningkatkan kemandiriannya dengan memaksimalkan potensi dan kreatifitas. Masyarakat perlu memperkuat disipilin diri untuk hidup dengan kebiasaan baru, seperti selalu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak fisik, dan mengurangi  kumpul bersama dengan banyak orang serta mengurangi kegiatan-kegiatan yang tidak perlu di luar rumah.  Kantor-kantor dan perusahaan juga bisa mulai menerapkan kebijakan area kerja yang fleksibel. Hasil baik yang dicapai pada masa pembatasan sosial berskala besar bisa dilanjutkan. Bangsa Indonesia harus bangkit bersama untuk menang melawan Covid-19.

Read 889 times