Monday, 26 March 2018 00:00

Kujang, Senjata Khas Jawa Barat

Written by 
Rate this item
(1 Vote)

Jawa Barat memiliki berbagai macam senjata tradisional, seperti Kujang, Balincong, Patik, Bedog, dan lain-lain. Kujang merupakan salah satu senjata tradisional Jawa Barat yang cukup terkenal karena keunikan bentuknya. Kujang mulai dibuat sekitar abad ke-8 atau ke-9, dikenal sebagai senjata tradisional masyarakat Sunda, Jawa Barat, yang memiliki nilai sakral dan kekuatan magis. Kujang juga disebut sebagai senjata kaum petani dan memiliki akar pada budaya pertanian.

secara umum, Kujang memiliki pengertian sebagai pusaka yang berasal dari pada Dewa. Sebagai sebuah senjata, sejak dahulu hingga saat ini Kujang menempati satu posisi yang sangat khusus dikalangan masyarakat Sunda. Pada masa lalu Kujang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat Sunda karena fungsinya sebagai peralatan pertanian. Dengan perkembangan kemajuan, teknologi, budaya, sosial dan ekonomi masyarakat Sunda, Kujang pun mengalami perkembangan dan pergeseran bentuk, fungsi dan makna. Dari sebuah peralatan pertanian, kujang berkembang menjadi sebuah benda yang memiliki karakter tersendiri dan cenderung menjadi senjata yang bernilai simbolik dan sakral.

setiap bagian Kujang memiliki namanya tersendiri, dimulai dari bagian ujung yang runcing yang digunakan untuk menoreh atau mencungkil disebut Papatuk atau Congo sampai Ganja atau Landaian, yaitu sudut runcing yang mengarah ke arah yang sama dengan Papatuk. Pada umumnya, Kujang memiliki 5 sampai 9 mata, Kujang yang tidak memiliki mata disebut sebagai Kujang Buta. Selain bentuk, karakteristik bahan Kujang juga sangat unik, karena cenderung tipis, bahannya bersifat kering, berpori dan banyak mengandung unsur logam alam.

menurut orang tua, ada yang memberikan falsafah yang sangat luhur terhadap Kujang sebagai “Ku-jang-ji rek neruskeun padamelan sepuh karuhun urang” yang artinya, Janji untuk meneruskan perjuangan nenek moyang, yaitu dengan menegakan cara-ciri manusia dan cara-ciri bangsa. Cara-ciri Manusia ada 5, Welas Asih (Cinta Kasih), Tatakrama (Etika Berprilaku), Undak Usuk (Etika Berbahasa), Budi Daya Budi Basa, Wiwaha Yuda Na Raga. Cara-ciri Bangsa ada 5, Rupa, Basa, Adat, Aksara, Kebudayaan.

Read 1873 times