Monday, 21 September 2020 00:00

Hari Ini dalam Sejarah

Written by 
Rate this item
(0 votes)

Tanggal 21 September 1964, Malta meraih kemerdekaan dari Britania Raya.  

Republik Malta adalah sebuah negara kepulauan di Eropa Selatan. Malta terdiri dari lima pulau, tiga di antaranya berpenghuni, di tengah-tengah Laut Tengah. Letaknya yang strategis telah menyebabkan Malta dijajah oleh berbagai penguasa selama berabad-abad. Penguasa terakhir Malta, Inggris, mengabulkan permintaan Malta untuk merdeka setelah Malta selama Perang Dunia kedua setia pada Inggris melawan Jerman. Malta memperoleh kemerdekaan dari Kerajaan Inggris dan bergabung dengan Persemakmuran Bangsa-Bangsa pada 21 September 1964.

Kami beralih ke 21 September 1999, gempa bumi di Taiwan.

Gempa buni berkekuatan 7.6 skala Richter melanda Taiwan pada 21 September 1999. Gempa tersebut menewaskan lebih dari 2.300 orang, menghancurkan pelabuhan T’ai-chung dan ribuan bangunan. Gempa juga menyebabkan kerusakan jaringan air dan listrik yang luas, dan melengkungkan jalan raya dan jembatan.  Kerugian gempa diperkirakan mencapai 9,2 milyar dolar AS. Akibat gempa, puluhan rumah dan bangunan lainnya runtuh. Tetapi di kawasan Wu-Feng, ada sebuah bangunan yang ternyata tidak semuanya runtuh, yaitu Sekolah Kuang-Fu. Untuk mengenang tragedi gempa bumi tersebut, Sekolah Kuang-Fu telah dijadikan museum gempa bumi di Taiwan dan diberi nama Museum gempa Taiwan 921.

Kami akhir Hari Ini dalam Sejarah dengan penyerangan pusat  perbelanjaan di Nairobi.

Pada 21 September 2013, orang-orang bersenjata tak dikenal menyerang pusat perbelanjaan kelas atas Westgate di Nairobi, Kenya. Serangan itu berlangsung sampai 24 September, mengakibatkan setidaknya 72 orang tewas, termasuk 61 warga sipil, 6 tentara Kenya dan 5 penyerang. Para penyerang menyandera dan kemudian terlibat dalam pertempuran senjata dengan pasukan keamanan Kenya. Lebih dari 200 orang dilaporkan terluka dalam penembakan massal.

Kelompok Islamis Al-Shabaab mengklaim bertanggung jawab atas insiden itu, yang dicirikan sebagai pembalasan atas penyebaran militer Kenya di Somalia.

Read 572 times Last modified on Tuesday, 22 September 2020 08:29