Wednesday, 23 September 2020 00:00

HDS

Written by 
Rate this item
(0 votes)

VOI HDS Kami awali dengan peristiwa 23 September 1943, Mussolini mendirikan Republik Sosial Italia.  

Pada bulan Juli 1943, setelah Pasukan Sekutu berhasil menghantam Italia di Afrika Utara dan kemudian menduduki Sisilia, Raja Vittorio Emanuele III, bersama Dewan Fasis Nasional Italia mencopot jabatan dan menangkap Mussolini. Setelah Mussolini digulingkan, Raja Emanuele III kemudian mendiskusikan gencatan senjata dengan Sekutu. Saat gencatan senjata disetujui kedua pihak, Nazi Jerman dengan cepat menginvasi wilayah utara Italia dan membebaskan Mussolini dari penjara serta mendirikan Republik Sosial Italia (RSI). RSI memproklamirkan kemerdekaanya pada 23 September 1943 dan mengklaim wilayahnya adalah seluruh daratan lama Italia. Republik ini didukung oleh Partai Republik Fasisme. Secara hukum, ibu kota Republik Sosial Italia adalah Roma, akan tetapi de facto pusat pemerintahan berada di Salò.

Beralih ke peristiwa 23 September 1983, bom meledak di pesawat Gulf Air 771.

Sebanyak 107 penumpang dan 5 awak di pesawat Gulf Air penerbangan 771 dari Kota Karachi, Pakistan ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab dinyatakan tewas ketika pesawat itu terbang menukik tajam menghantam padang gurun dekat Mina Jabel Ali, 40 kilometer dari Abu Dhabi pada 23 September 1983. Sebagian korban tewas adalah warga negara Pakistan yang hendak kembali ke Abu Dhabi dan Bahrain setelah menghabiskan liburan Idul Adha bersama keluarga mereka di kampung halaman. Berdasarkan hasil penyelidikan American National Transportation Safety Board terhadap kotak hitam yang dirilis pada 1987, pesawat jenis Boeing 737-2P6 itu meledak karena bom waktu yang diletakkan di bagasi.

Kita Akhiri dengan peristiwa 23 September 1968, Hari Bahari Nasional dirayakan pertama kali.

Melalui Surat Keputusan No 249 tahun 1964, Presiden Soekarno menetapkan 23 September menjadi Hari Maritim.Menyusul peristiwa Gerakan Satu Oktober 1965 jabatan Presiden Soekarno digantikan Soeharto.Indonesia yang dipimpin Presiden Soeharto untuk pertama kali merayakan Hari Bahari pada 23 September 1968 di Manado.Soeharto berharap peringatan ini dapat dijadikan momentum untuk melestarikan serta meningkatkan potensi bahari nusantara mengingatIndonesia memiliki bentang lautan yang indah karena lebih dari 70 persen dari wilayah Indonesia adalah lautan.

Read 736 times Last modified on Thursday, 24 September 2020 10:36