Thursday, 05 April 2018 11:22

Menjadi Intel Pasar Indonesia di Luar Negeri

Written by 
Rate this item
(0 votes)

Sebagai marketing diplomat harus memiliki kemampuan Market Intelligence yang menjadikannya intel pasar Indonesia di luar negeri. Hal tersebut diungkapkan pakar ekonomi Dr. Rofiqoh Rokhim dihadapan peserta Sekolah Staf Dinas Luar Negeri (Sesdilu) Angkatan ke-60 Kementerian Luar Negeri pada Senin, 2 April 2018. Rofiqoh menjelaskan, para diplomat harus menguasai market intelligence dengan cara mengumpulkan data dan informasi ekonomi negara tujuan untuk diolah menjadi pengetahuan yang dapat digunakan oleh para pembuat kebijakan dan pelaku ekonomi di Indonesia. Terdapat 6 garis besar informasi yang harus dikumpulkan di negara tujuan, yaitu keadaan ekonomi, kondisi sosial budaya, analisa keadaan alam, tren teknologi di negara tujuan, dan situasi politik dan hukum negara tujuan. Ekonom yang sehari-hari aktif mengajar sebagai dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia tersebut juga menghimbau agar sebelum 'jualan', para diplomat harus lebih banyak 'jalan-jalan' ke daerah untuk mengetahui potensi Indonesia, tidak melulu ke luar negeri saja.

Presiden Bahas Peningkatan Ekonomi Dengan Sejumlah Dubes

Presiden Joko Widodo membahas upaya peningkatan ekonomi Indonesia dengan negara-negara sahabat saat 11 Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh  menyerahkan surat-surat kepercayaan di Istana Merdeka, Jakarta. Untuk beberapa negara yang berasal dari Uni Eropa, Presiden kembali menekankan mengenai pentingnya kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan antara Indonesia dengan Uni Eropa dan saat ini sedang menegosiasikan Indonesia-UE CEPA dan tentang perdagangan kelapa sawit. Hal itu dikatakan Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi di Istana Kepresidenan, Jakarta Rabu (4/4), usai mendampingi Presiden dalam acara tersebut. Ketika berbincang dengan Duta Besar Rusia, Lyudmila Georgievna Vorobieva, Presiden membahas tentang target peningkatan perdagangan bilateral dari Rp3 miliar ke angka Rp5 miliar. Bersama Duta Besar Australia, Gary Francis Quinlan, Presiden membahas tentang Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA). Sementara dengan Duta Besar Korea Selatan, Kim Chang-beom, Presiden membahas upaya peningkatan kerja sama ekonomi di bidang industri. Menlu mengatakan, pada saat Presiden Korea Selatan datang ke Indonesia, dari 'Strategic Partnership' kemudian dinaikkan menjadi 'Special Strategic Partnership' yang terfokus pada akselerasi industrialisasi. Maka Presiden meminta agar fokus akselerasi industrialisasi ini juga kemudian dilanjutkan menjadi fokus kerja sama Indonesia dengan Korea Selatan.

Kementerian Pariwisata-KBRI Hanoi berkolaborasi rebut wisatawan Vietnam.

Kementerian Pariwisata bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Hanoi menggelar "Sales Mission Toba Lake Destination 2018", ajang promosi langsung untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan Vietnam ke Indonesia. Hal itu dikatakan Minister Counsellor selaku wakil KBRI Hanoi, Suryana Sastradiredja, dalam siaran pers kepada Antara, di Jakarta, Selasa. “Sales Mission Toba Lake Destination" digelar di Apricot Hotel Hanoi, pada Senin 2 April 2018, diikuti tujuh perwakilan pelaku perjalanan Indonesia dari Jakarta, Jawa Barat, Yogyakarta dan Bali, serta 38 operator biro perjalanan wisata di Hanoi, Vietnam. Suryana menjelaskan, "Sales Mission Toba Lake Destination,2018", berhasil mencatat 670 paket wisata dengan nilai perolehan transaksi sekitar Rp1,56 miliar atau sekitar 113.820 dolar AS. Keberhasilan yang fantastis terdiri atas transaksi riil, yaitu penjualan 110 paket wisata senilai Rp429,18 juta atau 31.100 dolar AS dan transaksi potensial berupa 560 paket wisata senilai Rp1,138 miliar atau 826.589 dolar AS. Transaksi ini meningkat dibanding tahun lalu. Sementara itu, Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional I Kementerian Pariwisata, Masruroh mengatakan, Misi Toba ini menawarkan berbagai paket wisata dengan potongan harga menarik bagi wisatawan yang masuk ke Provinsi Kepulauan Kepri, melalui Singapura dan Johor Bahru Malaysia melalui jalur laut. Paket wisata yang ditawarkan mulai dari harga tiket kapal feri menuju Kepri, akomodasi, aktifitas golf, spa, shopping, dan lainnya. 

Read 974 times