Friday, 06 April 2018 08:23

Peta Jalan Making Indonesia 4.0 Resmi Diluncurkan.

Written by 
Rate this item
(0 votes)

Presiden Joko Widodo meluncurkan peta jalan mengenai strategi Indonesia dalam implementasi memasuki Industri 4.0 yang digagas Kementerian Perindustrian dengan nama "Making Indonesia 4.0". Making Indonesia 4.0 tersebut diluncurkan bersamaan dengan pembukaan Indonesia Industrial Summit 2018 di Jakarta Convention Centre, Senayan, Jakarta Pusat, pada Rabu pagi (4/3).

Dalam sambutannya di acara tersebut, Presiden Joko Widodo mengatakan, revolusi industri 4.0 saat ini sedang mentransformasi dunia. Indonesia, seperti negara-negara lainnya, harus bersiap dan mengantisipasi perubahan besar ini. Presiden Joko Widodo menggambarkan revolusi industri 4.0 terdiri dari kombinasi komputasi awan atau cloud computing dengan mobile internet. Penggabungan semuanya menjadikan generasi industru baru robotik seperti pesawat drone, autonomous vehicle atau kendaraan otonom yang bisa mengendarai diri sendiri tanpa dikendarai manusia.

Presiden Joko Widodo mengutip riset oleh McKinsey Global Institute di tahun 2015 yang mengatakan, Revolusi Industri 4.0 dampaknya akan 3.000 kali lebih dahsyat daripada Revolusi Industri pertama di Abad ke 19. McKinsey mengatakan, kecepatan perubahan ini akan 10 kali lebih cepat.

Namun, Presiden Jokowi tidak yakin terhadap kekhawatiran banyak pihak yang memperkirakan revolusi industri ini akan menghilangkan banyak lapangan kerja. Ia justru percaya, Revolusi Industri 4.0 akan melahirkan jauh lebih banyak lapangan kerja baru daripada jumlah lapangan kerja yang hilang. Dalam peta jalan "Making Indonesia 4.0" yang telah diluncurkan, pemerintah memiliki agenda untuk mewujudkan pembukaan sepuluh juta lapangan kerja baru di tahun 2030. Industri Indonesia pada saat itu diharapkan telah mampu mengimplementasikan industri 4.0 dan bersaing dengan negara-negara lainnya.

Sementara itu Menteri Perindustrian RI, Airlangga Hartarto mengatakan, untuk penerapan awal Industri 4.0, Indonesia akan berfokus pada lima sektor manufaktur, yaitu industri makanan dan minuman, industri tekstil dan pakaian, industri otomotif, industri kimia, serta industri elektonik. Menurut Airlangga, sektor ini dipilih setelah melalui evaluasi dampak ekonomi dan kriteria kelayakan implementasi yang mencakup ukuran Produk Domestik Brutto PDB, perdagangan, potensi dampak terhadap industri lain, besaran investasi, dan kecepatan penetrasi pasar. Di samping itu, Making Indonesia 4.0 memuat 10 inisiatif nasional yang bersifat lintas sektoral untuk mempercepat perkembangan industri manufaktur di Indonesia.  

Peluncuran Peta Jalan Making Indonesia 4.0 dihadiri pimpinan dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto sebagai tuan rumah, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, para duta besar negara sahabat, bupati dan walikota, perwakilan Kamar Dagang dan Industri ( KADIN ), perwakilan asosiasi industri, dan pengusaha.

Read 925 times