Friday, 08 January 2021 00:00

Alat Pendeteksi Kebersihan Air Laut

Written by 
Rate this item
(0 votes)
Antaranews Antaranews

Pencemaran air laut menjadi permasalahan di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Sampah plastik yang menumpuk tidak hanya berdampak pada sector pariwisata saja. Penumpukan sampah dan logam berat di kawasan pantai mengakibatkan penurunan kualitas biota laut. Melalui permasalahan tersebut, dua mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) Universitas Airlangga, yaitu Yolandha Sepiani Nurhanifah dan Reza Istiqomatul Hidayah mencetuskan inovasi Alat Pendeteksi Kebersihan Laut berbasis Internet of Things (IoT) dan Alarm Otomatis sebagai Pengontrol Kelestarian Lingkungan Perairan yang disingkat ATLANTIS.

 

 

Konsep ATLANTIS bergantung pada internet. Cara kerjanya menggunakan kamera digital yang digunakan untuk mevisualisasi keadaan laut, kemudian merekam dan mengirimkan sinyal pada mikrokontroler yang disambungkan dengan tampilan pada layar LCD. Kamera ini terhubung pada komputer untuk mendeteksi sampah plastik dan logam berat yang terkandung di dalam perairan.

 

 

Secara bersamaan, saat layar LCD menampilkan data kondisi perairan laut, terdapat alarm otomatis yang akan berbunyi dan menyala sesuai tingkatannya. Alarm yang berwarna hijau menandakan kondisi perairan yang normal, kuning untuk waspada, dan merah untuk bahaya. Alarm akan berbunyi setiap 30 hari sekali guna memonitoring kondisi perairan laut. Inovasi gagasan tersebut berhasil menyabet juara I Tingkat Nasional Kategori Lomba Inovasi Produk Festival Inovasi dan Kreativitas Mahasiswa 2020 Universitas Khairun Ternate.

 

 

 

 

Read 871 times Last modified on Friday, 08 January 2021 09:50