Kepala Fungsi Ekonomi Kedutaan Besar RI Laos, Wishnu Krisnamurthi, optimistis, jumlah neraca perdagangan Indonesia dengan Laos akan melesat. Ia menilai defisit perdagangan yang dialami Indonesia akan mengalami surplus pada tahun-tahun mendatang. Wishnu Krisnamurthi di Vientiane, Laos, Minggu (6/5) memaparkan, saat nilai neraca perdagangan Indonesia-Laos pada 2014 mencapai sekitar 44 juta dolar Amerika, ternyata Indonesia pernah mengalami defisit sekitar 35 juta dolar. Namun, selama beberapa tahun jumlah defisit tersebut semakin mengecil. Selain itu, ia juga mengingatkan adanya kontrak pengiriman batubara ke Laos sebesar 7 juta ton per tahun yang dimulai pada 2021. Laos akan mengimpor batubara untuk kebutuhan pembangkit listrik yang sedang dibangun mereka. Menurutnya, bila pengiriman ekspor komoditas tersebut jadi dilakukan, maka Indonesia bisa mendapatkan surplus perdagangan yang sangat besar. antara