Wednesday, 09 May 2018 11:10

Kementerian Perdagangan RI Kirim Tim Pelatihan Ekspor-Impor ke Afghanistan

Written by 
Rate this item
(0 votes)


Kementerian Perdagangan RI menyelenggarakan pelatihan ekspor-impor untuk para pengusaha Afghanistan di Kabul, Afghanistan. Kegiatan yang bertajuk 'Training on Export-Import Procedure' ini berlangsung pada 7 hingga 9 Mei ini. Kementerian Perdagangan berharap, pelatihan ini berkontribusi meningkatkan hubungan dagang dan neraca perdagangan Indonesia-Afghanistan di masa depan. Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia, Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan menggelar pelatihan ini sebagai program pengembangan kapasitas, bersinergi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia Kabul.

Pelatihan ini mendorong pengusaha Afghanistan untuk bermitra dengan pengusaha Indonesia. Materi pelatihan menitikberatkan pada peningkatan neraca perdagangan Indonesia-Afghanistan lewat kegiatan ekspor dan impor. Selain itu, pelatihan ini juga memberikan pengetahuan mengenai perdagangan internasional kepada para pengusaha. Demikian dikatakan Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Arlinda, pada kesempatan terpisah di Jakarta, Senin (7/5).

Pelatihan ekspor-impor di Afghanistan adalah tindak lanjut kunjungan bilateral Presiden RI Joko Widodo ke Afghanistan bulan Januari lalu untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dan perdagangan antara kedua negara. Pelatihan ini juga menjadi bentuk dukungan Presiden RI dalam upaya mewujudkan perdamaian bagi warga Afghanistan. Sebanyak 30 peserta berpartisipasi dalam pelatihan ini. Para peserta terdiri atas pengusaha Afghanistan yang ingin melakukan kegiatan ekspor-impor dengan Indonesia, dan pejabat instansi pemerintah Afghanistan. Pelatihan ekspor-impor ini juga menjadi salah satu cara Indonesia meningkatkan ekspor ke negara tujuan ekspor nontradisional. Nilai ekspor Indonesia ke Afghanistan tahun 2017 tercatat sebesar 20,2 juta dolar Amerika. Sedangkan nilai impor Indonesia dari Afghanistan tahun 2017 tercatat sebesar 29 ribu dolar Amerika. Menurut Arlinda, pengusaha Indonesia berpeluang besar meningkatkan ekspor ke Afghanistan, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih besar. Salah satunya terlihat dari jumlah pembeli Afghanistan yang mengunjungi Trade Expo Indonesia tahun 2017 sebanyak 266 orang. Kunjungan pembeli Afghanistan tersebut menghasilkan transaksi dagang sebesar 64 ribu dolar Amerika. Produk utama yang diminati antara lain, perlengkapan rumah tangga, produk dari kayu, produk herbal, dan kertas serta produk kertas.

Narasumber dalam pelatihan ini berasal dari kalangan praktisi di bidang ekspor dan impor. Materi yang disajikan meliputi pengenalan produk potensial Indonesia dan Afghanistan, tinjauan kegiatan ekspor-impor, prosedur dan dokumen ekspor-impor, sistem pembayaran ekspor-impor, prosedur transportasi dan penanganan kargo ekspor-impor, ketentuan perdagangan internasional, kalkulasi dan penentuan harga ekspor, latihan pengisian dokumen ekspor, serta kisah sukses para eksportir.

 

Read 934 times