Sunday, 01 July 2018 00:00

Kuliner Binarundak di Motoboi Besar, Provinsi Sulawesi Utara

Written by 
Rate this item
(0 votes)

 

Binarundak adalah salah satu jenis makanan khas di wilayah kelurahan Motoboi Besar, kecamatan Kotamobagu Timur, Kota Kotamobagu, Provinsi Sulawesi Utara. Untuk sebagian besar warga Sulawesi Utara menyebut Barundak ini dengan sebutan Nasi Jaha, atau di Gorontalo dikenal dengan sebutan Nasi Bulu. Di beberapa tempat di pulau Sumatra, Binarundak ini dikenal dengan sebutan Lemang.

di kelurahan Motoboi Besar, Kecamatan Kotamobagu Timur, Kota Kotamobagu, Provinsi Sulawesi Utara, Binarundak sudah menjadi Ikon. Di sini telah berdiri sebuah Tugu Binarundak dengan tinggi 18 meter, besar lingkaran bangunan 70 centimeter dan garis tengah alas seluas 1 ½ meter. Tugu yang diresmikan oleh Wali Kota Kotamobagu pada tanggal 2 Agustus 2014 ini berdiri tegak dan kokoh di tengah kampung.

Makan binarundak di kelurahan Motoboi Besar sudah menjadi tradisi tersendiri. Biasanya 1 minggu setelah Hari Raya Idul Fitri warga setempat selalu menggelar perayaan Lebaran Binarundak. Tradisi Binarundak ini sengaja dibuat oleh warga yang pulang mudik dari rantau , seperti dari Jawa, Sumatra kalimantan dan daerah-daerah lainnya. Selain menjadi rangkaian perayaan Idul Fitri, tradisi ini juga merupakan ajang   bermaaf-maafan sebelum pemudik kembali ke tempat perantauannya.Pada puncak perayaannya, berton-ton sabut kelapa dan bahan Binarundak disiapkan warga untuk pembuatan Binarundak. Pengolahan Binarundak ini terbilang unik. Bahan –bahan Binarundak yang terdiri dari beras ketan dicampur dengan racikan rempah dan bumbu seperti bawang merah, jahe, serai, dan santan. Kemudian campuran beras ketan dan bumbu tersebut dimasukkan ke dalam batang bambu yang telah dilapisi daun pisang. Setelah itu bambu tersebut dibakar dengan menggunakan sabut kelapa bercampur tempurung. Sepanjang proses pembuatan Binarundak, masyarakat bergantian membakar ataupun membolak-balikkan makanan khas itu agar masaknya merata. Saat pembakaran Binarundak , asap tebal mengepul sepanjang jalan. Pada saat ini, di antara mereka yang belum sempat saling berkunjung pada saat lebaran Idul fitri, menggunakan kesempatan tersebut untuk saling bersilahturahmi.

menjelang sore, sebagian besar Binarundak yang telah matang diangkut oleh panitia yang bertugas untuk dikumpulkan di suatu tempat yang telah ditentukan. Di beberapa pos, sebagian Binarundak di sisihkan dan disajikan untuk langsung disantap bersama.

Read 1855 times Last modified on Monday, 02 July 2018 09:27