Thursday, 05 July 2018 00:00

Ritual Baharagu

Written by 
Rate this item
(1 Vote)

Hari ini akan memperkenalkan Ritual Baharagu. pagelaran budaya Kalimantan bertajuk Festival Banjar 2018 telah berlangsung 29 Juni hingga 1 Juli kemarin di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta. Festival dilaksanakan selama tiga hari tersebut, menyajikan ragam kebudayaan dan kesenian khas Banjar dan Dayak Meratus. Kekhasan asal Banjar, seperti tari-tarian, kuliner tradisional, bahkan perahu-perahu dari pasar apung yang ada disejumlah titik di Banjarmasin, Kalimantan Selatan pun turut dihadirkan. Menariknya, diantara rangkaian atraksi yang tampil kemarin, ada hal yang tidak biasa, yaitu keluarnya masyarakat pedalaman Dayak yang selama ini tidak pernah melangkah keluar dari lingkungannya. Warga Dayak tersebut melakukan ritual Baharagu, sebuah ritual pengobatan adat Dayak tradisional, yang berkaitan dengan kepercayaan pada roh leluhur.

Etnik Dayak di Kalimantan umumnya memiliki ritual penyembuhan penyakit yang disebut sebagai upacara Balian. Atau oleh masyarakat Dayak Paramasan lebih sering disebut dengan nama Baharagu. Baharagu merupakan ritual untuk pengobatan terhadap orang sakit. Kesembuhan diperoleh melalui permohonan Balian atau Guru Jaya (Kepala Suku) kepada Maha Kuasa melalui ritual tertentu, sehingga pengganggu atau pemberi penyakit segera hilang dari orang yang sakit. Untuk ritual ini, perlu dipersiapkan bubur dan kue warna-warni, minuman kopi, telur dan benda logam seperti uang kuno. Perlengkapan ritual baharagu lainnya adalah pelepah daun kelapa (hanau) yang masih muda. Pelepah ini diikat bagian ujungnya dan digantung ke atap/plafon rumah dan ujung yang lain dibiarkan terurai.

Saat ritual berlangsung, si penderita sakit dibaringkan dihadapan kerabat. Selanjutnya balian akan berdoa dan memanggil roh-roh leluhur dan dewa-dewa, serta melakukan pembacaan mantra (mamang) diiringi dengan tabuhan gendang. Balian akan menari-nari kerasukan dan mengerahkan dayanya untuk membangkitkan, atau mengambil penyebab sakit yang bersarang ditubuh penderita. Balian kemudian menghisap (dengan mulut) pada tempat yang sakit, maka biasanya akan keluar berbagai benda seperti jarum, paku, kawat, tanah, kerikil batu, serangga dan sebagainya. Setelah melakukan ritual, pasien akan menjalani masa berpamantang yang berarti tidak boleh beraktivitas dua hari satu malam. Pada masa ini, si pasien dilarang beraktivitas di luar rumah.

Ritual Baharagu digelar pada hari pertama Festival Dayak 2018. Selain disaksikan oleh masyarakat luas, ritual ini juga disaksikan para dubes yang hadir. Masyarakat sangat antusias menyaksikan ritual ini, karena belum pernah dipertunjukkan dan jarang diketahui oleh masyarakat luas. Tidak biasa seperti pada pengobatan baharagu pada umumnya yang mengeluarkan penyebab penyakit dalam bentuk jarum, paku, kawat, tanah, dan batu kerikil, ritual baharagu kemarin melakukan pengobatan adat, lalu penyakitnya dipindahkan ke ayam, yang nantinya disembelih.

Read 1645 times