Wednesday, 18 July 2018 11:15

India Jajaki Kerjasama Perdagangan Gula Dengan Indonesia

Written by 
Rate this item
(0 votes)

India saat ini tengah berupaya menjajaki kerjasama perdagangan gula dengan Indonesia. India sebagai negara terbesar kedua produsen gula dunia berupaya mengekspor kelebihan produksi gulanya ke Indonesia. Tidak hanya itu, India berencana membantu Indonesia melakukan revitalisasi pabrik gula di Indonesia yang sebagian besar adalah peninggalan pemerintah Kolonial Belanda. Namun, untuk mewujudkan kerjasama tersebut, Indonesia diminta untuk mempertimbangkan kembali besaran bea masuk yang dinggap masih terlalu tinggi sehingga membuat produk gula India tidak kompetitif di pasar Indonesia. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Republik Indonesia (RI), Oke Nurwan, usai menghadiri India Indonesia Forum on Sugar Trade di Jakarta, Selasa 17 Juli.

Ada perlakuan yang berbeda oleh Indonesia dimana sugar mereka tidak menjadi kompetitif karena impor tariffnya 10 persen. Sementara dari yang lain Australia sama thailand kan masih five percent. Sehingga barusan mereka dititipin lagi, tolong ini dilihat lagi. Terus mereka juga bisa saja government to government mengajak,  membangun untuk, apa mereka tahu permasalahan kita Salah satunya adalah pabrik – pabrik di kita, pabrik gula yang umurnya sudah tua dan sebagainya. Mereka punya teknologi untuk itu ‘, ungkap Oke Nurwan

Oke Nurwan lebih lanjut mengatakan, pihaknya akan mempertimbangkan keinginan India untuk mengekspor gula produksinya ke Indonesia. Ia juga menyatakan, Indonesia secara prinsip terbuka dan tidak membatasi diri untuk melakukan kerjasama perdagangan dengan berbagai negara. Namun, ia tetap meminta India sebagai negara pengekspor untuk menyesuaikan produknya dengan spesifikasi dan ketentuan yang telah ditetapkan sebelumnya. India merupakan negara produsen gula kedua terbesar di dunia setelah Brazil. Baru – baru ini, Asosiasi Pabrik Gula India menyatakan, produksi gula di India pada tahun ini diproyeksikan akan meningkat sebesar 10 persen dengan total produksi mencapai 35 juta ton. (VOI/Rezha)

Read 568 times Last modified on Wednesday, 18 July 2018 11:34