Wednesday, 23 November 2022 18:02

The 2nd Bright Green Summit: Indonesia Perkuat Komitmen Pada Isu-Isu Perubahan Iklim, Keberlanjutan, dan Energi Terbarukan

Written by 
Rate this item
(0 votes)

Jakarta (voinews.id) : Duta Besar RI Stockholm, Kamapradipta Isnomo, bersama dengan Dubes Prancis, Jerman, dan Australia untuk Swedia menjadi anggota panelis pada sesi “Perspektif Nasional dalam Transisi Hijau" dalam acara The 2nd Bright Green Summit yang diselenggarakan oleh Mundus International dan American Chamber of Commerce Chapter Sweden.

 

Tema utama yang diusung pada tahun ini adalah “Tanggapan Cepat Terhadap COP27", dengan menghadirkan berbagai pemangku kepentingan, baik dari pemerintahan, bisnis maupun akademisi, untuk saling bertukar pikiran atas hasil-hasil COP27 serta implikasi dan langkah-langkah tindak lanjutnya.

 

“Dengan dihasilkannya berbagai kesepakatan dalam COP27 di Sharm el-Sheikh dan KTT G20 di Bali, seluruh pihak sepatutnya memanfaatkan momentum positif ini untuk terus tingkatkan komitmen dalam penanganan isu-isu perubahan iklim, keberlanjutan, dan energi terbarukan," ucap Dubes Kamapradipta dalam keterangan yang diterima, Rabu (23/11) di Jakarta.

 

Menanggapi pertanyaan moderator, Dubes Kamapradipta menjelaskan lebih lanjut beberapa langkah konkrit Pemerintah Indonesia dalam menanggapi isu-isu tersebut, antara lain penciptaan Kerangka Transparansi Nasional yang sejalan dengan Kesepakatan Paris; komitmen untuk terus kembangkan energi baru dan terbarukan; penerapan moratorium izin pembukaan lahan; serta pengurangan penebangan liar dan kebakaran hutan.

 

Para panelis sepakat bahwa transisi hijau membutuhkan komitmen seluruh pemangku kepentingan, tidak saja pemerintah, namun juga sektor bisnis yang perlu terus tingkatkan investasi dan kembangkan inovasi di bidang teknologi hijau dan berkelanjutan. 

 

Terkait hal ini, Dubes Kamapradipta menekankan bahwa Indonesia siap bermitra dan terbuka untuk investasi asing, terutama dari Swedia, yang memiliki misi dan visi serta komitmen untuk mengembangkan teknologi hijau di Indonesia.

 

“Dengan track record inovasi dan teknologi yang luar biasa, Indonesia sangat berharap perusahaan Swedia dan Eropa mulai melirik Indonesia sebagai salah satu tujuan investasi untuk mengembangkan usahanya," ucap Dubes Kamapradipta. 

 

"Contohnya, sebagai negara yang kaya dengan cadangan nickel, Indonesia siap berperan besar dalam global supply chain industri baterai dan pengembangan kendaraan listrik," tambahnya.

 

Bright Green Summit tahun ini menampilkan sesi panel yang membahas berbagai isu relevan dengan transisi hijau, antara lain mobilitas, perdagangan dan investasi hijau, digitalisasi dan infrastruktur. Beberapa perusahaan dan pihak yang turut berpartisipasi dan mendukung acara, antara lain Microsoft, Coca-Cola, Lufthansa, dan Nasdaq. (Ndy)

Read 369 times