Jakarta (voinews.id) : Dalam kunjungan kerja di New York, AS, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi telah melakukan pertemuan dengan sejumlah pihak guna membahas dukungan bagi pendidikan perempuan di Afghanistan serta pencalonan Indonesia di Dewan HAM PBB.
Berdasarkan keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Jumat (20/1), beberapa pihak yang ditemui Menlu Retno dalam kunjungan kerjanya di New York diantaranya Utusan Khusus AS untuk Afghanistan, Rina Amiri.
Dalam pertemuannya dengan Rina Amiri, kedua pihak membahas sejumlah isu diantaranya mengenai tindak lanjut International Conference on Afghan Women’s Education (ICAWE).
Konferensi Internasional yang diselenggarakan pada tanggal 9 Desember 2022 di Bali itu menghasilkan komitmen politis dan dukungan konkrit untuk pendidikan dan pemberdayaan perempuan Afghanistan.
Pada pertemuan itu, Menlu Retno menyampaikan pentingnya menjajaki metode pendidikan alternatif seperti daring, pemberdayaan perempuan melalui pendidikan informal, serta dialog antar pemuka agama negara Islam dengan Afghanistan.
Selain bertemu Rina Amiri, dalam kunjungannya ke New York, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi juga bertemu dengan para Wakil Tetap negara-negara yang berpengaruh dalam isu Afghanistan di PBB.
Negara tersebut antara lain AS, Inggris, Rusia, dan RRT (yang juga merupakan anggota tetap DK PBB), sejumlah negara Islam seperti Pakistan dan Turkiye, serta negara donor seperti Jerman dan Swiss.
Selain membahas bantuan kemanusiaan dan dukungan bagi pendidikan perempuan di Afghanistan, Menlu Retno juga berbagi prioritas keketuaan Indonesia di ASEAN tahun 2023, yaitu perkembangan di Myanmar dan kawasan Indo-Pasifik.
Secara terpisah, Menlu Retno juga bertemu dengan Wakil Direktur Eksekutif UNICEF. Pertemuan ini digelar untuk memastikan masyarakat internasional terus memberikan bantuan kemanusiaan yang vital bagi rakyat Afghanistan.
Sebelumnya, Menlu Retno bertemu Wakil Tetap Botswana, Burundi, dan Rwanda. Pertemuan membahas pencalonan Indonesia di Dewan HAM PBB periode 2024-2026. Dalam pertemuan itu, Menlu Retno menyampaikan kedekatan bilateral kedua negara dan track record Indonesia dalam isu hak asasi manusia.
Menlu Retno menyampaikan harapan agar seluruh negara tersebut dapat memberikan dukungannya dalam pemungutan suara di Majelis Umum PBB pada bulan Oktober tahun ini.