VOInews, Jakarta: PT. PLN (Persero) menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding) dengan Hydrogen de France SA (HDF Energy) untuk pengembangan teknologi hidrogen di Indonesia. Penandatanganan MoU dilaksanakan pada Selasa (18/4/2023) dan disaksikan oleh Menteri Perdagangan Luar Negeri Prancis, Olivier Becht, bersama dengan Duta Besar RI untuk Prancis, Andorra, Monako, dan UNESCO, Mohamad Oemar.
“Kerjasama antara PLN dan HDF merupakan salah satu cara dalam menghadapi tantangan kenaikan kebutuhan energi di masa mendatang dengan memanfaatkan energi terbarukan dan investasi terhadap solusi inovatif,” jelas Dubes Oemar dalam keterangan resmi KBRI Paris yang diterima di Jakarta, Rabu (19/4/2023).
Duta Besar Mohamad Oemar mengatakan, MoU antara PLN dan HDF bertujuan untuk membangun kerjasama antar kedua perusahaan dalam pengembangan bisnis hidrogen, khususnya di sektor pembangkit.
Sementara itu, Menteri Perdagangan Luar Negeri Prancis, Olivier Becht, dalam sambutannya menyampaikan, kerja sama Indonesia – Prancis terus meningkat dari tahun ke tahun. Ia mengatakan, Pemerintah Prancis berkomitmen untuk mendorong kerjasama dengan Indonesia sebagai mitra strategisnya, sesuai dengan kebijakan pemerintahan Prancis di Indo-Pasifik.
“Pemerintah Prancis mendukung Indonesia dalam melakukan transisi energi dan untuk itu kami sangat mendukung kerjasama antara HDF dan PLN ini,” katanya.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyampaikan HDF dan PLN memiliki komitmen bersama dalam memastikan hadirnya energi bersih yang handal dan terjangkau. Melalui kolaborasi ini, PLN berencana untuk mempercepat pengembangan teknologi hidrogen di Indonesia, serta mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil.
Darmawan juga menambahkan, PLN menyadari pentingnya kegiatan penurunan emosi di sektor pembangkit. Oleh karenanya, PLN merasa bangga menjadi bagian dari masyarakat global dalam mencari solusi inovatif dalam penyediaan energi yang lebih bersih untuk generasi mendatang.
“Kerjasama ini menandai era baru pemanfaatan energi terbarukan yang dapat berperan sebagai baseload dan menghadirkan listrik 24 jam dari berbagai sumber energi, termasuk hidrogen. Kami juga berharap bahwa kolaborasi PLN dan HDF dapat memperkuat Kerjasama bilateral Indonesia dan Prancis,” kata Darmawan.
HDF adalah perusahaan Prancis yang merupakan pelopor pemanfaatan hydrogen di sektor pembangkit. HDF mengembangkan dan mengoperasikan infrastruktur hidrogen berskala megawatt untuk memasuk kebutuhan energi dengan memanfaatkan energi terbarukan.
Dalam keterangan KBRI Paris disebutkan, kerjasama ini dapat mendorong percepatan pengembangan pembangkit berskala megawatt yang menghasilkan listrik yang stabil, berkelanjutan, dan ramah lingkungan, ke jaringan 24/7, melalui pembangkit Renewstable®. Pembangkit ini menggabungkan sumber energi terbarukan intermittent (surya atau bayu) dan penyimpan tenaga listrik jangka panjang menggunakan hidrogen.
Pembangkit Renewstable® merupakan pembangkit alternatif yang ramah lingkungan karena hanya memanfaatkan energi dari surya atau bayu serta air untuk menghasilkan listriik yang stabil, sehingga tidak menghasilkan emisi atau polusi suara. Keunikan Renewstable® terletak pada kemampuannya untuk berperan sebagai pembangkit baseload yang seluruhnya memanfaatkan energi terbarukan.
Direktur Asia HDF Energy, Mathiew Geze, menyatakan HDF Energy merasa sangat bangga dapat bermitra dan berkolaborasi dengan PT PLN (Persero) untuk mempercepat pengembangan proyek pembangkit hidrogen di Indonesia.
“Pembangkit Renewstable® kami dapat berkontribusi terhadap upaya dekarbonisasi Indonesia di sektor pembangkit sambil mendukung agenda Pemerintah terkait pembangunan di Indonesia Timur,” ujar Geze.
Dirinya pun menyampaikan komitmen untuk menyiapkan sejumlah proyek yang akan menempatkan Indonesia sebagai negara terdepan dalam pemanfaatan hidrogen hijau di Asia.