VOInews, Jakarta: Indonesia dan Slovenia sepakat untuk menjajaki kerjasama perdagangan yang lebih potensial, seperti farmasi, produk tekstil, dan furnitur. Kedua negara juga menjajaki kemungkinan kerja sama logistik dengan Pelabuhan Koper untuk meningkatkan perdagangan keduanya.
“Kami sangat senang mencatat bahwa perdagangan kami sedang menikmati tren kenaikan sebesar 14,71% dalam lima tahun terakhir. Dan tahun lalu, nilai perdagangan meningkat sebesar 45,4%,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangan yang disampaikan usai menerima Menteri Luar Negeri Slovenia Tanja Fajon, di Gedung Kementerian Luar Negeri Jakarta, Rabu (24/5).
Sementara di bidang investasi, menurut Retno, dirinya menyampaikan sejumlah prioritas investasi di Indonesia antara lain energi terbarukan, teknologi, dan inovasi.
“Dan kami sepakat untuk mempercepat penyelesaian negosiasi Indonesia-EU CEPA,” katanya.
Kedua Menteri juga membahas kerja sama di sektor pendidikan dan pertukaran pemuda. Menurut Retno, Indonesia dan Slovenia mencari cara untuk memperluas kerja sama ini.
“Kami akan menyelesaikan pembahasan rencana kerja sama berkelanjutan antara Universitas Jambi dan Universitas Llubljana,” kata Retno.
Selain itu, menurutnya, kedua negara sepakat untuk mendorong kolaborasi lebih lanjut antara lembaga akademik. Ia menambahkan, upaya ini akan didorong antara lain melalui Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia untuk Pemuda Internasional.
“Kami juga sepakat untuk mengadakan forum konsultasi bilateral secepatnya. Forum ini akan menjadi forum yang baik untuk mengidentifikasi secara konkret bagaimana meningkatkan kerja sama kedua negara kita,” kata Menlu Retno.
Selain kerja sama bilateral, pertemuan kedua Menteri luar negeri itu juga membahas sejumlah isu regional dan internasional. Menurut Menlu Retno, dalam kesempatan tersebut, dirinya menyampaikan tentang Keketuaan Indonesia di ASEAN, situasi di Myanmar dan juga Indo-Pasifik.
“Di Myanmar, ASEAN tetap tegas mendorong kemajuan implementasi 5PC. Di Indo-Pasifik, kami memiliki visi yang sama tentang kawasan Indo-Pasifik dan Indo-Pasifik yang stabil dan damai sebagai pusat pertumbuhan ekonomi,” kata Retno.
Menurut Retno, dirinya pun telah menyampaikan undangan kepada Slovenia untuk berpartisipasi dalam Forum Infrastruktur Indo-Pasifik ASEAN yang akan diselenggarakan pada bulan September.
Lebih lanjut, kedua Menteri juga membahas promosi agenda perempuan, perdamaian dan keamanan. Menurut Retno, dirinya juga berbagi dengan Menlu Tanja tentang upaya Indonesia di Afghanistan, khususnya tentang akses pendidikan bagi perempuan.
“Dan tentunya terakhir Indonesia dan Slovenia sepakat untuk memperkuat kerjasama kita di forum multilateral, termasuk pencalonan kita di Dewan HAM dan Dewan Keamanan,” tutup Retno.