VOInews, Jakarta: Menteri Luar Negeri Retno Marsudi bersama Menteri Luar Negeri Turkiye Hakan Fidan dan Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn melakukan pertemuan trilateral di Kementerian Luar Negeri Jakarta, Sabtu (15/7).
“Indonesia dan Turkiye akan memanfaatkan posisi strategis kedua negara untuk mempromosikan paradigma kolaborasi,” kata Menlu Retno.
Retno Marsudi menyambut baik dukungan Turkiye terhadap pendekatan inklusif ASEAN di Indo-Pasifk.
“ASEAN dan Turkiye akan terus memajukan area kerja sama praktis, seperti melawan kekerasan terorisme dan ekstremisme, transisi energi, sains dan teknologi serta manajemen bencana,” katanya.
Lebih lanjut, Menlu Retno mengatakan Indonesia menantikan kerja sama yang lebih kuat antara Turkiye dengan ASEAN.
“Untuk melanjutkan program kerja sama gabungan yang sejalan dengan Wilayah Kerja Sama Praktis (PCA) dengan mitra dialog sektoral,” katanya.
Lebih lanjut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, saat ini Indonesia dan Turkiye adalah dua negara berkembang yang memainkan peran signifikan di kawasan masing-masing.
“Kami akan terus bekerja sama dalam memajukan isu-isu kepentingan bersama, dan memastikannya bermanfaat tidak hanya bagi rakyat kedua negara namun juga untuk dunia,” katanya.
Sementara itu Menteri Luar Negeri Turkiye Hakan Fidan mengatakan Turkiye memiliki keinginan kuat untuk terus bekerja sama dengan ASEAN. Indonesia sebagai Ketua ASEAN saat ini, menurutnya, telah banyak berperan untuk mendorong penguatan hubungan Turkiye dengan ASEAN.
“Saya menggaris bawahi bahwa Turkiye berminat untuk terus mengembangkan dialog politik dengan ASEAN. Selama Keketuaan Indonesia yang sukses, kami telah meningkatkan hubungan kelembagaan kami dengan ASEAN. Kami sangat berterima kasih kepada Indonesia atas dukungannya,” kata Menteri Hakan.
Dalam kesempatan itu, Hakan Fidan juga kembali menegaskan keinginan Turkiye untuk mengembangkan dan terus memperdalam hubungan kerja sama dengan Indonesia.