“Jujur saya katakan, ini (optimisme dan energi positif dari peserta) menguatkan harapan. Ini menguatkan semangat untuk terus melanjutkan perjuangan mewujudkan (Asia Tenggara) kawasan yang damai, kawasan yang stabil, dan kawasan yang sejahtera,” katanya.
Presiden mengajak agar negara-negara anggota ASEAN menjadikan kawasan Indo-Pasifik sebagai tempat hadirnya perdamaian dan inklusivitas. Dengan demikian, esensi yang dibangun Indonesia untuk menjadikan ASEAN sebagai episentrum pertumbuhan dapat terwujud. Namun, ia menyebut bahwa tugas ASEAN untuk merealisasikannya masih belum selesai.
“Kita akan terus hadapi beragam dinamika dan kompleksitas tantangan global. Untuk itu kita harus bahu-membahu menavigasi tantangan menjadi peluang, menavigasi rivalitas menjadi kolaborasi, menavigasi ekslusivitas menjadi inklusivitas, dan menavigasi perbedaan menjadi persatuan,” katanya melanjutkan.
Dalam pidato itu, Presiden Joko Widodo menyampaikan terima kasihnya atas dukungan terhadap keketuaan Indonesia di ASEAN tahun ini. Ia juga menyerahkan keketuaan ASEAN ke Laos, yang mana negara itu akan mengemban tugasnya pada tahun 2024. Dalam kesempatan itu, Laos diwakili oleh Perdana Menteri Sonexay Siphandone.