"Indonesia kecam penyerbuan ke masjid Al Aqsa oleh ratusan pemukim Israel pada saat perayaan Flag March (Pawai Bendera)," sebut pernyataan Kemlu RI, seperti dipantau dari Jakarta.
Kemlu RI menyatakan, Indonesia berpendapat tindakan ini merupakan tindakan provokatif dan menyakiti perasaan umat Islam sedunia. Kemlu RI menyerukan penghentian pelanggaran dan kekerasan yang dilakukan Israel, termasuk di Jalur Gaza, Palestina.
"Semua pelanggaran & kekerasan yang dilakukan oleh Israel, termasuk di Gaza, harus segera dihentikan," kata Kemlu RI melanjutkan.
Di Israel, "Hari Yerusalem" dirayakan setiap tanggal 28 Iyar, dalam kalender Ibrani yang digunakan kaum Yahudi. Hari tersebut merayakan pencaplokan Yerusalem Timur oleh Israel pada Perang Enam Hari di tahun 1967. Perang yang melibatkan Israel dan negara-negara Arab tersebut berakhir dengan pendudukan Israel di wilayah Palestina.
Yerusalem Timur merupakan salah satu wilayah yang diakui dunia sebagai teritori Palestina. Namun, sejak pencaplokan tersebut, wilayah itu kini diduduki Israel. Israel menyebut pencaplokan itu sebagai perwujudan Yerusalem yang "lengkap dan bersatu".
Warga Israel, terutama yang berhaluan kanan jauh, menyambut "Hari Yerusalem" dengan pawai keliling kota dengan membawa bendera Israel. Massa pawai tersebut, yang dikenal sebagai "pawai bendera", kerap merendahkan warga Palestina setiap pawai berlangsung.
Baru-baru ini, dikutip Middle East Eye pada Rabu, sekitar 800 warga Israel menyerbu masjid pada Rabu pagi. Mengutip kantor berita Palestina, WAFA, mereka masuk melalui Gerbang Maroko, di sisi selatan Kota Tua Yerusalem. Mereka melakukan tur provokatif ke kompleks tersebut bersama para rabi dan politisi Israel.