"Pemerintah sangat mengapresiasi atas telah diterimanya Indonesia sebagai anggota OECD. Ini penting sekali karena organisasi untuk negara-negara maju," kata Presiden Jokowi, dikutip keterangan resmi Sekretariat Presiden RI.
Presiden yang kerap disapa Jokowi ini mengklaim, masuknya Indonesia di OECD adalah langkah signifikan Indonesia. Langkah ini untuk mengakses investasi global dan dan sumber daya keuangan internasional lebih luas lagi. Semua ini, disebutnya, bermuara adalah kebermanfaatan bagi bangsa dan negara.
"Kita harapkan dengan kita masuk ke sana, ini akan mudah mengakses ke investasi, mudah mengakses ke lembaga-lembaga internasional yang bermanfaat bagi negara kita," kata Jokowi menjelaskan.
Selain itu, Presiden juga menambahkan, keanggotaan di OECD akan membantu Indonesia menghindari perangkap pendapatan menengah (middle income trap). Ia berharap, bergabungnya Indonesia ke OECD mampu mendorong transisi Indonesia menjadi negara maju.
"...Karena memang di situ (OECD) aturan mainnya banyak sekali yang harus kita ikuti, dan ini akan mendisiplinkan kita untuk bisa masuk ke tujuan kita menjadi negara maju," kata Presiden.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan 38 negara anggota OECD telah menyetujui Indonesia menjadi anggotanya. Menko Airlangga juga mengatakan, pihaknya sudah menerima peta jalan bergabungnya Indonesia menjadi anggota OECD. Peta jalan itu diterima dalam pertemuan dengan anggota OECD di Paris, Prancis pekan lalu.
"Saya minggu lalu di Paris menerima secara resmi road map (peta jalan) dari mereka. Dua negara yang mendapatkan road map, satu Indonesia, yang kedua Argentina," ujar Airlangga di Jakarta, Sabtu (11/05) lalu.