VOInews, Jakarta: Indonesia siap menyelenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Archipelagic and Island States (AIS) pada 10 hingga 11 Oktober 2023 mendatang. Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri RI Tri Tharyat, mengatakan 25 pejabat tinggi telah menyampaikan konfirmasi kehadiran.
“Sudah 25 pejabat tinggi yang akan mewakili negara-negara yang kita undang terdiri dari tujuh kepala negara pemerintahan 6 wakil perdana menteri dan tingkat menteri dan sisanya terdiri dari perwakilan tingkat menteri deputi sekjen atau secara dirjen maupun duta besar,” katanya, di Jakarta, Jumat (29/9/2023).
Adapun ke-7 Kepala Negara yang sudah mengkonfirmasi kehadirannya, menurut Tri Tharyat, termasuk dari Timor Leste dan Papua Nugini. “Tujuh Kepala Negara/pemerintahan yang hadir adalah dari Komoro, Negara Federasi Mironesia, Madagaskar, Niue, Papua Nugini, Sao Teme and Principe serta Timor Leste,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menyebut, Fiji dan Tonga akan diwakili oleh Deputi Perdana Menteri, sedangkan Kepualaun Marshall, Seychelles, Singapura dan Solomon Island akan mengirimkan menteri. Negara lain yaitu Selandia Baru, Siprus, Islandia, Jepang, Samoa, Inggris, mengirimkan pejabat tinggi dan duta besar.
“Kami masih menunggu konfirmasi dari Belize, Kepulauan Cook, Malta dan Sri Lanka,” tambahnya.
Tri Tharyat menjelaskan, penyelenggaraan KTT AIS pada Oktober 2023 merupakan penyelenggaraan pertama yang diinisiasi oleh Indonesia dan telah dimulai dengan serangkaian pertemuan sebelumnya, mulai dari konferensi tingkat menteri dan konferensi tingkat pejabat tinggi.
“Ini menjadi bagian penting dari diplomasi kemaritiman Indonesia tentunya didasari oleh Bandung Spirit yang memperhatikan solidaritas kesetaraan dan kerjasama yang saling menguntungkan sekaligus mendorong kemitraan nyata dan inklusif dari Global South,” katanya.
Ia pun mengatakan bahwa Indonesia mendorong agar KTT AIS diharapkan akan menghasilkan Leader’s Declaration dan disertai kerja sama konkrit antara negara-negara pulau di berbagai kawasan.